BE POSITIF AND LET'S ACTION

CARA GILA JADI PENGUSAHA 2

7
Keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berarti
kita berani meninggalkan lingkungan keluarga. Sebab, ketika kita berada di
lingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa,
namun tetap dianggap sebagai anak kecil. Sehingga, hal itu akan membuat
kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah
patah semangat atau putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atau
risiko bisnis. Kita pun akan mudah tergantung pada orang lain.
Tapi beda halnya kalau kita berani merantau. Hal itu berarti kita siap menjadi
“manusia baru”. Kita harus siap menghadapi lingkungan baru, yang
barangkali tak sedikit tantangan yang harus dihadapi.
Dan, jika saat dulu kita belum tahu apa sebenarnya kelemahan kita, maka
dengan merantau hal tersebut bisa diketahui, sedikit demi sedikit kelemahan
tersebut akan kita perbaiki di tanah perantauan. Itulah sebabnya mengapa
saya yakin, keberanian merantau yang membuat kita punya jiwa kemandirian
itu, akan membuat kita lebih percaya diri dalam setiap langkah dalam bisnis
maupun karier.
Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita berjiwa “tahan banting”.
Katakanlah, kalau usaha kita ternyata jatuh dan gagal, kita tidak terlalu malu,
toh itu terjadi di kota lain. Dengan kata lain, berusaha di kota lain akan
mengurangi beban berat, bila dibandingkan dengan merintis bisnis di kota
kita sendiri.
Selain itu, keberanian merantau ke daerah lain, akan membuat kita dapat
menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu terhadap
bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi pada
orang lain. Oleh karena itulah, sesungguhnya ke-mandirian itu adalah
semangat paling dasar dari kita untuk bisa meraih kesuksesan. Dan, alangkah
baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih
sekolah.
Maka, jika kita ingin menjadi entrepreneur yang mampu meraih sukses dan
“tahan banting”, salah satu kuncinya adalah kemandirian itu sendiri. Dan,
kemandirian akan muncul jika kita berani merantau. Buktikan sendiri !
Berani Sukses
“Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan
seberapa besar kita berani mengambil resiko”
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
8
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas
tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan
kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya
mencapai kesuksesan.
Sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani
mengembangkan kepercayaan diri. Harus selalu ingat, bahwa kita adalah
orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipat
gandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis,
penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan
kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib.
Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau
kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus
menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan.
Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai
pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari
kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga
harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam
kehidupan bisnis.
Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage
sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari
para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun
harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap
suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka
peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu
melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.
Kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-
baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan
kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang
setengah-setengah.
Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti
kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan
kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses
juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.
Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
9
merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya,
kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses
berarti menang!
Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua
entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai
kesuksesan. Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai
entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan
keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri.
Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk
meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya
entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu
teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada
Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.
Sulit Untuk Memulai
Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha ? Dan, ahirnya
banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan
pembenaran : bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu
harus ada modal, punya tempat, dll.
Padahal jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan
bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai
usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Dalam kontek ini, memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita
itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya,
saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah
capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satu-pun
perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-
out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan
bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.
Justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu,
muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya
membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita
untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun
tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
10
Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman
saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah
dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa
kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk
dalam dunia yang penuh ketidakpastian.
Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk
memulai usaha. Sehingga, memang perlu ada perubahan sikap mental.
Contohnya, disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil
resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.
Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya
pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir
resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita
nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku,
terus gimana? Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran
yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya
macet, takut gagal, dll.
Jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus
punya pikiran positif atau ya...ya...ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa
untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh
ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun
kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan
saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani
mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk
atau jasa apa saja. Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang
namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang
kita bayangkan.
“Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha
akan lebih beresiko”.
Yah, kita tak punya aset.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
11
MENJADI ENTERPRENEUR
Mimpi Jadi Entrepreneur
“Jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud”.
Banyak di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain,
sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai
negeri. Alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan
yang dibutuhkan adalah “keamanan”. Setiap bulan ada kepastian terima gaji.
Setelah tua dapat pensiun.
Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur ? Mungkin hal itu karena
di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat
disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di
antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur. Karena
inginnya ‘aman-aman’ saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi
karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur.
Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur.
Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya
banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.
Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana
setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus
mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya,
kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil resiko.
Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha. Tapi
sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan
pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita
pada orang lain.
Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun
menganggur. Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita
semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
12
seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah,
menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau
membangun mental dan emosi kita.
Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak
seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk
gagal, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.
Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian
Tuhan.
Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk
memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata :
R-E-S-I-K-O
Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin
‘aman–aman’ saja. Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi
pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, kita bisa menjadi
entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang
selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu
aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk
bisa memberi gaji.
Anda berani mencoba ?
Mimpi Jadi Investor
“Menjadi investor, berarti uang bekerja untuk kita”
.
Menjadi karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi
pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, itu memang
bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter, selain dia sudah tercatat
sebagai pegawai negeri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di
rumah atau di tempat prakteknya, maka sang dokter itu sudah mengelola
bisnis sendiri.
Nah, apabila dokter itu punya klinik atau laboratorium, maka dia sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
13
layaknya pengusaha. Sedangkan, kalau dia membeli aset dalam bentuk real
estate atau rumah, atau membeli saham, atau ikut sirkah, maka dokter
tersebut sebagai investor atau penanam modal.
Tapi yang jelas, jika kita ingin mendapatkan kekayaan atau aset untuk
masa depan, lebih pas atau cocok kalau kita bisa menjadi pengusaha atau
investor. Biasanya, kalau kita sudah menjadi pengusaha, maka tidak sulit
untuk menjadi investor.
Kalau kita sebagai karyawan, maka kita bekerja untuk orang lain. Sementara,
kalau kita mengelola bisnis sendiri, maka kita bekerja untuk diri kita sendiri,
sehingga kalau kita libur tentu tidak akan dapat duit. Karena apa? Itu karena,
dengan mengelola bisnis sendiri kita bekerja belum menggunakan sistem.
Sehingga, tanpa kita terlibat langsung dalam bisnis itu, maka bisnis tidak bisa
jalan.
Jika kita sebagai pengusaha, maka orang bekerja untuk kita. Artinya, kita
sudah menggunakan sistem. Katakanlah, kalau kita sebagai pengusaha
sedang cuti atau libur satu tahun, bahkan waktunya cukup lama sekalipun,
maka bisnis itu tetap jalan. Bahkan, tak menutup kemungkinan bisnis kita
justru lebih maju.
Dan, saya kerap kali melihat, bahwa mereka yang sekarang telah menjadi
pengusaha, bisa juga sekaligus sebagai investor. Kalau kita sebagai
pengusaha kecil yang kesemuanya dari yang kecil sampai yang besar kita
urus sendiri, maka begitu kita libur, uangnya juga libur.
Jika kita sebagai karyawan di perusahaan yang memberikan gaji besar, dan
kita bisa menabung, maka setelah pensiun kita bisa jadi investor. Kalau kita
sebagai karyawan dengan penghasilan pas-pasan, itu bisa dengan memulai
usaha atau bisnis kecil-kecilan atau mengelola bisnis sendiri yang masih kecil.
Oleh karena itu, kalau sekarang ini posisi kita sebagai karyawan, maka kita
sebaiknya berusaha keras, bagaimana bisa punya bisnis sendiri. Setelah
bisnis itu jalan, maka bagaimana kita berusaha mengembangkan sistem,
dimana bisnis kita menjadi besar. Sampai akhirnya kita bisa menjadi
pengusaha.
Dan, setelah itu bukan hal yang tak mungkin, kalau kemudian kita bisa
menjadi nvestor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka,
kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau
sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
14
pengusaha atau investor, sekalipun untuk menuju ke arah sana bukan hal
yang mudah. Tak sedikit tantangan yang harus kita hadapi.
Tapi yakinlah, dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor
akan menjadi kenyataan.
Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur
“Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-
apa”.
Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan
dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari
pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis
yang menarik, prospeltif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman
kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.
Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis
yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus
karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai
untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.
Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin
berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal
dan tidak begitu pandai.
Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan
takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”
Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu
malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu
banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu justru akan menciutkan
nyalinya.
Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha.
Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak
punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”
Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak
punya apa-apa”. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
15
Keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berarti
kita berani meninggalkan lingkungan keluarga. Sebab, ketika kita berada di
lingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa,
namun tetap dianggap sebagai anak kecil. Sehingga, hal itu akan membuat
kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah
patah semangat atau putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atau
risiko bisnis. Kita pun akan mudah tergantung pada orang lain.
Tapi beda halnya kalau kita berani merantau. Hal itu berarti kita siap menjadi
“manusia baru”. Kita harus siap menghadapi lingkungan baru, yang
barangkali tak sedikit tantangan yang harus dihadapi.
Dan, jika saat dulu kita belum tahu apa sebenarnya kelemahan kita, maka
dengan merantau hal tersebut bisa diketahui, sedikit demi sedikit kelemahan
tersebut akan kita perbaiki di tanah perantauan. Itulah sebabnya mengapa
saya yakin, keberanian merantau yang membuat kita punya jiwa kemandirian
itu, akan membuat kita lebih percaya diri dalam setiap langkah dalam bisnis
maupun karier.
Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita berjiwa “tahan banting”.
Katakanlah, kalau usaha kita ternyata jatuh dan gagal, kita tidak terlalu malu,
toh itu terjadi di kota lain. Dengan kata lain, berusaha di kota lain akan
mengurangi beban berat, bila dibandingkan dengan merintis bisnis di kota
kita sendiri.
Selain itu, keberanian merantau ke daerah lain, akan membuat kita dapat
menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu terhadap
bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi pada
orang lain. Oleh karena itulah, sesungguhnya ke-mandirian itu adalah
semangat paling dasar dari kita untuk bisa meraih kesuksesan. Dan, alangkah
baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih
sekolah.
Maka, jika kita ingin menjadi entrepreneur yang mampu meraih sukses dan
“tahan banting”, salah satu kuncinya adalah kemandirian itu sendiri. Dan,
kemandirian akan muncul jika kita berani merantau. Buktikan sendiri !
Berani Sukses
“Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan
seberapa besar kita berani mengambil resiko”
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
8
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas
tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan
kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya
mencapai kesuksesan.
Sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani
mengembangkan kepercayaan diri. Harus selalu ingat, bahwa kita adalah
orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipat
gandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis,
penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan
kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib.
Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau
kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus
menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan.
Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai
pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari
kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga
harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam
kehidupan bisnis.
Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage
sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari
para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun
harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap
suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka
peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu
melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.
Kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-
baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan
kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang
setengah-setengah.
Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti
kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan
kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses
juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.
Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
9
merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya,
kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses
berarti menang!
Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua
entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai
kesuksesan. Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai
entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan
keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri.
Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk
meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya
entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu
teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada
Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.
Sulit Untuk Memulai
Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha ? Dan, ahirnya
banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan
pembenaran : bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu
harus ada modal, punya tempat, dll.
Padahal jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan
bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai
usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Dalam kontek ini, memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita
itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya,
saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah
capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satu-pun
perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-
out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan
bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.
Justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu,
muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya
membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita
untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun
tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
10
Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman
saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah
dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa
kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk
dalam dunia yang penuh ketidakpastian.
Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk
memulai usaha. Sehingga, memang perlu ada perubahan sikap mental.
Contohnya, disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil
resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.
Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya
pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir
resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita
nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku,
terus gimana? Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran
yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya
macet, takut gagal, dll.
Jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus
punya pikiran positif atau ya...ya...ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa
untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh
ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun
kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan
saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani
mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk
atau jasa apa saja. Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang
namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang
kita bayangkan.
“Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha
akan lebih beresiko”.
Yah, kita tak punya aset.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
11
MENJADI ENTERPRENEUR
Mimpi Jadi Entrepreneur
“Jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud”.
Banyak di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain,
sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai
negeri. Alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan
yang dibutuhkan adalah “keamanan”. Setiap bulan ada kepastian terima gaji.
Setelah tua dapat pensiun.
Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur ? Mungkin hal itu karena
di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat
disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di
antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur. Karena
inginnya ‘aman-aman’ saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi
karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur.
Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur.
Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya
banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.
Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana
setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus
mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya,
kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil resiko.
Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha. Tapi
sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan
pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita
pada orang lain.
Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun
menganggur. Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita
semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
12
seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah,
menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau
membangun mental dan emosi kita.
Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak
seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk
gagal, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.
Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian
Tuhan.
Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk
memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata :
R-E-S-I-K-O
Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin
‘aman–aman’ saja. Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi
pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, kita bisa menjadi
entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang
selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu
aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk
bisa memberi gaji.
Anda berani mencoba ?
Mimpi Jadi Investor
“Menjadi investor, berarti uang bekerja untuk kita”
.
Menjadi karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi
pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, itu memang
bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter, selain dia sudah tercatat
sebagai pegawai negeri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di
rumah atau di tempat prakteknya, maka sang dokter itu sudah mengelola
bisnis sendiri.
Nah, apabila dokter itu punya klinik atau laboratorium, maka dia sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
13
layaknya pengusaha. Sedangkan, kalau dia membeli aset dalam bentuk real
estate atau rumah, atau membeli saham, atau ikut sirkah, maka dokter
tersebut sebagai investor atau penanam modal.
Tapi yang jelas, jika kita ingin mendapatkan kekayaan atau aset untuk
masa depan, lebih pas atau cocok kalau kita bisa menjadi pengusaha atau
investor. Biasanya, kalau kita sudah menjadi pengusaha, maka tidak sulit
untuk menjadi investor.
Kalau kita sebagai karyawan, maka kita bekerja untuk orang lain. Sementara,
kalau kita mengelola bisnis sendiri, maka kita bekerja untuk diri kita sendiri,
sehingga kalau kita libur tentu tidak akan dapat duit. Karena apa? Itu karena,
dengan mengelola bisnis sendiri kita bekerja belum menggunakan sistem.
Sehingga, tanpa kita terlibat langsung dalam bisnis itu, maka bisnis tidak bisa
jalan.
Jika kita sebagai pengusaha, maka orang bekerja untuk kita. Artinya, kita
sudah menggunakan sistem. Katakanlah, kalau kita sebagai pengusaha
sedang cuti atau libur satu tahun, bahkan waktunya cukup lama sekalipun,
maka bisnis itu tetap jalan. Bahkan, tak menutup kemungkinan bisnis kita
justru lebih maju.
Dan, saya kerap kali melihat, bahwa mereka yang sekarang telah menjadi
pengusaha, bisa juga sekaligus sebagai investor. Kalau kita sebagai
pengusaha kecil yang kesemuanya dari yang kecil sampai yang besar kita
urus sendiri, maka begitu kita libur, uangnya juga libur.
Jika kita sebagai karyawan di perusahaan yang memberikan gaji besar, dan
kita bisa menabung, maka setelah pensiun kita bisa jadi investor. Kalau kita
sebagai karyawan dengan penghasilan pas-pasan, itu bisa dengan memulai
usaha atau bisnis kecil-kecilan atau mengelola bisnis sendiri yang masih kecil.
Oleh karena itu, kalau sekarang ini posisi kita sebagai karyawan, maka kita
sebaiknya berusaha keras, bagaimana bisa punya bisnis sendiri. Setelah
bisnis itu jalan, maka bagaimana kita berusaha mengembangkan sistem,
dimana bisnis kita menjadi besar. Sampai akhirnya kita bisa menjadi
pengusaha.
Dan, setelah itu bukan hal yang tak mungkin, kalau kemudian kita bisa
menjadi nvestor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka,
kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau
sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
14
pengusaha atau investor, sekalipun untuk menuju ke arah sana bukan hal
yang mudah. Tak sedikit tantangan yang harus kita hadapi.
Tapi yakinlah, dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor
akan menjadi kenyataan.
Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur
“Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-
apa”.
Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan
dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari
pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis
yang menarik, prospeltif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman
kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.
Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis
yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus
karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai
untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.
Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin
berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal
dan tidak begitu pandai.
Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan
takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”
Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu
malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu
banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu justru akan menciutkan
nyalinya.
Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha.
Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak
punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”
Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak
punya apa-apa”. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
15
Keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berarti
kita berani meninggalkan lingkungan keluarga. Sebab, ketika kita berada di
lingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa,
namun tetap dianggap sebagai anak kecil. Sehingga, hal itu akan membuat
kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah
patah semangat atau putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atau
risiko bisnis. Kita pun akan mudah tergantung pada orang lain.
Tapi beda halnya kalau kita berani merantau. Hal itu berarti kita siap menjadi
“manusia baru”. Kita harus siap menghadapi lingkungan baru, yang
barangkali tak sedikit tantangan yang harus dihadapi.
Dan, jika saat dulu kita belum tahu apa sebenarnya kelemahan kita, maka
dengan merantau hal tersebut bisa diketahui, sedikit demi sedikit kelemahan
tersebut akan kita perbaiki di tanah perantauan. Itulah sebabnya mengapa
saya yakin, keberanian merantau yang membuat kita punya jiwa kemandirian
itu, akan membuat kita lebih percaya diri dalam setiap langkah dalam bisnis
maupun karier.
Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita berjiwa “tahan banting”.
Katakanlah, kalau usaha kita ternyata jatuh dan gagal, kita tidak terlalu malu,
toh itu terjadi di kota lain. Dengan kata lain, berusaha di kota lain akan
mengurangi beban berat, bila dibandingkan dengan merintis bisnis di kota
kita sendiri.
Selain itu, keberanian merantau ke daerah lain, akan membuat kita dapat
menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu terhadap
bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi pada
orang lain. Oleh karena itulah, sesungguhnya ke-mandirian itu adalah
semangat paling dasar dari kita untuk bisa meraih kesuksesan. Dan, alangkah
baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih
sekolah.
Maka, jika kita ingin menjadi entrepreneur yang mampu meraih sukses dan
“tahan banting”, salah satu kuncinya adalah kemandirian itu sendiri. Dan,
kemandirian akan muncul jika kita berani merantau. Buktikan sendiri !
Berani Sukses
“Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan
seberapa besar kita berani mengambil resiko”
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
8
HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas
tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan
kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya
mencapai kesuksesan.
Sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani
mengembangkan kepercayaan diri. Harus selalu ingat, bahwa kita adalah
orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipat
gandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis,
penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan
kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib.
Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau
kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus
menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan.
Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai
pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari
kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga
harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam
kehidupan bisnis.
Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage
sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari
para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun
harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap
suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka
peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu
melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.
Kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-
baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan
kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang
setengah-setengah.
Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti
kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan
kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses
juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.
Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
9
merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya,
kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan kata lain, sukses
berarti menang!
Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua
entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai
kesuksesan. Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai
entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan
keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri.
Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk
meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya
entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu
teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada
Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.
Sulit Untuk Memulai
Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha ? Dan, ahirnya
banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan
pembenaran : bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu
harus ada modal, punya tempat, dll.
Padahal jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan
bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai
usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Dalam kontek ini, memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita
itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya,
saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah
capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satu-pun
perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-
out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan
bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.
Justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu,
muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya
membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita
untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun
tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
10
Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman
saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah
dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa
kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk
dalam dunia yang penuh ketidakpastian.
Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk
memulai usaha. Sehingga, memang perlu ada perubahan sikap mental.
Contohnya, disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil
resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.
Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya
pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir
resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita
nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku,
terus gimana? Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran
yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya
macet, takut gagal, dll.
Jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus
punya pikiran positif atau ya...ya...ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa
untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh
ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun
kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan
saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani
mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk
atau jasa apa saja. Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang
namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang
kita bayangkan.
“Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha
akan lebih beresiko”.
Yah, kita tak punya aset.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
11
MENJADI ENTERPRENEUR
Mimpi Jadi Entrepreneur
“Jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud”.
Banyak di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain,
sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai
negeri. Alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan
yang dibutuhkan adalah “keamanan”. Setiap bulan ada kepastian terima gaji.
Setelah tua dapat pensiun.
Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur ? Mungkin hal itu karena
di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat
disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di
antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur. Karena
inginnya ‘aman-aman’ saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi
karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur.
Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur.
Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya
banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.
Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana
setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus
mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya,
kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil resiko.
Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha. Tapi
sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan
pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita
pada orang lain.
Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun
menganggur. Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita
semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
12
seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah,
menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau
membangun mental dan emosi kita.
Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak
seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk
gagal, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.
Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian
Tuhan.
Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk
memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata :
R-E-S-I-K-O
Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin
‘aman–aman’ saja. Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi
pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, kita bisa menjadi
entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang
selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu
aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk
bisa memberi gaji.
Anda berani mencoba ?
Mimpi Jadi Investor
“Menjadi investor, berarti uang bekerja untuk kita”
.
Menjadi karyawan (employee), bisnis sendiri (self-employed), menjadi
pengusaha (bussines owner), dan sekaligus sebagai investor, itu memang
bisa saja menjadi pekerjaan kita. Contohnya dokter, selain dia sudah tercatat
sebagai pegawai negeri atau sebagai karyawan, dia pada saat praktek di
rumah atau di tempat prakteknya, maka sang dokter itu sudah mengelola
bisnis sendiri.
Nah, apabila dokter itu punya klinik atau laboratorium, maka dia sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
13
layaknya pengusaha. Sedangkan, kalau dia membeli aset dalam bentuk real
estate atau rumah, atau membeli saham, atau ikut sirkah, maka dokter
tersebut sebagai investor atau penanam modal.
Tapi yang jelas, jika kita ingin mendapatkan kekayaan atau aset untuk
masa depan, lebih pas atau cocok kalau kita bisa menjadi pengusaha atau
investor. Biasanya, kalau kita sudah menjadi pengusaha, maka tidak sulit
untuk menjadi investor.
Kalau kita sebagai karyawan, maka kita bekerja untuk orang lain. Sementara,
kalau kita mengelola bisnis sendiri, maka kita bekerja untuk diri kita sendiri,
sehingga kalau kita libur tentu tidak akan dapat duit. Karena apa? Itu karena,
dengan mengelola bisnis sendiri kita bekerja belum menggunakan sistem.
Sehingga, tanpa kita terlibat langsung dalam bisnis itu, maka bisnis tidak bisa
jalan.
Jika kita sebagai pengusaha, maka orang bekerja untuk kita. Artinya, kita
sudah menggunakan sistem. Katakanlah, kalau kita sebagai pengusaha
sedang cuti atau libur satu tahun, bahkan waktunya cukup lama sekalipun,
maka bisnis itu tetap jalan. Bahkan, tak menutup kemungkinan bisnis kita
justru lebih maju.
Dan, saya kerap kali melihat, bahwa mereka yang sekarang telah menjadi
pengusaha, bisa juga sekaligus sebagai investor. Kalau kita sebagai
pengusaha kecil yang kesemuanya dari yang kecil sampai yang besar kita
urus sendiri, maka begitu kita libur, uangnya juga libur.
Jika kita sebagai karyawan di perusahaan yang memberikan gaji besar, dan
kita bisa menabung, maka setelah pensiun kita bisa jadi investor. Kalau kita
sebagai karyawan dengan penghasilan pas-pasan, itu bisa dengan memulai
usaha atau bisnis kecil-kecilan atau mengelola bisnis sendiri yang masih kecil.
Oleh karena itu, kalau sekarang ini posisi kita sebagai karyawan, maka kita
sebaiknya berusaha keras, bagaimana bisa punya bisnis sendiri. Setelah
bisnis itu jalan, maka bagaimana kita berusaha mengembangkan sistem,
dimana bisnis kita menjadi besar. Sampai akhirnya kita bisa menjadi
pengusaha.
Dan, setelah itu bukan hal yang tak mungkin, kalau kemudian kita bisa
menjadi nvestor. Menjadi investor berarti uang bekerja untuk kita. Maka,
kalau kita mau kaya, mestinya tidak cukup kita menjadi karyawan atau
sekedar punya bisnis kecil-kecilan, sebaiknya kita harus berani menjadi CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
14
pengusaha atau investor, sekalipun untuk menuju ke arah sana bukan hal
yang mudah. Tak sedikit tantangan yang harus kita hadapi.
Tapi yakinlah, dengan kita memiliki jiwa entrepreneur, mimpi jadi investor
akan menjadi kenyataan.
Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur
“Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-
apa”.
Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan
dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari
pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis
yang menarik, prospeltif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman
kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.
Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis
yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus
karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai
untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.
Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin
berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal
dan tidak begitu pandai.
Saya katakan pada dia: “Kebetulan!” Kemudian saya katakan lagi: “Jangan
takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian.”
Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu
malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu
banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu justru akan menciutkan
nyalinya.
Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha.
Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak
punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”
Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak
punya apa-apa”. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
15

0 komentar:

Posting Komentar

Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.