BE POSITIF AND LET'S ACTION

Ide Gila Pengusaha ala Purdi E Chandra

0 komentar
Pak Purdi memang ada ada saja ide gilanya, sebagai contoh beberapa yang beliau share pada kita kita semua seperti :

Ide GILA bakso selalu habis.
Ceritanya ada seorang bapak tukang bakso yang jualannya tidak pernah laku, suatu hari dia punya ide GILA… Daripada capek dorong2 gerobak penuh bakso dan tidak laku, mending aku keliling pakai gerobak tanpa bikin bakso, yang penting keliling. Dus dipraktekkanlah ide ini, si bapak tadi cuman keliling dengan gerobak baksonya, tiap papasan dengan orang dibilang baksonya habis, habis habis. Hari berikutnya begitu juga, sehingga orang banyak penasaran dan ingin membeli baksonya, tapi tetap dibilang abizzzz. Dua minggu trik ini dilakukan, dan meledaklah penjualan bakso si bapak ini, gara2 orang pada penasaran baksonya abis terusss hahahaha! Ada yg mo cobain ide gila ini?

Ide mencari karyawan yang jujur.
Menurut pak Purdi, beliau sering dikibulin karyawan pada awal-awal membangun bisnis. Segala cara dicari untuk meminimalisir pengibulan terutama di segi keuangan, sampai akhirnya beliau ketemu tips jitu yaitu dengan mempekerjakan karyawan yang memiliki golongan darah A! Nah lo… apa hubungannya golongan darah dengan kejujuran terutama di bidang keuangan? Menurut pak Purdi tak diragukan lagi bahwa orang dengan golongan darah A adalah orang yang jujur, sekarang di semua bidang usaha, beliau selalu menempatkan karyawan dengan golongan darah A di bagian keuangan, dan sampai saat ini terbukti tips ini jitu. Menurut beliau lagi tipe golongan darah sangat penting, misalnya karyawan beliau dengan golongan darah B tidak akan pernah ditempatkan di bagian keuangan, karena golongan darah B bukanlah orang yang jujur seperti orang dengan golongan darah A. Bagaimana dengan yang punya golongan darah O? Golongan darah ini jauh banget malah dari A, jadi O tidak ada deket2nya dengan A. Bagaimana yang AB? Karyawan dengan golongan darah AB memiliki sifat ya A, ya B, jadi tidak konsisten. Jadi jangan resikokan usaha anda! Tempatkan karyawan dengan golongan darah A di bagian keuangan, dan anda akan selamat! Oh iyah, penelitian ini katanya berasal dari Jepang loh, benar tidaknya gak tau yang jelas tips ini terbukti bagus di perusahaan pak Purdi.

Ide selalu berpikir positif apapun keadaan yang sedang dihadapi.
Pada awal awal pengembangan Primagama, pak purdi bermaksud membuka cabang di Solo setelah Primagama yang pertama telah dibuat di Jogja. Karena masih bermodal cekak, maka pak purdi membawa tukang dari Jogja untuk merenovasi Primagama baru yang akan dibuka di Solo. Nah, pada saat perjalanan dari Jogja ke Solo ternyata mobil pick up yang membawa bahan bangunan serta tukang ini menabrak pohon. Disini yang paling menarik, bahwa pak Purdie selalu berpikiran positif, sehingga beliau berpikir bahwa INI ADALAH FIRASAT BAIK! Menurut beliau, ini bakalan laris Primagama yang di Solo, buktinya mobil ini pakai nabrak dulu, pasti setelah ini bakalan sukses primagama di Solo! Pak purdi bahkah masih sempat berkelakar dengan sopir pickup dengan bertanya “Apa sampeyan gak lihat pohon lagi jalan, kok sampai ketabrak!” Coba bayangkan apabila pak purdi berpikir negatif, wah pake nabrak segala ini mobil, ini bisa jadi pertanda buruk Primagama yang akan dibangun di Solo bakalan gak laku, ini buktinya mobil pake nabrak! Tapi bukan pak Purdi kalau gak selalu berpikir positif, meski nabrak beliau tetap melanjutkan pembangunan Primagama dan hasilnya bisa kita lihat sekarang Primagama ada di mana mana.

Sedekah suka suka.
Menurut pak Purdi sedekah amatlah penting, persis seperti yang diajarkan ustad Yusuf Mansur. Dan Sedekah yang terbaik adalah sedekah yang Inden, artinya misal kewajiban bagi umat islam adalah mengeluarkan zakat 2.5 persen dari penghasilan yang didapatkan, nah, akan lebih bagus kita bayarkan sedekah indent yaitu dengan mengeluarkan 2.5 persen di awal, maka rejeki yang 100 persen akan segera mendatangi kita. Menurut beliau lagi, sedekah yang terbaik adalah yang dilakukan melalui transfer bank, karena pengembaliannya juga akan melalui transfer bank…

Bangun Bisnis, Beli Properti

0 komentar
Ada satu petuah bisnis menarik yang diajarkan oleh Robert T. Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad”, yang jadi Best Seller. Petuah itu bunyinya, “Setelah kita sukses membangun bisnis maka jangan lupa beli properti. Selain kita punya penghasilan dari bisnis yang kita jalankan, kita juga akan mendapat untung dari gain kenaikan nilai properti itu”. Saya kira, Kiyosaki benar. Petuah itu sebenarnya merupakan kata kunci yang menjadi sebab, mengapa orang kaya semakin kaya. Oleh karena orang kaya yang cerdas selalu membeli properti yang setiap waktu akan terus berlipat nilainya, itulah yang membuatnya semakin kaya.

Namun, jauh sebelum membaca buku itu, sebagai entrepreneur saya sudah mempraktikkan ajaran itu sejak dulu. Oleh karena itu, ada petuah tambahan yang bisa saya berikan untuk anda dalam membeli properti dari hasil keuntungan sukses bisnis yang anda bangun. Dalil bisnisnya berbunyi, “Kalau anda berniat membeli properti, janganlah sesuai kemampuan dana yang tersedia. Bahkan lebih baik belilah properti dengan utang bank. Oleh karena semakin sedikit uang yang anda keluarkan untuk membeli properti, semakin besar keuntungan anda”.

Jelaslah, kalau kita punya dana Rp 400 juta janganlah membeli properti pas senilai dana yang kita punya. Bukankah membeli properti tidak harus tunai. Bisa dengan cara kredit. Jadi sebaiknya pecahkanlah RP 400 juta anda untuk 4 properti, misalnya masing-masing cukup anda bayar uang muka pembeliannya sebesar Rp 100 juta, sisanya Rp 300 juta dari bank. Nah, kalau anda hanya membeli satu properti senilai Rp 400 juta, maka lima tahun kemudian anda hanya akan menerima keuntungan berlipat-nya harga dari satu properti saja. Tapi kalau empat properti, lima tahun kemudian satu properti anda yang semula Rp400 juta telah berlipat menjadi Rp 2 milyar. Sehingga 4 properti menjadi 8 milyar.

Barang kali anda bertanya, mengapa membeli properti dengan utang lebih menguntungkan? Ada baiknya kita simak saran bisnis dari Dolf De Roos, konsultan ayah kaya Robert T. Kiyosaki dalam bukunya, “Real Estate Riches” Dolf menulis, “Saya tidak membeli properti untuk membeli tanahnya, karenaitu tidak produktif. Saya tidak membeli properti untuk bangunan gedung karena butuh maintenance. Dan, saya tidak membeli properti untuk disewakan karena butuh manajemen. Alasan terkuat saya membeli properti adalah untuk mendapatkan utang. Alasannya sederhana, “Jumlah utang selalu sama, tetapi nilai aset terus melambung”.

Dengan memetik petuah bisnis tersebut, saran saya, kita sebaiknya jangan takut berhutang ke bank untuk membeli Properti. Ubahlah mindset, bahwa utang akan mengundang masalah bagi anda. Memang untuk belajar memupuk rasa percaya diri dalam berhutang bolehlah memulai dengan nilai kecil. Tapi, sekali anda berhasil bukan anda yang mencari utang ke bank, tapi bank yang justru akan mencari anda supaya mengambil utang.

Tak salah kalau lantas muncul canda di kalangan entrepreneur bahwa, “kalau anda berani utang Rp 50 juta, andalah yang punya masalah. Tapi kalau anda berani utang Rp 50 milyar. Bank yang akan punya masalah. Percayalah, semakin sering kita berani utang, maka bank akan semakin percaya pada bisnis kita.” Anda berani mencoba?

Purdie e Chandra
Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.