BE POSITIF AND LET'S ACTION

Jangan pernah pakai sepatu orang lain

0 komentar
Kita seringkali merasa ingin sukses seperti orang lain. Sehingga membuat diri kita kemudian berusaha sukses dengan mengikuti langkah kesuksesan mereka. Tapi apakah cara ini tepat?

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Dan setiap orang memiliki cara kehidupan yang berbeda serta sikap yang berbeda. Begitu juga dengan kesuksesan seseorang. Tidak semua orang akan sukses pada lahan yang sama.

Pada bisnis misalnya. Ketika kita melihat Pak Purdi Candra sukses dengan cara bisnis maka banyak orang yang mengikuti bisnisnya. Mereka memulai bisnis bimbelnya dengan mengikuti cara dan gaya pak purdi. Namun apakah semuanya berhasil?
Tetapi ternyata tidak. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki karakteristik serta penyikapan yang berbeda. Jika diibaratkan dengan sepatu. Maka sepatu pak Purdi belum tentu sama dengan sepatu orang lain. Sehingga jika kita menggunakan sepatu Pak Purdi bisa jadi kesempitan atau kelonggaran.

Namun jika sepatu Pak Purdi tersebut pas dengan diri kita, maka yang kita lakukan seharusnya adalah menggunakan sepatu yang sama dengan Pak Purdi. Bukan dengan mencuri sepatu beliau. Disana akan terbuktikan bahwa kita memang cocok didunia bisnis yang sama dengan bisnis Pak Purdi.

Jika memang ternyata sepatu itu tidak cocok, jangan dipaksakan. Karena hanya akan membuat kaki kita lecet atau tidak nyaman. Jika itu diteruskan bukan saja kepailitan yang diderita oleh kita namun lebih dari itu bahwa kita telah banyak membuang energi dan aktifitas hidup kita untuk kesia-siaan.

Pak Helmy Yahya sendiri yang sebenarnya merupakan entrepreneur di bidang entertainment pernah terjebak dengan mencoba menggunakan sepatu orang lain.Ketika dia mencoba ikut dalam bisnis Tambang misalnya, ternyata dalam beberapa bulan tidak memberikan hasil yang memuaskan. Bahkan memberikan cashflow negatif.
Dari situ dia kemudian tersadar bahwa Tambang ini adalah bukan sepatu saya, walaupun di awal dia sangat terobsesi sekali karena melihat betapa besar keuntungan dari bisnis tersebut. Bisa jadi bisnis A membuat A menjadi pengusaha yang sukses yang berkembang luar biasa, namun bisa jadi ketika A menawarkan bisnisnya ke B maka sebaliknya B malah B hanya menjadi pengusaha yang stagnan.
Kenapa demikian? Karena sepatu bisnis A tidak cocok dipakai oleh B. Karena bisa jadi gaya, perilaku, sikap, pengetahuan serta kesigapan B tidak seperti yang dimiliki oleh A.

Selain dalam bisnis, hal ini mungkin berlaku pula dalam cinta. Sering kali
kita melihat bahwa ada yang ingin menikah dalam usia muda. Sehingga
berbondong-bondong pemuda yang ingin menikah dalam usia muda. Namun akankah sepatu cinta diri kita cocok untuk menikah muda selayaknya mereka yang berhasil menikah dalam usia muda. Jika memang cocok maka lakukan dengan penuh tanggung jawab. Itu jauh lebih baik daripada pacaran yang tidak jelas dan lebih cenderung
kepada kemaksiatan. Namun jika tidak sanggup untuk menggunakan sepatu nikah muda, maka jangan paksakan. Karena bisa jadi itu bukan yang terbaik untuk kita.
Bersabarlah.

Selain itu banyak sekali ilustrasi kehidupan dimana kita akan seringkali
tergoda untuk menggunakan sepatu orang lain. Karena melihat kesuksesan atau karena kebahagiaan mereka semua karena telah mendapat sepatu yang cocok dan tepat.

Berusahalah jangan tergoda untuk menggunakan sepatu orang lain tersebut. Karena belum tentu sepatu yang digunakannya itu cocok untuk diri kita. Jadilah diri kita sendiri. Jangan mudah tergoda. Bersabarlah dan tetap berusaha. Karena kelak dengan sendirinya kita akan mendapatkan sepatu yang cocok dengan diri kita.



KEEP IN SMILE FACING THE WORLD

[i] Penulis adalah pembelajar dunia bisnis dan dunia training dari SmileTrainer
Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.