BE POSITIF AND LET'S ACTION
0 komentar
Dokument Rahasia #1
Hal Penting Yang Harus Dipersiapkan Yang Jarang
Di Ketahui Para Pelaku Usaha

Hal penting yang harus dipersiapkan sebelum kita terjun di dunia bisnis adalah kita harus tahu saat ini kita mulai bisnis dari mana. Apa kita dari posisi sebagai karyawan, direktur, professional, atau kita tidak punya latar belakang pekerjaan dan sekarang ingin langsung terjun di dunia bisnis.
Kalau anda karyawan beda dengan direktur atau  professional atau pengusaha. Persyaratannya pun berbeda. Kalau anda karyawan Anda cukup menyiapkan fotokopy ktp dan slip gaji terakhir, sedangkan kalau anda professional yang harus Anda siapkan biasanya adalah fotokopy ktp, surat ijin profesi, dan bukti penghasilan asli juga rekening tabungan/Koran 3 bulan terakhir, sedangkan kalau anda pengusaha anda biasanya di minta fotokopy ktp, fotokopy akte pendirian/SIUP/TDP dan juga rekening tabungan/Koran 3 bulan terakhir, juga NPWP.
Sebaiknya siapapun anda lengkapkan fotokopy NPWP, buat NPWP gratis kok di kantor pajak, sehari juga jadi. Karena kalau mau pinjam di atas 50 juta wajib ada NPWP nya. Kemudian alangkah baiknya kalau rekening tabungan anda aktif dan bagus. Saya akan ajarkan caranya membuat rekening tabungan anda bagus walaupun anda tidak punya uang yang akan saya bahas pada bagian ke 2.
Ini rahasia lho, jadi harus di jaga rapat-rapat, selama ini bank gak bisa tahan dengan ilmu ini.

0 komentar
Rahasia Sukses 5
Teknik Jitu Berhasil Memulai Usaha & Membuka Cabang
Tiap Tahun dari Uang Pinjaman
Jika anda sudah menjalankan apa yang saya ajarkan dari awal maka untuk memulai usaha kayaknya sudah terbentang luas. Kenapa? Ya coba bayangkan setelah anda memiliki kartu kredit Anda kan atau anda sudah menerapkan bagaimana mendapatkan uang fresh dari belu rumah/ruko seperti yang sudah saya ajarkan di atas. Nah sekarang sudah bisa memulai usaha apapun ide usaha yang mau anda jalankan. Tapi saran saya kalau anda masih pemula maka anda bisa mencoba memulai usaha dengan membeli franchise yang murah ya kisaran 5 jt sampai 10 juta, anda bisa mencari informasinya melalui Koran atau bahkan anda bisa mendapatkannya di internet.
Tips memilih bisnis franchise adalah cari franchise yang usianya sudah 5 tahun, Kenapa demikian? Karena ketangguhan suatu bisnis bisa dilihat setelah melewati umur 5 tahun.
Nah bagaimana kita bisa membuka cabang bisnis kita tiap tahun? Nah di bab sebelumnya sudah dajarkan bagaimana kita bisa mendapatkan/menggali modal dari rumah/ruko yang kita beli tiap tahun. Masih ingat kan? Kalau lupa baca lagi dong dari awal. Hehhe.
Berikut ada cerita menarik yang bisa memberikan Anda motivasi untuk segera berbisnis.

Cerita tentang si A dan si B

Si A ingin sekali memiliki usaha fotokopy, ia lalu datang ke kawannya yang pinter yang terkenal pinter ngitung-ngitung bisnis, kawannya adalah seorang akuntan publik yang terkenal.Ia menceritakan akan menyewa tempat, kredit mesin fotokopy dan memulai bisnis jasa fotokopynya, dan mungkin sehari minimal bisa satu rim kertas hasil fotokopynya.
Ia minta tolong di itungkan untung ruginya bisnis ini kepada kawannya yang pintar akuntansi tersebut Setelah diitung-itung dengan ilmu akuntansinya, temannya bilang kepada si A:
  • Usahamu tidak layak kamu jalankan.
  • Karena BEP /pulang modalnya lama dan gak jelas dan penyusutan mesin fotokopy cepet sekali, jadi jangan dijalankan bisnis ini., demikian nasehat ahli akuntan itu

Lalu si A pulang, dan karena mungkin bodoh atau gimana si A tetap mulai menjalankan bisnis fotokopynya
Ajaib!

Setelah 6 bulan berlangsung, kawan akuntannya mampir tak sengaja ke sebuah tempat fotokopy dan akan memfotokopy dokumennya, dan betapa kagetnya ia ketika tahu yang memiliki bisnis fotokopy adalah kawannya dulu yang berkonsultasi kepadanya.
Lebih kaget lagi sekarang mesin fotokopynya sudah bertambah. Lalu sang akuntan bertanya: Ini benar bisnis yang dulu kita hitung dan bahas bersama-sama? Betul pak., kata si A
Lalu mereka ngobrol panjang lebar tentang bisnisnya. Sepanjang jalan pulang si akuntan merenung. Kok bisa? Secara itung-itungan bisnis ini tidak layak dijalankan dan harusnya rugi, kok malah jalan dan berkembang? Apa ada yang salah dengan ilmu akuntasi saya?
Sekarang coba kita simak cerita si B, ia kawan akuntan terkenal ini juga. Suatu hari si B datang dan berkonsultasi, ia ingin memiliki bisnis angkutan kota/angkot. Ia bilang akan kredit mobil untuk angkot, dan ia juga menceritakan tentang kira-kira pendapatan dan pengeluarannya. Akhirnya dengan teliti dan tepat sang akuntan membuat perhitungan. Setelah selesai dihitung secara tepat dan teliti sang akuntan berbicara kepada kawannya ini/si B. Kawan, menurut ilmu akuntansi. Usahamu ini tidak layak dijalankan.
Sang akuntan menjelaskan panjang lebar tentang ketidaklayakan ini kepada si B. Tapi dasar si B entah bodoh atau ndableg ia tetap saja memulai usaha itu. Singkat cerita setelah setahun tidak bertemu, sang akuntan bertemu dengan si B ini. Sang akuntan bertanya: Bisnis apa sekarang? Bisnis angkot pak, kata si B. Ya pak, setelah dulu saya konsultasi dengan bapak tentang bisnis angkot yang bapak sarankan tidak dijalankan, tapi karena saya pengin, maka saya jalankan saja, dan alhamdulilah sekarang angkotnya sudah dua. Hah?...............
Singkat cerita sang akuntan pamit. Sepanjang jalan ia merenung kembali. Apa yang salah dengan itung-itunganku? Apa ada yang salah dengan ilmu akuntansi? Setelah ia banyak merenungkan kisah si A dan si B akhirnya ia mendapat pencerahan!

Ahaaaaaa!

Ternyata ada yang tidak bisa terbaca oleh ilmu akuntansi! Kalau melihat peluang usaha si A dan si B, jelas-jelas tidak akan untung atau malah akan rugi, tapi kenyataanya mereka berkembang dan maju!

Ya!

Ada yang tidak dibaca oleh perhitungan akuntansi! Yaitu: peluang! Sekali lagi : peluang! Saya akan menjelaskan lebih jelas tentang peluang ini dengan masuk lebih dalam kepada cerita si A dan si B.
Ketika bisnis si A mulai jalan, ternyata tempatnya menjadi semakin rame, jalur angkot banyak yang lewat depan kiosnya, dan banyak perumahan baru di buka di sekitar daerah tersebut. Kemudian ada orang-orang yang menitipkan dagangan di tempatnya untuk dijualkan di tempatnya.
Karena banyak orang lewat ia juga sambilan jualan snack dan minuman dan es Karena makin banyak yang datang ia juga mulai melayani jilid, laminating dan lain-lain. Dan singkat ceritanya: ternyata banyak peluang-peluang yang datang menyusul setelah ia memulai usahanya, yang sama sekali tadinya tidak terpikirkan, demikian juga tidak bisa dilihat dari ilmu akuntansi. Dan semua itu memberikan pendapatan ekstra bagi si A, yang pada akhirnya juga bisa menambah jumlah mesin fotokopynya dan karyawannya!
Sekarang kita lihat peluang yang di dapat si B. Setelah memulai bisnis angkotnya Ternyata ada tetangga yang carter mobilnya kalau pas gak jalan. Ternyata ada yang minta tolong untuk membawa barang-barang yang pindah. Ternyata ada yang minta tolong untuk bawa beras. Ternyata ada pedagang sayur yang minta tolong mengantar sayurannya ke pasar, dan lain-lain. Semua ini tidak terpikirkan di awal ia mau memulai usahanya...
Dan tentunya hal tersebut diatas menambah income si B, yang bisa menambah angkotnya dalam satu tahun. Dan bukan ia lagi yang nyupir, karena ia punya supir, sehingga ia bisa melihat peluang bisnis lainnya.

Ahaaaaaaaaa!

Kesimpulan sementara dari cerita si A dan si B adalah:

Usaha yang diitung-itung kelihatan rugi, kalau nekat memulainya atau menjalankannya pun bisa untung dan berkembang! Apalagi yang di itung-itung sudah untung! Jadi buka saja usahamu! Ada hal yang tidak dapat dibaca ilmu akuntansi dan para ahlinya ...yaitu antiakuntansi..adanya peluang yang pasti menyusul setelah kita memulai usaha.....
Jadi kalau anda ingin memulai bisnis apapun. Langkah pertamanya adalah memulai.... Mulai sekarang. Mulai dulu baru diitung! Bukan diitung dulu, kebanyakan ngitung gak akan mulai-mulai!
Anda akan takut dan pusing dengan itung-itungan yang anda mulai! Usaha itu untuk dibuka bukan untuk diitung! Buka dulu....baru itung-itungan dijalankan Kita akan melihat cerita lain dulu ya, sebelum kita bahas lebih dalam trik memulai usaha.
Salah satu mentor bisnis saya menceritakan memiliki teman sebut saja mister ide yang memiliki ide bisnis luar biasa, banyak sekali ide-ide bisnisnya. Setiap kali ia ketemu mentor saya itu ia selalu menceritakan ide-ide bisnisnya yang hebat. Lalu mentor saya bertanya: Ide bisnis yang kemarin sudah dijalankan? Belum pak, itu dilemari saya sudah banyak sekali proposal-proposal bisnis.

Selemari?.
Luar biasa..

Mister ide ini, banyak ide tapi tidak satupun yang dimulai atau di jalankan

Sayang sekali!

Jadi jangan seperti mister ide, oke...

Nanti diduluin orang baru tahu rasa..

Sekarang kita lihat si akuntan publik terkenal tadi,
temannya si A dan si B

Apa kabar nya dia?

Ternyata kisah si A dan si B membuat dia banyak berpikir dan banyak menulis Ia menulis buku tentang antiakuntansi. Nanti pasti buku ini laris! Tunggu ya terbitnya.
Ada yang lebih seru untuk diceritakan di sini, tentang sang ankuntan publik itu Akhirnya ia ingin punya usaha sendiri, apalagi sekarang ia kalah secara ekonomi dengan teman-temanya yang notabene lebih bodoh dan lebih rendah pendidikan dan jabatannya dari dia. Singkat cerita ia ingin memiliki toko mainan anak-anak. Mungkin biar kalau anaknya pengin mainan, tinggal pakai, nanti kalau sudah bosen ya bisa dijual juga...heheheehehehehe.
Tapi, ia tidak punya modal untuk memulai usahanya. Lho akuntan publik kok gak punya uang? Hehheheehehehe. Jangan heran, belum tentu tuh yang direktur ini dan itu punya uang lho, yang golongan ini dan itu punya uang.
Ya, ternyata sang akuntan juga gak punya uang. Akhirnya ia pinjam sana-sini, kawan, mertua, kartu kredit dan lain-lain untuk memulai usahanya. Akhirnya ia mendapatkan modal usahanya! Ia membuka toko mainan!

Gila!

Gila!

Tahu kenapa?

Dalam waktu kurang dari 3 tahun tokonya ada sekitar 39 tempat di jabotabek dan sekarang sedang pengembangan di seluruh Indonesia. Pokoknya kalau ada toko mainan yang di mana-mana yang sangat terkenal itu ya punyanya sang akuntan ini. Lebih hebat lagi, ia tidak perlu menjagain tokonya, karena ia punya system dan orang-orang yang bekerja padanya.

Kerjanya sekarang sang akuntan hanya jalan-jalan keseluruh negeri ini sambil mementori orang-orang yang mau jadi pengusaha

Oke...

Jadi usaha itu harus di buka

Segera dibuka

Buka sekarang

Dan anda akan jadi pengusaha!

Setelah usaha dibuka apa yang perlu dilakukan?

Bagaimana rahasia sang akuntan dalam waktu yang singkat bisa memiliki banyak toko dan tak perlu mengurus sendiri? Jawaban yang pertama adalah sang akuntan memiliki system. Buatlah sistem untuk usaha anda. Sistem yang sederhana saja dulu. Buat itung-itunganya dulu. Buat kartu stock! Isi tiap hari, atau seminggu sekali, dan lain-lain. Dan kalau sudah mungkin segera cari karyawan, delegasikan tugas-tugas yang tidak rahasia kepada karyawan anda, sehingga anda bisa fokus ke hal lainnya, misalnya buka cabang,berkreatifitas, dan membuat/mencari nilai tambah dari usaha anda dan lain-lain. Catat setiap transaksi harian, buat nota, catat juga setiap pengeluaran. Anda tinggal cek, buat sistem yang tidak bisa karyawan korupsi, di samping yang utama memiliki hubungan yang baik dengan karyawan.
Sehingga anda tidak harus selalu menunggui usaha anda! Oh ya, berilah nama usaha anda! Segera legalkan usaha anda. Putuskan mau di buat usaha perorangan, cv atau pt dan lain-lain. Supaya ke depan bisa mudah bila mau berhubungan dengan bank!
Kalau sudah oke, segera franchiskan. Franchise adalah cara cerdas untuk mengembangkan usaha. Orang akan membayar nama usaha anda dan sistem usaha anda. Lihatlah, indomaret, alfamart, primagama, dan lain-lainya. Mereka besar karena kejeniusan franchise!
Oke tentang franchise lain kali saja kita bahasnya, sekarang kembali kepada trik memulai usaha. Ini salah satu trik penting memulai usaha: Itung untungnya saja! Kebanyakan orang melihat hal buruknya saja, atau ngitung ruginya! Jelas karena yang dilihat hal negatif, maka akan pesimis, dan akhirnya gak berani buka usaha! Jadilah optimis dan positif.
Salah satu mentor saya yang konyol tapi multimiliarder lho. mengatakan: optimis itu: oke, tidak miskin...tapi, kalau pesimis: pasti miskin! Hehehehehe. Optimislah dalam memulai usaha! Jangan dengarkan cerita-cerita negatif tentang usaha dari teman-teman atau yang lain-lain.

Itung untungnya saja!

Ingin untung berapa?

Sehari?

Sebulan?

Setahun?

Terus sikapi masalah BEP dari sisi lain!

Ingin BEP sebulan, setahun atau berapa tahun itu tergantung anda! Kalau pada umumnya BEPnya setahun bagaimana saya bisa membuatnya menjadi 6 bulan, 4 bulan atau sebulan?

Hal apa yang perlu saya lakukan untuk mempercepat BEP? Tingkatkan promosikah? Tambah jam kerjakah? Atau yang lain-lain? Apa tidak boleh menghitung ruginya?

Boleh, sangat sangat boleh! Tapi yang ini yang perlu anda hitung: Berapa ruginya kalau anda tidak segera memulai usaha anda, berapa ruginya kalau duluan diserobot orang lain? Betapa ruginya kalau ternyata usaha anda meledak/booming dan anda tidak terlibat?

Mau contoh lagi, ok perhatikan contoh di bawah ini :
Inilah kisah pak A dalam memulai bisnis tanpa modalnya:

Setelah berpikir dan merenung dan banyak bertanya kepada diri sendiri, kemudian ia mendapat pencerahaan. Ia datang ke Tanah Abang, dan menemui beberapa orang pedagang pakaian disana, dan ia minta ijin untuk menjualkan baju-baju mereka.
Setelah keliling kesana-kemari akhirnya ada beberapa pedagang yang mengijinkan ia menjualkan pakaiannya. Kepada pedagang yang setuju kepada dia untuk menjualkan pakaiannya, ia minta foto-foto baju yang akan di jualnya. Kemudian dengan uang pinjaman sekitar Rp 35.000 ia memasang iklan di harian terkenal di Kalimantan, oh iya pak A ini tinggalnya di Jakarta.
Bunyi iklannya kira-kira begini: .Di cari agen baju muslim untuk daerah Kalimantan dan sekitarnya, kualitas bagus, harga murah, hub no 08xxxxxxx. Ternyata ada respon dari iklan tersebut. Ada beberapa orang yang berminat untuk menjadi agen di
Kalimantan. Maka pak A putar otak, akhirnya ia membuat penawaran, agar bisa menjadi agen minimal pesanan sekian juta. Ternyata ada yang setuju.
Kemudian orang yang setuju jadi agen ini, meminta contoh barang untuk dikirim. Yang di lakukan pak A adalah mengirim foto-foto tadi dan menyuruh agen yang di Kalimantan untuk memilih sekaligus jumlah barang yang diminta. Ajaibnya si agen memesan banyak jenis baju yang ada di foto dan jumlahnya cukup banyak. Akhirnya si agen mentransfer sejumlah uang kepada pak A.
Dan setelah pak A mendapat uang transferan ia datang ke Tanah Abang dan membeli barang yang diminta sang agen, lalu mengirimkan ke Kalimantan. Demikian usaha ini dimulai. Lama-kelamaan pesanan semakin banyak dari daerah. Bahkan sekarang bukan hanya Kalimantan, tapi Sulawesi dan Indonesia timur lainnya pun digarapnya!
Sampai-sampai kalau pak A belanja ke Tanah Abang ia harus membawa beberapa kuli, karena banyaknya pesanan. Setelah beberapa tahun dari usaha ini pak A memiliki uang yang cukup banyak, hasil dari keuntungan bisnisnya, bahkan sangat banyak. Suatu hari ia jalan-jalan ke daerah, ia ngobrol dengan seorang ibu.
Ibu itu bercerita bahwa ia memiliki anak yang cerdas lulusan ITB dan pintar membuat barang-barang elektronik yang unik. Pak A timbul ide untuk menemui anak ibu ini. Setelah bertemu dengan anak ibu tersebut pak A mengajak kerja sama kepadanya untuk membuat barang-barang elektronik yang unik, ia sanggup menjadi pemodal dan pemasarnya sekaligus. Anak tersebut mengajak kawan-kawannya yang pintar elektronik bergabung dengan dia. Singkat cerita akhirnya pak A mendirikan PT untuk memproduksi barang-barang elektronik yang unik dan di butuhkan masyarakat, seperti penghemat listrik, penghemat telepon, remote pengendali mobil jarak jauh dan banyak lainnya.
Pak A memiliki karyawan-karyawan terbaik dari negeri ini yang pintar-pintar elektronik. Padahal pak A sendiri hanya lulusan D3 pariwisata. Omzet perusahaannya sangat besar, dan setiap 6 bulan sekali perusahaan ini mengeluarkan produk baru yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Ia kini telah menjadi miliarder! Ia menjadi miliarder tanpa modal sepeserpun!

Sekarang mari kita simak cerita pak B. Pak B memulai bisnis rekamaman dvdnya sebagai berikut: Suatu hari akan diadakan seminar bisnis oleh pembicara yang cukup terkenal di negeri ini. Ia mempunya ide untuk merekam acara tersebut dan di buat vcd. Ia datang kepada tukang video syuting yang biasa syuting pernikahan dan acara hajatan. Kebetulan orang tersebut adalah kawannya. Ia bilang ke kawannya itu, .Tolong kamu syuting acara ini, kamu buatin aku vcdnya 100 dulu, sebulan kemudian saya lunasi semuannya, karena jujur saya saat ini tidak punya uang.

Dan temannya kebetulan setuju. Akhirnya acara seminar itu terdokumentasikan. Dan si B dibuatkan dvd seminar itu sekitar 100 biji. Kenapa tidak jadi dibuat vcd? Karena datanya tidak cukup kalau dibuat vcd akhirnya dibuat dvd. Lalu si B iklan kan di internet Ngiklannya gratis lagi, karena di internet banyak tempat iklan bagus dan gratis!

Ajaib!

Pesanan banyak sekali! Dalam bulan pertama ia berhasil menjual sekitar 250
keping! Anda bayangkan berapa keuntungannya! Harga satu dvd seminar itu ia jual Rp125.000. Jadi akhirnya ia bisa membayar lunas kawannya, mendapat untung yang banyak dan akhirnya ia mendirikan PT nya dari sini.
Dan penjualan-penjualan berikutnya lebih fantastis lagi, karena memang poduknya unik dan sangat diburu banyak orang di Indonesia ini. Dan si B sudah tidak mengurus bisnis rekamannya lagi karena sekarang ada orang yang mengurusnya sementara si B banyak membuka bisnis lainnya yang lebih dahsyat lagi, seperti bisnis perkapalan internasional, memiliki bisnis service mobil paling bergengsi, perusahaan IT dan lain-lain.

Si B telah menjadi miliarder!

Sebenarnya banyak sekali teman-teman saya yang berhasil membangun bisnisnya tanpa modal. Tapi saya akan menceritakan dua lagi, karena yang penting intinya.

Ini kisah sebut saja pak Hery

Setelah ikut seminar entrepreneur, ia memutuskan untuk memulai bisnisnya. Seperti kebanyakan orang, biasa.masalah modal. Ia gak punya modal! Tapi ia mendapat pencerahan. Ia ingin memiliki bisnis percetakan
Ia mendatangi kawannya yang memiliki percetakan, ia minta dibuatin kartu nama atas nama dirinya, disitu ia minta ditulis jabatannya sebagai bisnis owner, dan ia memberi nama usahanya pada kartu namanya.
Dan ia mencari order dan nanti akan dicetak di percetakan kawannya ini Ia kemudian mendatangi Koran lokal untuk memasang iklan percetakannya, dan bayar belakang.ngutang. Ia memberikan sentuhan berbeda dalam melayani customernya, dalam iklannya ia menuliskan: Anda hubungi, kami datang melayani anda.
Ia juga memberikan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh percetakan besar, antara lain, antar jemput naskah dan hasil, harga lebih murah dan lain-lain. Ternyata memberikan hasil, banyak yang akhirnya mencetak di tempat pak hery ini. Ia memulai bisnisnya tanpa modal, dan sekarang kurang lebih sudah 3 tahun dari mulai bisnis ini, omzetnya cukup besar, karyawannnya ada beberapa orang, ia bisa beli rumah, kendaraan, dan ajaibnya..sampai sekarang ia belum punya mesin cetak walaupun kliennya sudah banyak, baik dari kantor pemerintahan, swasta, perbankan dan lain-lain, saya gak tahu kenapa alasan khususnya.

Yang jelas ia bisa memulai bisnis percetakannya tanpa modal sama sekali

Ini kisah dari kota gudeg/jogjakarta.

Suatu hari ada seminar wirausaha. Sang pembicara menyampaikan ide bisnis kepada peserta, katanya: Di jogja ini banyak sekali mahasiswa, dan semuanya perlu makan, kalau rata-rata mereka makan sehari 3 kali, maka kalau jumlah mahasiswanya puluhan ribu. Jumlah rupiah yang akan kita dapat betapa banyaknya. Lalu pembicara itu melanjutkan pembicaraannya. Jadi kesimpulannya bisnis makanan di sini sangat bagus. Seminar selesai.
Kemudian sang pembicara masuk keruangan, dan ada seorang mahasiswa mengikutinya. Pak., sapa sang mahasiswa. Ya, bisa dibantu? Tadi bapak katakan peluang bisnis makanan di sini sangat bagus, tapi kalau saya lihatnya lain pak, saya melihat semua orang/mahasiswa perlu mencuci baju. Dan ini saya lihat sebagai peluang yang luar biasa.
Bagus, kalau begitu mulai saja bisnis cuci pakain. Gimana caranya pak? Sekarang kamu tulis apa saja hal-hal yang baik dan menguntungkan bagi para mahasiswa sehubungan dengan bisnis mencuci pakaiannya.
Kalau sudah, kamu buat brosur, tapi kan saya belum punya mesin cucinya pak. Memangnya buat brosur harus punya mesin cuci? kata sang mentor sambil becanda Buat brosur dulu. Singkat cerita brosur telah jadi, dan mahasiswa ini menghadap sang mentornya. Ini pak brosur sudah jadi, terus bagaimana?
Ya dibagikan, disebar di tempat-tempat yang banyak anak kost dan mahasiswanya. Tapi saya belum punya mesin cucinya pak. Memangnya bagi brosur kamu perlu bawa-bawa mesin cuci? Sambil bingung sang mahasiswa menuruti nasehat sang mentor. Tunggu dulu. Kamu sekalian bawa tas besar ini, siapa tahu ada yang langsung mau mencuci.
Pak! Bapak ini gila ya, kan saya belum punya mesin cuci. Sudah nurut saja, kan belum tentu ada yang nyuci. Akhirnya ia membagi-bagikan brosur. Dan benar saja, ada beberapa orang yang langsung ingin mencuci, sehingga tas yang ia bawa penuh dengan pakaian kotor. Ia langsung menghadap sang mentor. Pak, anda harus bertanggung jawab!.
Lihat cucian ini!., sambil membanting tas berisi pakaian kotor. Orang akan marah dan bisa membunuh saya kalau tidak dicucikan pakaiannya ini, sedangkan bapak tahu saya belum punya mesin cuci. Bapak yang ngajarin gila, jadi bapak harus bertanggung jawab!. Tenang... .Tenang.. Silahkan minum dulu., kata sang mentor
Ini ada telepon, silahkan kamu hubungi orang-orang yang punya mesin cuci, dan kamu ajak kerja sama, kamu cuci ditempat dia. Setelah menelpon beberapa orang akhirnya ia menemukan orang yang bisa diajak kerja sama, akhirnya cuciannya bisa dicuci.
Dan ia mendapat untung dari selisih/untung dari pemasukan dikurangi pengeluaran. Dan hari demi hari makin banyak order cucian. Dan sangat banyak! Saat ini loundry ini menjadi salah satu loundry terbesar di kota jojga, dan menginspirasi berdirinya loundry-loundry di kota-kota besar diseluruh Indonesia!
Semoga beberapa kisah nyata di atas bisa memberi anda inspirasi dan memperkuat keinginan anda untuk segera memutuskan untuk menajdi seorang pengusaha. INSYAALLOH

3 komentar
Rahasia Sukses 4
Cara Beli Rumah/Ruko Tanpa Keluar Uang
Malah Dapat Uang Tiap Tahun

Ini sungguh-sungguh kisah nyata!
Seorang rekan saya di Lampung membeli sebuah ruko tanpa uang dan malah dapat uang. Ia membeli ruko seharga 450 juta tanpa uang malah dapat uang tunai sekitar 150 juta, ia dapat ruko dan sekaligus dapat uang tunai..
Rekan saya di Bandung membeli rumah seharga 1 miliar langsung mendapat keuntungan 250 juta padahal membelinya tanpa uang.
Di semarang juga ada, di Surabaya juga ada, dimana-mana ada beberapa orang yang sudah tahu rahasia ini, bisa membeli rumah tanpa uang sepeserpun, gak harus
bayar!

Gimana caranya?  Cepetan dong ajarin!  Oke, inilah caranya:

Kita kupas lebih dalam kasus kawan saya yang dari lampung yang saya sebut diatas tadi dalam membeli ruko tanpa uang malah dapat uang  Ia seorang karyawan swasta, sampai saya mengetik ini pun ia masih seorang karyawan, tapi bisnisnya yang
dijalankan oleh orang lain sekarang menghasilkan miliaran rupiah perbulannya.
Ada sebuah ruko yang mau di jual oleh pemiliknya,  harganya 450 juta. Kemudian ia datangi bank, ajukan kpr (kredit kepemilikan rumah/ruko) Bank taksir nilai ruko tersebut sekitar 750 juta. Dan bank memberi pinjaman kepada rekan saya sebesar
600 juta. Sehingga uang yang ia terima dari bank, untuk membayar ruko tersebut masih sisa 150 juta, angka ini di dapat dari 600 juta di kurangi 450 juta.
Dahsyatnya lagi rekan saya gak perlu membayar cicilan bulanannya, karena dari penghasilan usaha yang ada di ruko tersebut (warnet) perbulannya cukup untuk mencicil
angsuran kpr tersebut. Dan sisa fresh  money yang 150 juta tadi ia gunakan untuk bisnis, sehingga makin dahysat lagi ceritanya.
Singkat cerita ia terus maju dan banyak membeli rumah/ruko dengan cara seperti ini, dan sekarang ia memiliki banyak bisnis yang bertumbuh dengan pesat, dan ia memiliki salah satu bisnis center yang hebat di lampung.
Ia telah menerapkan ilmu membeli ruko dari uang bank, dapat uang tunai dan tanpa perlu mengangsur karena  usaha atau orang lain yang ngangsur bulanannya

Gila? 

Kalau menurut saya dahsyat!

Ini cerita yang lebih dahsyat lagi!

Teman saya ini dulunya sungguh sangat susah hidupnya, makan gak pernah enak, tidur gak pernah nyenyak...biasa karena utang ..
Utangnya gak banyak, sekitar 30 jutaan, tapi bagi dia saat itu merupakan beban yang sangat berat.
Itu 3 tahun lalu, sekarang orang ini menjadi salah satu  bos terkenal dan hebat di kota bandung. Perusahaanya kini beromzet miliaran, rumahnya dimana-mana-harganya miliaran lagi, bisnisnya juga macam-macam, mobilnya mercy terbaru dan lain-lain, pokoknya keren lah.
Ia juga selalu menerapkan setiap beli rumah/ruko/gedung selalu gak pakai duit dan harus dapat duit dan gak perlu nyicil. Inilah salah satu trik rahasia, sebenarnya sih trik gila kali ya?
            Tapi inilah trik yang terkubur rapat-rapat selama bertahun-tahun oleh para miliarder. Dan beruntunglah anda sekarang karena anda mengetahui dan bisa segera mempraktekan jurus-jurus ini.
Saya akan menceritakan kisah kawan saya beli rumah gak  pakai duit sendiri malah dapat duit tunai dan gak perlu nyicil angsuran bulanannya
Ini salah satunya, Ia membeli rumah di salah satu tempat yang sangat terkenal dibandung. Kalau yang pernah ke bandung pasti tahu yang namanya tempatnya, itu lho di Saritem.
Mungkin kalau anda laki-laki ada yang pernah kesana..hehehehehehe

Gak tahu Saritem di Bandung?

Itu lho, salah satu tempat lokalisasi

Ada rumah di daerah ini yang di jual seharga 1,35 miliar  Rekan saya akhirnya setelah tawar menawar mendapatkan harga jadi 1,1 miliar dan setelah nego dengan bank, ia akhirnya mendapat uang 1,35 miliar.
Dan ia membayar rumah itu seharga 1,1 miliar  Ia dapat untung 250 juta, beli malah untung! Mungkin diantara rekan masih ada yang asing dengan istilah ini, beli gak pakai uang malah langsung untung!

Tapi memang itulah kenyataanya!

Tunggu dulu, kok dari tadi uangnya dari bank! Memang bank goblok dan dungu apa kok ngasih pinjaman dengan gampangnya!

Sabar!  Sabar!

Tenang, kan di awal sudah saya bukakan rahasia-rahasia membangun hubungan baik dengan bank sehingga bank bisa memberikan uang yang kita minta. Lupa ya, baca lagi dech. Hehhe terlalu semangat sich.

Sekarang kembali ke rekan saya yang di Bandung ini, Setelah ia mendapat rumah tersebut ia kan harus mengangsur ke bank, Karena yang ia pinjam adalah pinjaman KPR. Ia menyiasatinya, sebagian uang yang ia dapat ia pakai  untuk merenovasi rumah sehingga elegan, dan ia jadikan tempat kost, karena kamarnya banyak, kalau gak salah ada sekitar 10 kamar, dan kayaknya ia sewakan diatas 600 ribu sebulan, garasinya ia jadikan salon kecantikan dan toko pakaian dalam. Kebetulan daerah itu kan daerah lokalisasi, bisa anda bayangkan celana dalam para penghuni disitu pasti cepet rusak, karena sehari bisa buka, pakai, buka pakai berapa kali ???? 

Hehehehehehehhehe

Singkat cerita, kawan saya ini gak perlu ngangsur tiap  bulannya dari uang kantongnya sendiri, karena rumah itu bisa ngangsur sendiri, juga usaha yang ada dirumah itu. Malah perbulannya ia masih mendapat cukup keuntungan  dari rumah dan usaha yang ada ditempat itu.
Saya masih banyak sekali cerita tentang orang-orang yang membeli rumah tanpa uang dapat uang mulai dari rumah yang harga ratusan juta sampai puluhan miliar, Tapi gak akan ada gunanya kalau sekedar menceritakan orang, karena intinya atau ilmunya sama saja.
Nah mungkin dibenak Anda muncul pertanyaan. Bagaimana jika Bank menghendaki adanya uang muka untuk pembelian rumah/ruko tersebut?. Nah Anda masih ingat Anda kan sekarang sudah punya 10 kartu kredit, biasanya limit kartu kredit tiap tahun jumlah limitnya pasti naik. Nah misalnya limit kartu kredit anda naik menjadi 10 jt per kartu. Nah jika anda punya 10 kan jumlahnya 100 juta. Nah sekarang cari rumah atau ruko yang uang mukanya bisa 80 jt atau bahkan sampai dengan 100 jt.
Lo, kalau dipakai semua bagaimana kita bayarnya ketika sudah jatuh tempo? Ok berikut ini adalah rahasianya. Misalnya Anda mau belu rumah seharga 100 jt dan setelah nego bisa kena harga 90 jt tapi sebenarnya harga rumah itu bisa mencapai 150 juta. So kita ajukan ke bank untuk KPR dengan harga 140 jt misalnya dengan uang mukanya kurang lebih 42 jt (30% nya). Nah kalau bank sudah acc maka Anda bisa cairkan kartu kredit Anda sejumlah uang untuk uang muka misalnya 5 kartu jadi Anda punya uang 50 juta untuk membayar uang muka. Nah nanti bank akan membayar rumah itu sebesar 140 juta dari 140 juta itu Anda kurangi untuk membayar rumah sebesar 90 juta dan masih ada sisa 50 juta yang bisa anda gunakan untuk membayar kartu kredit anda jika sudah jatuh tempo. Nah mudah kan.
Setelah 1 tahun anda bisa pindah bank dan anda bisa pinjam yang lebih tinggi dari bank pertama. Misalnya pinjaman anda di bank pertama 140 jt maka setelah 1 tahun maka pindah ke bank lain dan minta kenaikan pinjaman menjadi 225  jt misalnya. Nah Setelah di setujui maka dari uang 225 juta anda kurangi 140 jt untuk bayar hutang di bank selanjutnya dan sisanya 85 juta bisa untuk mengembangkan usaha. Nah langkah terakhir itu bisa anda lakukan setiap tahun. Jadi setiap tahun anda akan mendapatkan dan fresh dari rumah/ruko anda.
Nah terus bagimana cara membayar cicilannya. Nah teknik itu akan saya berikan pada bab-bab berikutnya. Oke.
Nah sekarang Anda sudah tahu Ayo, sekarang giliran anda!
ACTION....ACTION...ACTION...

0 komentar

DOA REZEKI 1001 DINAR


Quantcast

Mendapatkan limpahan rezeki yang tidak disangka-sangka menjadi dambaan banyak orang. Namun kebanyakan orang lupa, bahwa di dalam rezeki tersebut ada kewajiban yang harus ditunaikan untuk amal sosial untuk mereka yang membutuhkan (orang-orang miskin, yatim piatu, dll). Bila dalam syariat disyariatkan 2,5 persen zakat mal atau zakat harta, namun akan lebih baik bila kita membesarkan prosentasenya menjadi 25 persen. Contoh: penghasilan kita satu juta, maka siapkan 250 ribu untuk diberikan kepada anak yatim piatu.
Jadi inilah kunci mendatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka: besarnya prosentasi amal sosial dari pendapatan kita akan semakin mempercepat datangnya rezeki kepada kita. Bila Anda siap untuk memperbesar prosentasi amal sosial dan siap mental untuk menjadi penyalur rezeki Allah SWT yang berlimpah ruah di gudang perbendaharaan langit, maka di bawah ini ada amalan doanya.
Amalan itu adalah:
1. Bekerja dengan ikhlas sesuai dengan keahlian
2. Sholat FARDHU diteruskan dengan membaca DOA sebanyak 7 kali setiap hari.
3. Usai membaca DOA mintalah secara jelas kepada Allah SWT apa yang Anda inginkan. Insya Allah, keinginan kita akan dikabulkan-NYA tanpa terkecuali dengan kecepatan lebih cepat dari kilatan yang menyambar bumi.
Lafal DOA sebagai berikut:
ALLAHUMMA YA GHONIYYU YAA HAMIIDU YAA MUBDI-U YAA MU’IIDU YA FA’AALUN LIMAA YURIIDU YAA ROHIIMU YAA WADUUDU. AGHNINII BI HALALIKA ‘AN HAROOMIKA WA BI THOO’ATIKA ‘AN MA’SHIATIKA WA BIL FADL-LIKA ‘AMMAN SIWAKA.
(Wahai Allah, Dzat Yang Maha Kaya. Hai Dzat Yang Maha Terpuji. Hai Dzat Yang Maha Memulai. Hai Dzat Yang Maha Mengembalikan. Hai Dzat Yang membuat apa yang dikehendaki. Hai Dzat Yang Pemberi Rahmat. Hai Dzat Yang Maha Penyayang. Hai Dzat Yang Maha Pengasih. Mudah-mudahan Engkau memberikan kekayaan pada saya dengan kehalalan-MU dan dijauhkan dari keharaman-MU dan dengan taat kepada-MU, jauhkan dari kemaksiatan-MU dan dengan karunia-MU dari yang selain Engkau)

0 komentar

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H

Segenap staff karyawan/karyawati, OVEBORE.co dan holding company mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Mohon Maaf Lahir Bathin.Semoga di hari nan fitrah ini, kita dapat saling memaafkan atas
segala dosa-dosa kita terdahulu dan yang akan datang. آمِÙŠّÙ†ْ..

Semoga sukses selalu bersama kita..Amien...
0 komentar
Nasehat Warren Buffet utk Pengusaha Muda

Tulisan berikut merupakan rangkuman 1 jam wawancara dengan, Investor Legendaris nomor satu di dunia di CNBC. Warren Buffet saat ini adalah orang terkaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes, dengan aset pribadi sebesar $ 62 milyar (setara 619 triliun rupiah!!!),

Buffet sekaligus filantrop / dermawan nomor satu dunia yang telah menyumbangkan lebih dari $ 31 milyar (sekitar Rp. 300 triliun!!!) dana pribadinya untuk sumbangan-sumbangan.
Berikut 9 aspek kehidupannya yang sangat menarik:
Buffet memulai investasi sahamnya pada usia 11 tahun, dan ia sangat menyesal memulai investasi saham di usia yang terlambat
Dia membeli sebuah lahan pertanian kecil pada usia 14 tahun dari hasil tabungannya menjadi loper koran
Dia tetap hidup sederhana dengan gaya hidup yang tidak berubah, memiliki rumah dengan 3 kamar tidur kecil di kota kecil Omaha, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu, Rumahnya tidak memiliki pagar.
Dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir ataupun bodyguard di dekatnya
Dia tidak pernah bepergian menggunakan jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia
Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 perusahaan. Ia hanya menulis 1 surat setiap tahun ke CEO perusahaan2nya tersebut, memberikan mereka tujuan bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya. Ia tidak pernah mengadakan meeting atau menelepon CEO2 tersebut, ia hanya memberikan 2 buah peraturan: 1) Rule number 1: Jangan pernah membuat rugi para pemilik saham; 2) Rule number 2: Jangan pernah lupa Aturan nomor 1
Ia tidak pernah bersosialisasi di klub-klub orang kaya. Waktu luangnya setelah ia tiba di rumah ia gunakan untuk membuat popcorn, dan menonton TV
Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia, tidak pernah berminat untuk menemui Buffet karena tidak melihat adanya kesamaan yang mereka miliki, namun 5 tahun yang lalu Bill mencoba membuat agenda untuk bertemu dengan Buffet hanya selama 30 menit. Namun meeting tersebut justru berlangsung selama 10 jam, Bill berbincang-bincang lama sekali dengan Buffet.
Buffet tidak pernah membawa hanphone, maupun PC/laptop di mejanya,

Nasehatnya untuk Anak Muda:

Stay away from credit cards and invest in yourself and remember:
Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG
Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri Anda NYAMAN
Jangan lakukan apa yang orang lain katakan. Dengarkan saja mereka, namun lakukanlah hanya apa yang membuat Anda merasa nyaman (feel good)
Jangan membeli barang karena merknya. Kenakanlah pakaian yang memang membuat Anda merasa nyaman.
Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang yang tidak penting. Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang memang benar-benar Anda perlukan.
Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda. Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain kesempatan untuk mengatur hidup Anda?. Hiduplah dengan gaya Anda sendiri, yang penting Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia.

Author: MencariUang Filed under: Analisa Fundamental

Merencanakan Ekonomi Cara Robert T.Kyosaki ( Final )

0 komentar
SISTEM ADALAH JEMBATAN MENUJU KEBEBASAN

Sampai beberapa tahun lalu, peluang seseorang untuk berhasil dalam kuadran “B” hanya ada bagi mereka yang berani dan kaya. Robert dan Kim pasti tergolong berani karena mereka tidak kaya. Alasan begitu banyak orang terjebak di sisi kiri Quadrant adalah karena mereka merasa resiko mengembangkan sistem mereka sendiri terlalu besar. Bagi mereka, lebih cerdik bila mereka tetap berada dalam posisi aman dan terjamin dengan mempunyai sebuah pekerjaan.

Sekarang, terutama karena perkembangan teknologi, resiko menjadi pemilik bisnis yang berhasil telah jauh berkurang… dan peluang memiliki sistem bisnis sendiri tersedia bagi semua orang.

Bisnis waralaba dan pemasaran jaringan menyingkirkan bagian sulit pengembangan sistem sendiri. Anda tinggal membeli hak sebuah sistem yang sudah terbukti keampuhannya, dan kemudian tugas Anda hanyalah mengembangkan orang-orang Anda.

Umpamakan sistem bisnis ini sebagai jembatan. Jembatan yang akan memberikan jalan bagi Anda supaya bisa menyeberang dengan aman dari sisi kiri CASHFLOW Quadrant ke sisi kanan… jembatan Anda menuju kebebasan finansial.

Alasan saya memperkenalkan Anda dengan CASHFLOW Quadrant adalah untuk memberi Anda sedikit pandangan tentang siapa diri Anda, apa minat Anda, dan pribadi seperti apa yang akhirnya ingin Anda capai. Saya mempunyai keyakinan bahwa semua orang bisa menemukan jalan mereka masing-masing menuju jalur cepat finansial, tak peduli dari kuadran mana mereka beroperasi. Namun pada akhirnya Andalah yang harus menemukan jalan Anda sendiri.

Ingatlah: “Tugas bos Anda adalah memberi Anda pekerjaan. Tugas Andalah untuk membuat diri Anda sendiri kaya.”

Apakah Anda siap untuk berhenti mengangkut ember air dan mulai membangun saluran pipa yang mengalirkan uang untuk menopang kehidupan Anda, keluarga Anda, dan gaya hidup Anda?

Apapun yang Anda putuskan, ingatlah ini. Kebebasan finansial memang bebas, tapi tidak murah. Kebebasan mempunyai harga… dan bagi saya hal itu sepadan dengan harganya. Rahasia besarnya adalah ini: Untuk menjadi bebas secara finansial tidak dibutuhkan uang maupun pendidikan formal yang tinggi. Juga tidak perlu beresiko. Sebaliknya, harga kebebasan diukur dengan impian, hasrat, dan kemampuan menanggulangi kekecewaan yang kita alami saat berupaya meraihnya. Apakah Anda rela membayar harganya?

Saya sudah bertemu dengan orang-orang yang mau membayar harganya, dan orang-orang yang tidak. Yang terakhir ini terpaksa membayar harga yang lain.

Mengurus bisnis Anda sendiri mungkin akan terasa sulit dan kadang membingungkan, khususnya pada awalnya. Ada banyak yang harus dipelajari, tak peduli berapa banyak pengetahuan Anda. Ini adalah proses seumur hidup. Tapi kabar baiknya adalah, bagian tersulit proses ini terletak di bagian awal. Begitu Anda membuat komitmen, hidup benar-benar menjadi semakin mudah. Mengurus bisnis Anda sendiri tidak sulit dilakukan. Yang diperlukan hanyalah akal sehat.
Robert T. Kiyosaki

Merencanakan Ekonomi Cara Robert T Kosaki (Part 5 )

0 komentar
JALAN YANG DISARANKAN

Robert sering ditanyai oleh orang-orang di sisi kiri Quadrant, “Apa yang kau sarankan?” Dia menyarankan jalan seperti ini:
_
Jalan ini yang juga diambil orang-orang seperti Ross Perot, Bill Gates, dan lain-lain.Robert tidak menyarankan untuk langsung memasuki kuadran “I” karena kuadran ini mensyaratkan Anda mempunyai banyak uang dan waktu luang.


Kenyataannya adalah, investasi membutuhkan pengetahuan serta modal yang banyak. Kadang dibutuhkan banyak modal dan waktu untuk memperoleh pengetahuan itu. Jika Anda tidak mempunyai pengetahuan dan modal, mencoba menjadi investor adalah tindakan bunuh diri.


Dalam banyak kasus, orang tidak mempunyai banyak waktu dan uang, jadi mereka kemudian mengajukan pertanyaan lain, “Mengapa kuadran “B” dulu?” Robert memberikan dua alasan:
Dengan pertama-tama mengembangkan ketrampilan menjadi “B” yang baik, Anda juga menyiapkan uang yang dibutuhkan untuk maju menjadi investor yang baik. Bisnis yang Anda kembangkan sebagai seorang “B” akan memberi Anda uang kontan yang akan mendukung Anda ketika memperoleh pengetahuan untuk menjadi investor yang baik. Setelah memiliki pengetahuan untuk menjadi investor yang baik, Anda akan mengerti mengapa “Tidak selalu dibutuhkan uang untuk menghasilkan uang.”
Berita baiknya adalah, sekarang lebih mudah daripada dulu untuk sukses di kuadran “B”. Meski tidak semudah memperoleh pekerjaan dengan upah minimum, kini sudah terbentuk sistem bagi semakin banyak orang untuk menemukan keberhasilan finansial sebagai “B”.

CARA BELAJAR MENJADI SEORANG “B”

Saat pindah ke kuadran “B”, ingatlah bahwa tujuan Anda adalah memiliki sebuah sistem dan melibatkan orang-orang yang akan menjalankan sistem itu untuk Anda. Anda bisa mengembangkan sistem itu sendiri atau Anda bisa mencari sebuah sistem untuk dibeli. Sistem itu adalah jembatan yang akan memungkinkan Anda menyeberang dengan aman dari sisi kiri ke sisi kanan CASHFLOW Quadrant… jembatan Anda menuju kebebasan finansial.

Ada tiga jenis utama sistem bisnis yang umum dipakai saat ini, yaitu:
Perusahaan tradisional jenis C(Corporate) – di mana Anda mengembangkan sistem Anda sendiri.
Bisnis waralaba (franchise) – di mana Anda membeli sebuah sistem yang sudah ada.
Network marketing (pemasaran jaringan) – di mana Anda membeli dan menjadi bagian sebuah sistem yang sudah ada.

Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan, namun semua akhirnya melakukan hal yang sama. Jika dioperasikan dengan benar, masing-masing sistem akan memberikan aliran pemasukan yang teratur tanpa terlalu banyak upaya fisik dari pihak pemilik… setelah berjalan. Masalahnya adalah bagaimana cara menjalankannya.

Cara Robert belajar menjadi seorang “B” adalah dengan magang. Dan seperti itulah cara banyak orang belajar. Cara itu disebut “on-the-job training.” Dengan cara inilah banyak kerajaan bisnis keluarga yang tertutup rapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Masalahnya, tidak banyak orang yang bisa, atau cukup beruntung untuk mempelajari aspek “di balik layar” untuk menjadi seorang “B”. Kebanyakan program pelatihan manajemen korporat hanya sebatas itu – perusahaan hanya melatih Anda untuk menjadi seorang manajer. Hanya sedikit yang mengajarkan cara menjadi seorang “B”. “B” yang sukses akan mengembangkan sebuah sistem yang bisa berjalan tanpa keterlibatan mereka.

Menurut Robert, ada tiga cara yang bisa membuat Anda mencapai sisi “B” dengan cepat.

1. Cari seorang pembimbing.

Pembimbing adalah seseorang yang sudah melakukan apa yang ingin Anda lakukan… dan berhasil dalam melakukannya. Jangan mencari seorang penasihat. Penasihat adalah seseorang yang memberitahu Anda cara melakukannya, tapi ia sendiri belum pernah melakukannya. Sebagian besar penasihat berada di kuadran “S”. Dunia ini penuh dengan “S” yang mencoba memberitahu Anda cara menjadi “B” atau “I”.

Meski dengan seorang pembimbing dan pengalaman bertahun-tahun, metoda pertama ini sangat memeras tenaga. Menciptakan sistem Anda sendiri membutuhkan banyak upaya coba-coba, biaya legal yang dibayar di muka, dan kertas kerja. Semua ini terjadi bersamaan saat Anda mencoba mengembangkan orang-orang Anda.

2. Usaha Waralaba.

Cara lain mempelajari sistem adalah dengan membeli sebuah usaha waralaba. Dengan membelinya, Anda membeli sebuah sistem yang sudah berjalan dan sudah “dicoba serta terbukti keampuhannya.” Ada banyak bisnis waralaba yang bagus.

Dengan membeli sistem bisnis waralaba, Anda bisa memusatkan perhatian pada upaya mengembangkan orang-orang Anda. Membeli sistem menyingkirkan satu variabel besar saat Anda belajar menjadi seorang “B”. Sayangnya, bisnis waralaba ini, apalagi yang terkenal, biasanya sangat mahal. Alasan banyak bank mau meminjamkan uang kepada sebuah bisnis waralaba, bukan kepada bisnis kecil baru, adalah karena bank tahu pentingnya sistem yang bagus untuk memperkecil resiko mereka.

3. Network Marketing.

Seperti halnya yang dialami bisnis waralaba, sistem hukum pada awalnya berupaya melarang pemasaran jaringan ini. Setiap sistem atau gagasan baru di era ini sering diklasifikasikan sebagai “aneh dan mencurigakan”. Pada awalnya, Robert juga mengira pemasaran jaringan adalah sebuah penipuan. Tapi setelah bertahun-tahun mempelajari berbagai sistem pemasaran jaringan, dan melihat beberapa temannya berhasil dalam tipe “B” ini, Robert berubah pikiran.

Setelah menyingkirkan prasangkanya dan mulai meneliti pemasaran jaringan, Robert menemukan bahwa ada banyak orang yang dengan sungguh-sungguh dan tekun membangun bisnis pemasaran jaringan yang berhasil. Ketika bertemu orang-orang itu, dia melihat dampak bisnis mereka pada kehidupan serta masa depan finansial orang lain. Robert mulai benar-benar menghargai nilai sistem pemasaran jaringan. Dengan biaya pendaftaran yang pantas (sering sekitar $200), orang bisa membeli keanggotaan dan langsung mulai membangun bisnis mereka. Karena kemajuan teknologi, organisasi ini sepenuhnya berjalan secara otomatis. Kepusingan yang ditimbulkan oleh kertas kerja, pemrosesan order, distribusi, akuntansi, dan proses lanjutan, hampir semuanya dikelola oleh sistem perangkat lunak pemasaran jaringan. Distributor baru bisa memusatkan semua upaya membangun bisnis mereka dan bukannya mengkhawatirkan masalah-masalah yang biasanya timbul di tahap awal pendirian sebuah bisnis kecil.

Salah satu teman lama Robert, yang menghasilkan lebih dari satu miliar dolar dalam bisnis real estate pada tahun 1977, baru-baru ini mendaftar sebagai distributor pemasaran jaringan dan mulai membangun bisnisnya. Robert heran melihatnya dengan tekun membangun sebuah bisnis pemasaran jaringan karena jelas ia tidak membutuhkan uangnya. Ketika Robert bertanya alasannya, ia menjelaskan seperti ini:

“Aku sekolah dan belajar menjadi CPA (Certified Public Accountant), dan aku mempunyai gelar MBA di bidang keuangan. Waktu orang menanyakan caraku menjadi sekaya ini, kuceritakan tentang transaksi real real estate jutaan dolar yang kulakukan dan tentang ratusan ribu dolar pemasukan pasif yang kuterima setiap tahun dari bisnis itu. Aku kemudian melihat beberapa mundur atau menjauhkan diri. Kita sama-sama tahu peluang mereka melakukan investasi real estate jutaan dolar seperti aku sangat tipis dan bahkan nol. Selain tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tepat, mereka juga tak mempunyai modal ekstra untuk diinvestasikan. Jadi, aku mulai mencari cara yang bisa membantu mereka mencapai tingkat pemasukan pasif yang sama dengan yang kukembangkan dari real estate… tanpa harus kembali ke sekolah selama enam tahun dan menghabiskan 12 tahun berinvestasi dalam real estate. Saya percaya, pemasaran jaringan memberi orang kesempatan membangun pemasukan pasif yang mereka perlukan ketika mempelajari cara menjadi investor profesional. Itu sebabnya aku menganjurkan pemasaran jaringan kepada mereka. Meski seumpama hanya mempunyai sedikit uang, mereka masih dapat menginvestasikan ‘sweat equity’ selama lima tahun dan memperoleh lebih dari cukup pemasukan pasif untuk mulai melakukan investasi. Dengan mengembangkan bisnis mereka sendiri, mereka mempunyai waktu luang untuk belajar dan mempunyai modal untuk diinvestasikan dalam transaksiku yang lebih besar.”

Setelah melakukan beberapa penelitian, teman saya bergabung dengan sebuah perusahaan pemasaran jaringan dan mulai membangun bisnis pemasaran jaringan dengan orang-orang yang sebelumnya ingin berinvestasi dengannya. Sekarang bisnis pemasaran jaringannya berjalan baik seperti juga bisnis investasinya. Ia mengatakan kepada Robert, “Semula aku melakukannya karena ingin membantu orang-orang mendapat uang untuk diinvestasikan, dan sekarang aku jadi kaya raya dari sebuah bisnis baru.”

BISNIS WARALABA PRIBADI

Itulah sebabnya sekarang Robert menganjurkan orang mempertimbangkan pemasaran jaringan. Membeli bisnis waralaba terkenal sering membutuhkan uang jutaan dolar. Pemasaran jaringan seperti membeli bisnis waralaba pribadi, sering hanya memerlukan kurang dari $200. Banyak pemasaran jaringan membutuhkan kerja keras, tapi keberhasilan di kuadran mana pun merupakan kerja keras. Robert sendiri tidak memperoleh pemasukan sebagai distributor pemasaran jaringan.

Robert merekomendasikan cara menemukan sebuah organisasi yang bagus untuk membantu Anda menyeberang ke sisi kanan Quadrant. Kuncinya bukan terutama pada produknya, melainkan pada pendidikan yang ditawarkan organisasi itu. Ada organisasi pemasaran jaringan yang hanya ingin Anda menjual sistem mereka kepada teman-teman Anda. Dan ada organisasi yang tujuan utamanya adalah mendidik Anda dan membantu Anda berhasil.

Dari penelitiannya terhadap pemasaran jaringan, Robert menemukan dua hal penting yang bisa Anda pelajari dari program mereka yang merupakan unsur penting untuk menjadi seorang “B” yang berhasil:
Untuk berhasil, Anda harus belajar menaklukkan rasa takut ditolak, dan berhenti mencemaskan apa yang akan dikatakan orang lain tentang Anda. Sering sekali Robert bertemu orang yang menahan diri hanya karena mengkhawatirkan apa yang akan dikatakan teman-teman mereka jika mereka melakukan sesuatu yang berbeda. Salah satu frasa terbaik yang berulang kali ia katakan kepada dirinya sendiri adalah, “Apa pendapatmu tentang diriku bukanlah urusanku. Yang terpenting adalah apa pendapatku tentang diriku sendiri.” Itulah sebabnya Robert bekerja di bagian penjualan Xerox Corporation selama empat tahun. Bukan karena ia menyukai mesin fotokopi, tetapi karena ia ingin menghilangkan sifat pemalu serta rasa takut ditolak.
Belajar memimpin orang. Bekerja dengan berbagai jenis orang yang berbeda adalah hal paling sulit dalam bisnis. Kemampuan untuk cocok dengan orang lain dan mampu memberikan inspirasi kepada mereka adalah ketrampilan yang sangat berharga. Sebuah ketrampilan yang bisa dipelajari.

Perpindahan dari kuadran kiri ke kuadran kanan bukan terutama tentang apa yang Anda lakukan, tapi terutama tentang siapa diri Anda sekarang. Belajarlah cara menghadapi penolakan, cara tidak terpengaruh oleh pendapat orang tentang diri Anda, dan belajarlah cara memimpin orang, maka Anda akan menemukan kemakmuran. Itu sebabnya Robert mendukung organisasi pemasaran jaringan yang komitmen pertamanya adalah mengembangkan Anda sebagai seorang manusia, bukan terutama sebagai seorang wiraniaga. Robert menyarankan mencari organisasi yang:

1. Merupakan organisasi yang telah terbukti baik dan mempunyai prestasi bagus serta sistem distribusi dan program kompensasi yang sudah sukses selama bertahun-tahun.

2. Mempunyai peluang bisnis yang bisa berhasil Anda jalankan, yang bisa Anda percayai, dan bisa Anda bagi dengan penuh keyakinan kepada orang lain.

3. Mempunyai program pendidikan jangka panjang yang terus berlangsung, yang bertujuan mengembangkan Anda sebagai manusia. Rasa percaya diri mutlak diperlukan di sisi kanan Quadrant.

4. Mempunyai program bimbingan yang kuat. Anda ingin belajar dari para pembimbing, bukan penasihat. Yaitu orang-orang yang sudah menjadi pemimpin di sisi kanan Quadrant dan yang ingin Anda berhasil.

5. Mempunyai orang-orang yang Anda hormati dan sukai.

Jika sebuah organisasi memenuhi kelima kriteria tadi, barulah Anda melihat produknya. Terlalu banyak orang melihat produk dan bukan sistem bisnis serta organisasi yang berada di balik produk itu. Jika ingin menjadi wiraniaga, seorang “S”, maka produk adalah yang terpenting. Tapi jika ingin berkembang menjadi seorang “B” jangka panjang, sistem, pendidikan seumur hidup, dan orang-orangnya lebih penting.

Salah satu teman dan rekan Robert yang mempunyai pengetahuan dalam industri ini mengingatkan tentang nilai waktu, salah satu aset kita yang paling berharga. Sukses sejati bisa dicapai dalam perusahaan pemasaran jaringan ketika komitmen Anda terhadap waktu dan kerja keras dalam jangka pendek menghasilkan pemasukan pasif jangka panjang dalam jumlah besar. Setelah berhasil membangun organisasi yang kuat di bawah Anda, Anda bisa berhenti bekerja dan pemasukan akan terus mengalir dari operasi organisasi yang telah Anda bangun. Namun, kunci terpenting mencapai keberhasilan dengan pemasaran jaringan tetaplah komitmen jangka panjang dari pihak Anda, seperti juga dari pihak organisasi, untuk membentuk Anda menjadi pemimpin bisnis yang Anda inginkan.

Merencanakan Ekonomi Cara Robert T kyosaki ( Part 4)

0 komentar
MENUJU KEBEBASAN FINANSIAL

Pajak dan utang adalah dua alasan utama kebanyakan orang tidak pernah merasa aman secara finansial atau tidak pernah mencapai kebebasan finansial. Jalan menuju rasa aman atau kebebasan ditemukan di sisi kanan CASHFLOW Quadrant. Anda perlu melihat ke depan melampaui keamanan pekerjaan. Sudah tiba waktunya mengetahui perbedaan antara keamanan pekerjaan, keamanan finansial dan kebebasan finansial.

Pola Keamanan Pekerjaan Orang-orang dengan pola ini sering berprestasi baik dalam pekerjaannya. Banyak yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah, dan bertahun-tahun pengalaman di pekerjaan. Masalahnya, mereka hanya mengetahui sedikit tentang kuadran “B” dan “I”. Mereka merasa tidak aman secara finansial karena mereka telah dilatih hanya untuk memperoleh keamanan pekerjaan atau profesi.Untuk menjadi lebih aman secara finansial, Robert menyarankan, selain melakukan pekerjaan mereka di kuadran kiri, mereka juga sebaiknya belajar tentang kuadran kanan.


Pola Keamanan Finansial

Ada dua jalan menuju keamanan finansial bagi seorang “E”:


Bukannya memasukkan uang ke dalam rekening pensiun dan berharap memperoleh yang terbaik, lingkaran ini menandakan bahwa mereka merasa yakin akan pengetahuan mereka, baik sebagai investor maupun pegawai. Seperti saat kita belajar tentang sebuah pekerjaan di sekolah, Robert menyarankan kita juga belajar untuk menjadi investor profesional.

Dan seperti inilah keamanan bagi seorang “S”:
_
Inilah pola yang dipaparkan dalam buku “The Millionaire Next Door”, yang ditulis oleh Thomas Stanley. Ini adalah buku yang sangat bagus.Rata-rata jutawan Amerika merupakan pekerja lepas, hidup irit, dan melakukan investasi jangka panjang. Pola ini mencerminkan jalan hidup finansial mereka.

_
Jalur ini, “S” menuju “B”, sering ditempuh banyak wirausaha besar, seperti Bill Gates.Ini bukan jalan termudah, tapi menurut Robert, ini adalah salah satu yang terbaik


Jadi, mempunyai pengetahuan dalam lebih dari satu kuadran , khususnya satu di kiri dan satu di kanan, jauh lebih baik daripada hanya pandai di satu sisi. Ingat bahwa rata-rata orang kaya memperoleh 70% hasil dari sisi kanan dan 30% dari sisi kiri Quadrant. Dari pengamatan, tak peduli berapa banyak pun uang yang dihasilkan seseorang, mereka akan merasa lebih aman jika beroperasi di lebih satu kuadran. Keamanan finansial berarti mempunyai pijakan yang kuat di kedua sisi CASHFLOW Quadrant.

Pola Kebebasan Finansial
_
Inilah pola yang disarankan oleh Robert. Ini adalah jalan menuju kebebasan finansial.Ini merupakan kebebasan finansial sejati karena dalam kuadran “B” orang-orang bekerja untuk Anda, dan dalam kuadran “I” uang bekerja untuk Anda.


Anda bebas untuk bekerja atau tidak bekerja. Pengetahuan Anda di kedua kuadran ini telah memberi Anda kebebasan fisik seutuhnya dari keharusan bekerja


Jika Anda melihat kaum superkaya, inilah pola mereka dalam Quadrant. Lingkaran di sekitar “B” dan “I” menandakan pola pemasukan Bill Gates dari Microsoft, Rupert Murdoch dari News Corp., Warren Buffet dari Berkshire Hathaway, dan Ross Perot.

Merencanakan Ekonomi Cara Robert T Kyosaki ( Part 3 )

0 komentar
 Part 3


MEMILIH KUADRAN ANDA

Sebagian besar dari kita pernah mendengar bahwa rahasia memperoleh kekayaan besar adalah:
OPT – Other People’s Time (Waktu Orang Lain).
OPM – Other People’s Money (Uang Orang Lain).

OPT dan OPM ditemukan di sisi kanan Quadrant. Kebanyakan orang yang bekerja di sisi kiri Quadrant adalah OP (Other People) yang waktu dan uangnya dipergunakan oleh mereka yang berada di sisi kanan Quadrant. Di sisi kiri, para “E” dan “S” mungkin memiliki keamanan pekerjaan. Tapi, hanya dengan menjadi “B” atau “I” di sisi kanan Quadrant-lah Anda akan meraih kemanan dan kemudian kebebasan finansial.



Dengan memilih bisnis jenis “B”, bukannya bisnis jenis “S”, Anda akan memperoleh keuntungan jangka panjang menggunakan “waktu orang lain”. Salah satu kelemahan menjadi “S” yang berhasil adalah: keberhasilan itu berarti harus bekerja lebih keras. Dengan kata lain, pekerjaan yang bagus menghasilkan kerja yang lebih keras dan jam kerja yang lebih panjang.

Dalam merancang bisnis di sisi kanan Quadrant, sukses berarti meningkatkan sistem dan melibatkan lebih banyak orang. Dengan kata lain, kita bekerja lebih sedikit, menghasilkan uang lebih banyak, dan menikmati lebih banyak waktu luang.

Di seluruh Quadrant dibutuhkan kecerdasan finansial. Jika ingin beroperasi di sisi kanan Quadrant, yaitu sisi “B” dan “I”, Anda harus lebih pandai daripada jika memilih diam di sisi kiri Quadrant sebagai “E” dan “S”. Untuk menjadi “B” atau “I”, Anda harus bisa mengendalikan ke arah mana cash flow Anda mengalir.
KEKAYAAN DAN CASH FLOW

Robert Kiyosaki mendefinisikan kekayaan sebagai: “Jumlah hari di mana Anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik (atau tanpa siapa pun dalam keluarga Anda bekerja secara fisik) dan tetap mempertahankan tingkat kehidupan Anda.”

Sebagai contoh: Jika pengeluaran Anda adalah Rp. 1.000.000,- per bulan, dan jika Anda memiliki tabungan sebesar Rp. 3.000.000,- maka kekayaan Anda adalah sekitar 3 bulan atau 90 hari. Kekayaan diukur dalam satuan waktu, bukan uang.

Jadi, yang penting bukanlah terutama tentang berapa banyak uang yang Anda hasilkan, tapi lebih mengenai berapa banyak uang yang Anda simpan, seberapa keras uang itu bekerja untuk Anda, dan berapa banyak generasi yang bisa Anda hidupi dengan uang itu. Itulah yang disebut kecerdasan finansial.

Beberapa tahun lalu, sebuah artikel menuliskan bahwa sebagian besar orang kaya menerima 70% penghasilan mereka dari investasi, atau dari kuadran “I”, dan kurang dari 30%-nya dari gaji, atau dari kuadran “E”. Dan jika bekerja sebagai “E”, maka kemungkinan besar mereka adalah pegawai perusahaan mereka sendiri.

Bagi kebanyakan orang lain, yaitu golongan miskin dan kelas menengah, setidaknya 80% penghasilan mereka berasal dari gaji di kuadran “E” atau “S” dan kurang dari 20% berasal dari investasi, atau dari kuadran “I”.

Banyak orang percaya bahwa hanya dengan menghasilkan lebih banyak uang, masalah finansial mereka akan selesai. Tapi, dalam banyak kasus, hal ini malah hanya menimbulkan masalah keuangan yang lebih besar. Alasan utama orang mempunyai masalah keuangan adalah karena mereka tidak pernah mendapat pelajaran tentang pengelolaan cash flow. Tanpa latihan ini mereka akhirnya mendapat masalah keuangan, lalu mereka bekerja lebih keras dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang akan memecahkan masalah mereka.

Jadi, jika Anda ingin mengurus bisnis Anda sendiri, langkah berikut sebagai CEO bisnis hidup Anda adalah mengendalikan cash flow Anda. Jika Anda tidak melakukannya, menghasilkan lebih banyak uang takkan membuat Anda bertambah kaya… bahkan, lebih banyak uang membuat sebagian besar orang semakin miskin karena mereka sering pergi membelanjakannya dan semakin dalam terbenam utang setiap kali mendapat kenaikan gaji.

Seperti dinyatakan oleh Robert Kiyosaki dalam bukunya “Rich Dad Poor Dad,” ada tiga pola cash flow dasar. Satu untuk kelompok miskin, satu untuk kelompok kelas menengah, dan satu untuk kelompok kaya. Inilah pola cash flow untuk kelompok miskin:



Dan ini adalah pola cash flow kelas menengah: Pola cash flow ini dianggap “normal” dan “inteligent” oleh masyarakat kita. Karena orang-orang yang mempunyai pola ini kemungkinan memiliki pekerjaan dengan bayaran tinggi, rumah bagus, mobil, dan kartu kredit.


Inilah yang disebut “impian kelas pekerja.”


Mempunyai pola cash flow kelas menengah memang normal di Era Industri, tapi hal itu bisa berbahaya di Era Informasi. Seiring dengan berkembangnya kecerdasan finansial, banyak orang yang mulai menyadari kesulitan finansial yang sedang mereka alami, meskipun masyarakat menganggap mereka “normal secara finansial.”

Ketika pemahaman itu timbul, Anda harus mulai berpikir seperti orang kaya dan bukannya seperti pekerja keras kelas menengah. Dengan mengubah pola berpikir Anda seperti pola berpikir kelompok kaya, Anda akan mulai mencari pola cash flow seperti ini: Inilah pola pemikiran mental yang diajarkan oleh Robert Kiyosaki.


Ia tidak menyarankan Anda menjadi kecanduan pekerjaan dengan bayaran tinggi, tapi agar Anda mengembangkan pola pemikiran yang hanya terpusat pada aset dan pemasukan dalam bentuk capital gain, deviden, pemasukan uang sewa, pemasukan residual bisnis, dan royalti atau passive income.


Bagi Anda yang ingin berhasil di Era Informasi, semakin cepat mulai mengembangkan kecerdasan finansial serta emosional untuk berpikir dalam pola ini, semakin cepat Anda akan merasa lebih aman secara finansial dan menemukan kebebasan finansial. Dalam dunia di mana terdapat semakin sedikit keamanan pekerjaan, pola cash flow ini terasa lebih masuk akal. Dan untuk mencapai pola ini Anda perlu melihat dunia dari sisi “B” dan “I”, tidak hanya dari kuadran “E” dan “S” saja.

Di Era Informasi, gagasan kerja keras tidak mempunya arti yang sama dengan Era Agraria dan Era Industri. Di Era Informasi, orang yang bekerja fisik paling keras akan dibayar paling sedikit. Jadi, ungkapan “pakai otak, jangan pakai otot” maksudnya bukan memakai otak di kuadran “E” dan “S”. Yang dimaksud adalah memakai otak di kuadran “B” dan “I”. Itulah pola berpikir Era Informasi, yang membuat kecerdasan finansial dan emosional sangat penting saat ini seperti halnya di masa depan.

Merencanakan Ekonomi Cara Robert T Kyosaki ( Part 2 )

0 komentar
 Part 2
                 
CASHFLOW Quadrant

 Menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya “CASHFLOW Quadrant”, ada empat kuadran yang mungkin menjadi sumber penghasilan seseorang. Diagram ini adalah CASHFLOW Quadrant.


Huruf dalam masing-masing kuadran mewakili:

E untuk employee (pegawai)

S untuk self-employed (pekerja lepas)

B untuk business owner (pemilik usaha)

I untuk investor (penanam modal)


CASHFLOW Quadrant mewakili berbagai metode yang berlainan untuk mendapatkan uang atau penghasilan. Sebagai contoh, seorang “E” mendapat uang dengan bekerja untuk orang lain atau perusahaan. Orang-orang “S” mendapat uang dengan bekerja untuk diri sendiri. Seorang “B” memiliki usaha yang menghasilkan uang, dan “I” mendapatkan uangnya dari berbagai investasi mereka – dengan kata lain, uang menghasilkan uang yang lebih banyak.

Seorang “E” (pegawai) bisa merupakan presiden direktur perusahaan atau tukang sapu perusahaan. Yang terpenting bukanlah apa yang mereka lakukan, tapi perjanjian mengikat yang mereka miliki dengan orang atau organisasi yang mempekerjakan mereka.

Dalam kelompok “S” (pekerja lepas) kita menemukan “profesional” berpendidikan tinggi yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di bangku sekolah, seperti misalnya dokter, pengacara, dan akuntan. Juga dalam kelompok ini terdapat orang-orang yang mengambil jalur pendidikan di luar, atau di samping, aliran tradisional. Kelompok ini meliputi wiraniaga dan pemilik bisnis kecil seperti pemilik toko eceran, pemilik restoran, kontraktor, konsultan, ahli terapi, agen perjalanan, montir mobil, tukang ledeng, tukang kayu, pengkhotbah, tukang listrik, penata rambut, dan artis.

Seorang “B” nyaris merupakan lawan dari “S.” Mereka senang mengitari diri mereka dengan orang-orang pandai dari keempat kategori. Tidak seperti “S” yang tak suka mendelegasikan pekerjaan (karena menganggap tidak ada yang bisa melakukannya dengan lebih baik), seorang “B” sejati suka mendelegasikan pekerjaan.

Perbedaan utama antara “S” dan “B” adalah, seorang “S” memiliki sebuah pekerjaan sedangkan seorang “B” memiliki sebuah sistem dan kemudian menyewa orang-orang yang berkompeten untuk menjalankan sistem itu. Atau dengan cara lain bisa dikatakan, dalam banyak kasus “S” adalah sistemnya. Itu sebabnya mereka tidak bisa pergi meninggalkan bisnisnya untuk waktu yang lama.

Sebaliknya, mereka yang merupakan “B” sejati bisa meninggalkan usaha mereka selama satu tahun atau lebih, dan pada saat kembali menemukan bisnis mereka lebih menguntungkan serta berjalan lebih baik dibanding ketika mereka tinggalkan. Dalam bisnis jenis “S” murni, jika sang “S” pergi selama satu tahun atau lebih, kemungkinan besar takkan ada bisnis yang tersisa ketika mereka kembali.

Pemilik bisnis “B” bisa berlibur selamanya karena mereka memiliki sebuah sistem, bukan sebuah pekerjaan. Jika “B” sedang berlibur, uangnya masih mengalir masuk. Sangat banyak orang yang bisa membuat burger lebih enak dari McDonald’s, tapi hanya McDonald’s yang mempunyai sistem yang telah menyajikan miliaran burger. Bill Gates dari Microsoft tidak membuat produk hebat. Ia membeli produk orang lain dan membangun sistem global yang canggih di sekitarnya.

“I” (investor) membuat uang dengan uang. Mereka tak perlu bekerja karena uang mereka bekerja untuk mereka. Kuadran “I” adalah arena bermain golongan kaya. Di kuadran manapun orang menghasilkan uang, jika berharap suatu hari akan kaya, mereka pada akhirnya harus memasuki kuadran “I”. Di dalam kuadran “I” inilah uang diubah menjadi kekayaan.

Itulah CASHFLOW Quadrant, yang sebenarnya hanya memaparkan perbedaan tentang cara memproleh penghasilan, entah itu sebagai “E” (pegawai), “S” (pekerja lepas), “B” (pemilik usaha), atau “I” (penanam modal).

Perbedaan pokok keempat kuadran itu terangkum di bawah ini:

E : Anda adalah pegawai yang bekerja untuk orang lain atau perusahaan.

S : Anda memiliki pekerjaan dan Anda terikat dengan pekerjaan itu.

B : Anda memiliki sistem dan orang lain bekerja untuk Anda.

I : Uang bekerja untuk Anda.

    To be continue ...

Merencanakan Ekonomi Ala Robert T Kyosaki ( Part 1 )

1 komentar
 Part 1

Robert T.Kiyosaki

Pada tahun 1985, Robert T. Kiyosaki dan Kim, istrinya, tidak mempunyai tempat tinggal. Mereka tak punya pekerjaan dan hanya punya sedikit sisa tabungan. Kartu kredit mereka sudah melampaui batas pengambilan, dan mereka hidup di dalam sebuah Toyota cokelat usang dengan kursi reclining yang berfungsi sebagai tempat tidur. Kadang-kadang mereka melakukan pekerjaan serabutan dan mendapat beberapa dolar di sana sini. Pada saat itu mereka diliputi keraguan yang dalam. Gagasan sebuah pekerjaan yang aman dan menjamin dengan slip gaji bulanan terasa sangat menggoda. Tapi karena keamanan kerja bukanlah yang mereka cari, mereka terus berjuang. Hidup dari hari ke hari, di tepi jurang kehancuran finansial.

Tahun itu, 1985, adalah tahun terburuk dalam hidup mereka, sekaligus yang terpanjang. Siapa pun yang mengatakan bahwa uang tidak penting sudah jelas tak pernah merasakan tidak punya uang dalam waktu lama. Mereka tahu, mereka selalu bisa mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi yang aman dan menjamin. Mereka sama-sama lulusan perguruan tinggi dengan ketrampilan bekerja yang bagus dan etos kerja yang kuat. Tapi mereka tidak mencari keamanan pekerjaan. Mereka mencari kebebasan finansial.

Pada tahun 1989 mereka sudah menjadi jutawan. Meskipun tampak berhasil secara finansial di mata orang-orang, saat itu mereka tetap belum mencapai impian mereka. Mereka belum meraih kebebasan finansial yang sejati. Masih diperlukan waktu sampai tahun 1994. Saat itulah mereka sudah tidak perlu lagi bekerja seumur hidup mereka. Mereka berdua sudah memperoleh kebebasan finansial. Robert berumur 47, Kim 37.

Sering sekali kita mendengar orang berkata, “Dibutuhkan uang untuk menghasilkan uang.”

Robert tidak sependapat. Dari kondisi tuna wisma di tahun 1985 hingga menjadi jutawan di tahun 1989 dan kemudian mencapai kebebasan finansial di tahun 1994, mereka tidak membutuhkan uang. Mereka tidak mempunyai uang ketika memulainya, bahkan mereka memiliki utang.

Juga tidak dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi. Robert punya ijazah perguruan tinggi, dan sejujurnya ia mengatakan bahwa mencapai kebebasan finansial tidak ada hubungannya dengan apa yang dipelajari di perguruan tinggi. Banyak orang sukses meninggalkan bangku sekolah tanpa memperoleh ijazah perguruan tinggi. Orang-orang seperti Thomas Edison, pendiri General Electric; Henry Ford, pendiri Ford Motor Co.; Bill Gates, pendiri Microsoft; Ted Turner, pendiri CNN; Michael Dell, pendiri Dell Computers; Steve Jobs, pendiri Apple Computer; dan Ralp Lauren, pendiri Polo. Pendidikan perguruan tinggi penting untuk profesi tradisional, tapi tidak bagi cara orang-orang ini mendapatkan kekayaan besar. Mereka mengembangkan bisnis mereka sendiri yang berhasil. Dan itulah yang dulu diupayakan Robert dan Kim dengan susah payah.

Jadi, apa yang dibutuhkan?

Mind Your Business with Financial Intelligence

Apakah Anda selama ini bekerja keras dan membuat orang lain kaya? Sejak kecil kebanyakan orang diprogram untuk mengurus bisnis orang lain dan membuat orang lain kaya. Hal ini diawali tanpa sadar dengan kata-kata nasihat sebagai berikut:
“Kau harus bersekolah dan mendapat nilai bagus supaya bisa mempunyai pekerjaan yang aman dan menjamin dengan gaji tinggi serta tunjangan yang bagus.”
“Kau harus bekerja keras supaya bisa membeli rumah impianmu, karena rumahmu adalah aset dan investasimu yang paling berharga.”
“Hipotek menguntungkan kita karena pemerintah memberikan pemotongan pajak untuk pembayaran bunganya.”
“Beli sekarang, bayar belakangan,” atau “Uang muka kecil, angsuran bulanan ringan,” atau “Silakan masuk dan menabung.”

Orang yang begitu saja mengikuti kata-kata nasihat itu sering menjadi:
Pegawai, membuat atasan dan pemilik perusahaan kaya.
Debitor, membuat bank dan kreditor kaya.
Pembayar pajak, membuat pemerintah kaya.
Konsumen, membuat banyak bisnis lain kaya.

Bukannya mencari jalur cepat finansial mereka sendiri, mereka membantu orang lain menemukan jalur cepat finansial mereka. Bukannya mengurus bisnis mereka sendiri, mereka bekerja keras seumur hidup mengurus bisnis orang lain.

 

                                                                                                                 To be continue...
0 komentar
           Berani Mencoba Dan Melangkahlah
Entreprenuer harus punya keberanian,keberanian mengambil peluang.Kalo saya ditanya faktor apa yang menjadi kunci keberhasilan,jawaban saya sederhana.karena saya tidak sekolah,karena saya bodoh,makanya saya berhasil.Karena kamu pintar kamu mikir dulu,tunggu2 dulu,jadi ngitung.Entreprenuer itu tidak pake hitunga2an begitu.saya tidak pernah ngitung dari dulu.saya suruh orang yang hitung.karena saya bodoh saya suruh orang lain yang hitung.Dmn letak kepintaran saya adalah menyuruh orang menghitung.kenapa? karena saya bodoh.Dmn letak kebodohan anda,karena anda pintar jadi anda ngitung.Jadi kita sebenarnya bolak-balik saja.Saya bisa sukses karena saya bodoh dan kamu tidak bisa sukses karena anda pintar.Jadi tidak usah ngitung,jalan saja kalo salah ya belok,salah lagi ya belok lagi,,, lagi.Saya jamin orang yang belajar itu tidak bisa kaya.Saya jamin.
By : Bob Sadino
Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.