BE POSITIF AND LET'S ACTION

MENGAPA HARUS OTAK KANAN ????

Selama ini, Purdi E Chandra-selain dikenal sebagai pemilik Primagama dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia ia juga diakui sebagai pengusaha yang mengandalkan pendekatan-pendekatan yang diluar pakem alias tidak lumrah. Tak terkecuali sewaktu ia mendirikan Entrepreneur University yang kini sudah berjalan di lebih dari 70 kota di Indonesia.


Di sini peserta sama sekali tidak diberikan ujian, akreditasi,status dan ijasah. Tetapi, mereka berhak berkonsultasi dengan para mentor seumur hidup! Dan mereka hanya diwisuda setelah menjadi pengusaha. Aneh dan nyeleneh'kan? Namun tak urung, orang berbondong-bondong mendaftarkan diri -termasuk saya dan rekan-rekan! Tidak heran jika akhirnya Purdi Chandra dianugerahi MURI Award dan Penghargaan Entrepraise 50 dari Andersen Consulting dan SWA.

Satu point yang diajarkan di Entrepreneur University adalah bagaimana mengoptimalkan otak kanan. Seperti yang disampaikan oleh Daniel Goleman, otak kanan adalah otak emosional yang bersifat intuitif, kreatif dan meluas. Sedangkan otak kiri adalah otak rasional yang memuat analisa, kalkulasi dan perincian.

Nah, manakah yang lebih penting, otak kanan atau otak kiri? Ah, pertanyaan yang nggak begitu bagus! Tentu saja, kedua-duanya penting! Lha, apa gunanya Tuhan menciptakan otak kanan dan kiri kalau ternyata salah satunya tidak penting?

Cuma sayangnya, pendidikan konvensional -dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi- terlalu banyak mencerdaskan otak kiri. Oleh karena itulah, Entrepreneur University coba lebih memberdayakan otak kanan. Agar seimbang. Katakanlah, dari segi intuisi, entrepreneur mana yang berani menyepelekannya?

Adalah susah untuk membuat keputusan jika hanya mengharapkan otak kiri yang mengharuskan data lengkap. Persis seperti seorang jendral yang tangah menjajaki kekuatan musuhnya. Petunjuk-petunjuk sering tidak komplit. Walhasil, tidak jarang sang jendral mengira-ngira berdasarkan intuisinya.

Selain intuisi, ada pula kreativitas. Teman saya seorang penyiar radio mengungkapkan kreativitas itu tidak bisa dicangkok dan tidak bisa dipaksakan. Yang mungkin dilakukan hanyalah memancingnya agar muncul. Itu maksudnya, disatu sisi, menjadi kreatif itu memang tidak gampang.

Tetapi di sisi lainnya, kreativitas bisa membuahkan kesuksesan yang menakjubkan. Pernah menonton serial Bajaj Bajuri di TransTV ? Kok, rating-nya begitu tinggi alias sangat diminati pemirsa? Salah satu kiatnya, mereka menempatkan tujuh personil di tim kreatifnya agar bisa menggodok tayangan yang kaya unsur humornya. Sementara acara komedi yang lain jarang di-back up tim seperti itu.

Nah, dimana letak urgensi kreativitas dalam bisnis praktis? Lihatlah, kini market bergerak menuju chaos. Ironisnya, sesetengah entrepreneur masih bersenjatakan strategi itu-itu saja. Kalau mentok ujung-ujungnya anggaran promosi yang dihambur-hamburkan, bahkan harga yang dibanting! Ngawur'kan?

Untuk itulah, dibutuhkan kreativitas! Mungkin melalui pemasaran gerilya, repositioning, reenginering, marketing intelligence dan masih banyak lagi. Saya pribadi mengasah kreativitas dengan menciptakan lagu dan mendisain baju. Sedangkan mahaguru pemasaran Philip Kotler memolesnya dengan menikmati karya-karya seni.

Komponen otak kanan yang terakhir adalah berpikiran meluas, termasuk merekayasa big picture dan visi. Begitulah, otak kanan sedemikian krusial. Bahkan untuk beranjak ke sisi kanan dalam Cashflow Quadran-nya Robert Kiyosaki, perkuatlah otak kanan, saran Purdi Chandra dan Mohammad J. Prasetya.Ada pula kutipan relihius yang berbunyi, "Mulailah dengan yang kanan,"yang ditafsirkan oleh Ary Ginanjar Agustian dalam ESQ-nya dengan , "Mulailah dengan otak kanan." Saya mengartikannya, jangan pernah sekalipun mengabaikan intuisi, kreativitas dan pemikiran meluas.

0 komentar:

Posting Komentar

Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.