BE POSITIF AND LET'S ACTION

Keajaiban SEDEKAH....(Purdi E Chandra, mbah-nya EU)

0 komentar
Ada alasan mendasar kenapa saya mengikuti seminarnya beliau kembali ?

Seperti halnya belajar agama. Orang yang sering menghadiri pengajian, pasti berbeda dengan orang yang hanya sekali-kali saja menghadirinya. Walaupun mungkin kita sudah pernah tahu isi dari materi yang disampaikan.

Intinya adalah mengingatkan. Boleh jadi anda sudah tahu manfaat bersedekah. Tapi ketika diingatkan kembali, biasanya kita akan tersadar bahwa ternyata sedekah yang kita lakukan ternyata masih kurang. Dengan seringnya diingatkan mungkin sedekah akan menjadi kebiasaan, atau malah bisa menjadi hobi

Begitu juga dengan motivasi. Mungkin sehabis mengikuti seminar, hidup kita lebih semangat. Tapi entah, bisa saja beberapa hari kemudian kembali seperti semula. Dengan banyaknya komentar sana sini dari lingkungan sekitar yang seperti mobil pemadam kebakaran yang memadamkan api semangat kita.

Ada beberapa poin yang patut saya dan anda renungkan yang saya dapatkan dalam seminar tersebut, yaitu :

Jangan Terlalu Banyak Berfikir Untuk Memulai
Dalam berbisnis, banyak orang yang menghitung-hitung terlebih dulu sebelum memulai. Mereka menghitung-hitung kira-kira berapa lama bisa BEP (Break Event Poin). Kira-kira berapa keuntungan sebulannya. Kalau seandainya perhitungannya tidak mendatangkan untung, akhirnya mereka memutuskan untuk mundur. Lucu memang, belum dibuka bisnisnya kok sudah mundur. Belum pergi kok sudah pulang.

Itu hanya sekedar perhitungan yang dikira-kira, yang digambar-gambarkan sendiri. Padahal mungkin kenyataannya tidak seperti itu. Kita akan tahu untung atau rugi dalam berbisnis, seadainya kita memang sudah menjalankannya. Setuju ?

Seperti halnya dalam berbisnis online, kita akan tahu bisnis kita akan sukses apabila kita sudah menjalankanya. Kalau ditengah jalankan ada hambatan dalam bisnis, kita tinggal memikirkannya untuk survive.

Intinya jangan difikir dulu baru dijalani, tapi dijalani dulu baru difikirkan. Kalau kata Purdi, gunakan otak kanan dulu baru otak kiri.

Menurut penelitian, apabila otak kirinya saja yang dilatih, otak kanannya tidak ikut berkembang. Tapi kalau otak kanannya yang sering dilatih, otak kiri akan mengikuti.

Berkomunitas Untuk Melancarkan Bisnis Anda
Ini yang telah saya rasakan dalam berkomunitas. Dikala saya ingin mundur, ada orang-orang yang mengingatkan saya untuk kembali maju. Dikala saya jatuh, ada uluran tangan teman yang membantu saya untuk bangun kembali. Dikala saya kehabisan ide, ada saja ide yang muncul dari sharing teman-teman satu komunitas.

Sedekah (Memberi Dulu Baru Menerima)
Ini yang tidak kalah pentingnya. Dalam berbisnis hendaknya tidaklah hanya memikirkan keuntungan anda pribadi. Anda harus bisa berbagi dengan yang lain. Entah dalam bentuk harta, maupun tulisan yang bermanfaat untuk orang banyak.

Berfikirlah bagaimana memberikan yang terbaik untuk orang lain.

Ada satu, yang menjadi renungan saya dan bisa menjadi renungan anda juga. Sedekah senyum, maka yang akan anda dapatkan adalah senyum. Sedekah dengan uang 10 ribu, maka yang akan anda dapatkan adalah 10 ribu. Sedekah dengan 1 juta, maka yang akan anda dapatkan adalah 1 juta. Malah bisa lebih dari itu. Sesuai yang tetelah dijanjikan Allah : Jika kamu bersedekah, maka AKU akan mengembalikannya 10 kali lipat.

Satu lagi yang menggelitik rasa kemanusiaan saya. Banyak orang yang berpendapat, bersedekahlah walaupun sedikit yang penting ikhlas. Tapi di balik oleh Purdi menjadi : Bersedekah yang banyak walaupun tidak ikhlas. Konyol memang, tapi pernyataan ini cukup menjadi pertimbangan saya untuk membiasakan bersedekah lebih besar dari biasanya. Kalau sudah menjadi kebiasaan, nanti juga akan ikhlas dengan sendirinya.

Belum lagi cerita-cerita tentang keajaiban sedekah. Tidak usah jauh-jauh, saya sendiri pernah merasakan keajaiban sedekah itu. Datangnya tidak dikira-kira dan besarnya pun tidak disangka-sangka.

Ada slogan yang sering saya dengar dari Purdi E Chandra, “Hemat Sedekah Pangkal Miskin, Boros Sedekah Pangkal Kaya”.

Bagaimana menurut anda ?

MENGAPA HARUS OTAK KANAN ????

0 komentar
Selama ini, Purdi E Chandra-selain dikenal sebagai pemilik Primagama dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia ia juga diakui sebagai pengusaha yang mengandalkan pendekatan-pendekatan yang diluar pakem alias tidak lumrah. Tak terkecuali sewaktu ia mendirikan Entrepreneur University yang kini sudah berjalan di lebih dari 70 kota di Indonesia.


Di sini peserta sama sekali tidak diberikan ujian, akreditasi,status dan ijasah. Tetapi, mereka berhak berkonsultasi dengan para mentor seumur hidup! Dan mereka hanya diwisuda setelah menjadi pengusaha. Aneh dan nyeleneh'kan? Namun tak urung, orang berbondong-bondong mendaftarkan diri -termasuk saya dan rekan-rekan! Tidak heran jika akhirnya Purdi Chandra dianugerahi MURI Award dan Penghargaan Entrepraise 50 dari Andersen Consulting dan SWA.

Satu point yang diajarkan di Entrepreneur University adalah bagaimana mengoptimalkan otak kanan. Seperti yang disampaikan oleh Daniel Goleman, otak kanan adalah otak emosional yang bersifat intuitif, kreatif dan meluas. Sedangkan otak kiri adalah otak rasional yang memuat analisa, kalkulasi dan perincian.

Nah, manakah yang lebih penting, otak kanan atau otak kiri? Ah, pertanyaan yang nggak begitu bagus! Tentu saja, kedua-duanya penting! Lha, apa gunanya Tuhan menciptakan otak kanan dan kiri kalau ternyata salah satunya tidak penting?

Cuma sayangnya, pendidikan konvensional -dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi- terlalu banyak mencerdaskan otak kiri. Oleh karena itulah, Entrepreneur University coba lebih memberdayakan otak kanan. Agar seimbang. Katakanlah, dari segi intuisi, entrepreneur mana yang berani menyepelekannya?

Adalah susah untuk membuat keputusan jika hanya mengharapkan otak kiri yang mengharuskan data lengkap. Persis seperti seorang jendral yang tangah menjajaki kekuatan musuhnya. Petunjuk-petunjuk sering tidak komplit. Walhasil, tidak jarang sang jendral mengira-ngira berdasarkan intuisinya.

Selain intuisi, ada pula kreativitas. Teman saya seorang penyiar radio mengungkapkan kreativitas itu tidak bisa dicangkok dan tidak bisa dipaksakan. Yang mungkin dilakukan hanyalah memancingnya agar muncul. Itu maksudnya, disatu sisi, menjadi kreatif itu memang tidak gampang.

Tetapi di sisi lainnya, kreativitas bisa membuahkan kesuksesan yang menakjubkan. Pernah menonton serial Bajaj Bajuri di TransTV ? Kok, rating-nya begitu tinggi alias sangat diminati pemirsa? Salah satu kiatnya, mereka menempatkan tujuh personil di tim kreatifnya agar bisa menggodok tayangan yang kaya unsur humornya. Sementara acara komedi yang lain jarang di-back up tim seperti itu.

Nah, dimana letak urgensi kreativitas dalam bisnis praktis? Lihatlah, kini market bergerak menuju chaos. Ironisnya, sesetengah entrepreneur masih bersenjatakan strategi itu-itu saja. Kalau mentok ujung-ujungnya anggaran promosi yang dihambur-hamburkan, bahkan harga yang dibanting! Ngawur'kan?

Untuk itulah, dibutuhkan kreativitas! Mungkin melalui pemasaran gerilya, repositioning, reenginering, marketing intelligence dan masih banyak lagi. Saya pribadi mengasah kreativitas dengan menciptakan lagu dan mendisain baju. Sedangkan mahaguru pemasaran Philip Kotler memolesnya dengan menikmati karya-karya seni.

Komponen otak kanan yang terakhir adalah berpikiran meluas, termasuk merekayasa big picture dan visi. Begitulah, otak kanan sedemikian krusial. Bahkan untuk beranjak ke sisi kanan dalam Cashflow Quadran-nya Robert Kiyosaki, perkuatlah otak kanan, saran Purdi Chandra dan Mohammad J. Prasetya.Ada pula kutipan relihius yang berbunyi, "Mulailah dengan yang kanan,"yang ditafsirkan oleh Ary Ginanjar Agustian dalam ESQ-nya dengan , "Mulailah dengan otak kanan." Saya mengartikannya, jangan pernah sekalipun mengabaikan intuisi, kreativitas dan pemikiran meluas.

Dari Office Boy dan pedagang kaki lima berhasil menjadi Seorang Milyuner......

0 komentar
Ini salah satu kisah Alumni Entrepeneur University Jakarta yang berhasil, Kisah perjalanan hidup Agus Pramono (35 th) mirip cerita sinetron. Belasan tahun lalu, ketika pria kelahiran Boyolali ini mengadu nasib ke Ibu Kota Jakarta, ia memulainya dengan menjadi office boy di sebuah perusahaan swasta. Lalu ia beralih menjadi pedagang ayam bakar di pinggir jalan. Ternyata sukses. Kini Pramono sudah menjadi miliarder yang memiliki banyak usaha. Siapa yang tidak ngiler?

“Kalau cerita saya dibikin sinetron mungkin akan menarik,” kata pria pemilik usaha Ayam Bakar Mas Mono ini ketika bercakap cakap dengan Warta Kota di salah satu kedainya di Jalan Tebet Raya No 57, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Namun, ayah satu anak yang akrab dipanggil Mas Mono ini buru buru menambahkan bahwa sukses bisa diraihnya setelah melewati proses yang cukup panjang. la meyakini, dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang instan. Artinya, kalau ingin sukses mesti lewat perjuangan.
“Orang tidak tahu dan mungkin tidak mau tahu, ketika memulai usaha ini saya harus ke pasar jam tiga dinihari. Jam empat subuh sudah menyalakan kompor, ketika kebanyakan orang masih tidur,” ujar Pramono.
Awalnya, suami Nunung ini berjualan ayam bakar di pinggir Jalan Soepomo, Jakarta Selatan, persisnya di seberang Universitas Sahid. Di tempat itu, setiap hari-kecuali hari libur dia menggelar tenda, bangku dan meja untuk berdagang.



Dengan memakai kaus, celana gombrang dan sandal jepit, dia setia melayani pembeli yang datang dari pagi sampai pukul 14.00. Sebagian pembelinya adalah mahasiswa dan orang kantoran yang bekerja di wilayah tersebut.
“Tapi ya namanya dagang kaki lima, ada gilirannya. Saya dagang dari pagi sampai siang. Dagangan habis nggak habis saya harus tutup. Lalu, jam 14.00 diganti pedagang lain yang menjual nasi goreng, pecel lele dan seafood,” tutur Pramono sambil memperlihatkan foto lamanya di laptop.

Pria yang menamatkan S3 (maksudnya tamat SD, SMP, SMA) ini belakangan akrab dengan laptop karena dia menjadi salah seorang mentor nasional dari Entrepreneur University (EU). Foto-foto lamanya itu menjadi salah satu bahan presentasinya ketika membawakan materi tentang wirausaha.
Menurut Pramono, sejak dulu dia suka fotografi tapi hanya sebatas hobi. Bukan karena dia tahu akari sukses. Jika diamati, foto Pramono saat masih berjualan di pinggir jalan dan saat ditemui Warta Kota beberapa hari lalu, memang berbeda jauh. Dulu dia terlihat kurus, sekarang tampak macho dan keren.
“Ya, bedalah Mas. Dulu tidak terawat, sekarang terawat. Dulu nggak punya tabungan,sekarang tabungan banyak di bank,” ujarnya sambil menunjukkan tabungannya yang pernah mencapai persis Rp 1 miliar.

Senang Belajar
Salah satu kebiasaan positif yang dimiliki Pramono dan sangat memberi inspirasi adalah kesenangannya belajar sesuatu yang baru untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tahun 1999, ketika menjadi office boy di sebuah perusahaan swasta, Pramono selalu memanfaatkan,waktu luangnya dengan belajar komputer. Bukan bermain bermain game seperti kebanyakan orang. Sebab dia tahu, dengan menguasai keterampilan itu kariernya bisa naik dan gajinya juga akan lebih besar.

Pramono benar, karena kariernya terus meningkat hingga akhirnya diangkat menjadi supervisor. Meski jabatannya cukup tinggi tapi dia terus tertantang untuk meningkatkan taraf hidupnya. Cita-citanya cuma satu, bagaimana caranya lebih membahagiakan orang-orang yang dicintai, keluarga dan orangtuanya.

Akhirnya, tahun 2001 dia keluar dart perusahaan tersebut dan memulai usaha dengan berjualan gorengan keliling di seputar,wilayah Pancoran, Jakarta Selatan. Langkahnya rada ekstrem. Sebab, bagi Pramono, untuk memulai usaha tidak perlu banyak berpikir, apalagi menghitung rugi laba. Yang terpenting adalah melakukan action.

“Banyak saudara saya yang tidak terima dengan keputusan itu. Apalagi pada awal-awal berdagang, omzetnya baru Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per hari,” ujarnya.

Meski menghadapi banyak tantangan, Pramono tidak mau mundur. Sampai akhirnya dia mendapat lapak kosong di seberang Universitas Sahid. Dengan modal Rp 500.000 untuk membeli gerobak dan peralatan lainnya, termasuk ayam lima ekor, Pramono membuka lembaran barunya dengan menjual ayam bakar. Namun karena belum mahir mendorong gerobak, pernah suatu ketika ayam dagangan jatuh ke pasir. Terpaksa ayam tersebut harus dibersihkan dulu.

“Kalau orang lain mungkin sudah mikir macam-macam. Wah ini tanda sepi, nggak laku, karena baru mau jualan ayamnya sudah jatuh, sial. Namun, kalau saya justru berpikir lain. Wah, ini pertanda bagus, dagangan saya bakal laku. Sebab, saya menggunakan otak kanan. Selalu optimis dan percaya dirt,” tegas Pramono.

Terlepas dart peristiwa itu, beberapa tahun kemudian usaha Ayam Bakar Mas Mono berkembang pesat. Dia mempunyai 13 cabang dan dalam satu hari bisa menjual 1.000 ekor ayam. “Sampai sekarang saya merasa seperti mimpi. Kok bisa ya,” kata Pramono

Rahasia Sukses Pengusaha

0 komentar

Sedikit cerita kemarin di class entrepreneur university yang di sampaikan oleh mentor asli cirebon Pak Akir Saputra, beliau alumni EU tahun 2005. cerita beliau  “setelah mengikuti seminar yang disampaikan oleh Pak Purdi E Candra, beliau langsung mengundurkan diri sebagai karyawan, dan memulai usaha dari NOL, sekarang usahanya sudah 16 perusahaan diwilayah 3 cirebon”. Beliau menyampaikan tentang Mindset dan Membuat brand Image.  Berikut sedikit rangkuman yang bisa saya simpulkan.
Siapa saja yang mau memulai Bisnis hal yang pertama yang harus di ubah atau di perbaiki adalah Mindset sehingga apabila seseorang ingin menjadi pebisnis, maka harus mempunyai mindset seperti pebisnis. Seorang yang dengan sengaja masuk kedunia bisnis harus berani mengambil resiko, baik yang kecil ataupun yang besar karena sesungguhnya resiko akan berbanding dengan kesuksesan. semakin banyak resiko yang bisa ditangani semakin besar pula bisnis yang dijalankan.
Beda dengan Mindset sebagai karyawan. Karyawan cenderung Menerima apa adanya istilahnya Nerimo (sok jawa dikit hehe), tidak mau mengambil resiko, cenderung diam dan akan merasa puas dan tidak mau berubah apabila berada di zona nyaman atau kata orang bule istilahnya comfort zone, hayo siapa? mungkin saya? atau anda?
Ada beberapa hal orang bisa menjadi sukses
1. Impian
Impian adalah sesuatu yang harus di miliki oleh setip orang yang ingin tetap eksis di dunia ini, kenapa? karena dengan impian orang akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih impiannya itu, maka buatlah impian yang besar karena orang besar karena awalnya mempunyai impian yang besar.
anda pernah dengar istilah “Kenyataan sekarang adalah impian masa lalu”, jadi buat impian yang besar sekarang sehingga di masa yang akan datang menjadi orang besar.

2. Keyakinan
Hal ini yang mungkin kurang tertanam di dalam diri saya, anda atau kita semua yang belum sukses, padahal keyakinan adalah modal dasar yang harus tertanam di dalam hati. Jadi bagaimana orang yakin pada diri kita sedangkan diri kita sendiri tidak yakin akan kemampuan kita. Serta kudu yakin ada yang lebih besar dari sekedar diri kita yaitu Allah.
maka tanamkanlah keyakinan itu bahwa Allah akan merubah hidup kita, akan menolong kita. masih ingat firman Allah “Allah tidak akan merubah nasib kecuali ada kemauan dari diri kita sendiri”
3. Berfikir positif
didalam dunia bisnis berhati-hati harus tetapi jangan sampai kehati-hatian itu membuat kita tidak bisa melangkah sama sekali, jadi berfikir positiflah

4. Rencana
Rencanakan kesuksesan anda, kepan, dimana, dan mau seperti apa, sehingga tahapa-tahapan menuju kesuksesan terlihat jelas, jadi jangan memulai pekerjaan tanpa rencana.
5. Evaluasi
Harus selalu dievaluasi segala sesuatu yang telah rencanakan dan dikerjakan, sehingga kita akan mengetahui apa kekurang, apa yang salah, dan mana yang harus di perbaiki
6. Belajar
tahap berikutnya jangan bosan untuk belajar, belajar dari pengalaman orang, belajar dari kegagalan, belajar dari orang-orang disekitar.
7. Perubahan
cepat sadar dan berubahlah jangan sampai kita tidak berubah padahal kita tahu itu salah, karena biasanya ego kita yang tidak menerima perubahan.
8. Action
yang berikutnya adalah action… sungguh tidak ada gunanya, impian, keyakinan, rencana, kalau tidak diikuti dengan action… jangan sampai kita menganut mazhab NATO “Not Action Talk Only”

Orang Bodoh vs Orang Pintar

0 komentar

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis…
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
‘ meratap-ratap ‘ kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??
KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah ‘ resiko ‘ dan ‘ berusaha ‘ ,
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh…
Diamanakah posisi anda saat ini…
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang…
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi…
Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.