BE POSITIF AND LET'S ACTION

CARA GILA JADI PENGUSAHA 7

Dengan aktivitas kita yang sebelumnya full time, dan sebagian entrepreneur
menjadi part time, dimungkinkan kita memiliki banyak waktu luang.
Banyaknya waktu luang itu, membuat kita sebagai entrepreneur akan lebih
fokus dalam menciptakan bisnis-bisnis baru. Menciptakan bisnis baru itu
berarti kita telah menciptakan sumber penghasilan baru.
Jika perusahaan kita memiliki sistem yang baik, maka manajer dan
karyawan akan bekerja sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sehingga,
banyak pekerjaan yang sudah terbagi habis oleh para profesional di
lingkungan bisnis kita.
Dalam konteks inilah entrepreneur tidak harus fokus. Justru yang harus fokus
adalah orang-orang yang mengelola bisnis kita. Hanya mungkin, kita harus
ikut fokus di awal berdirinya bisnis tersebut. Setelah bisnis kita kelihatan
jalan, yah . . . cari fokus yang lain.
ada dirumah itu. Malah perbulannya ia masih mendapat cukup keuntungan
dari rumah dan usaha yang ada ditempat itu.
Saya masih banyak sekali cerita tentang orang-orang yang membeli rumah
tanpa uang dapat uang mulai dari rumah yang harga ratusan juta sampai
puluhan miliar, tapi tidak akan ada gunanya kalau sekedar menceritakan
orang, karena intinya atau ilmunya sama saja.
Ayo, sekarang giliran anda !
Saya akan menunjukan langkah demi langkah yang harus anda lalui sehingga
anda bisa membeli rumah tanpa uang malah dapat uang dan tak perlu
mengangsur bulanan.
Anda yang karyawan tentunya berbeda dengan anda yang pengusaha
tentunya, juga beda dengan kaum professional. Langkah pertama adalah
anda membuat pondasi yang kuat untuk menjalin hubungan dengan bank,
dan ikut aturan bank.
Bank tidak akan memberikan pinjaman kepada sembarang orang,
apalagi pengusaha pemula.
Di sini kita temui hal unik, di satu sisi pengusaha pemula memerlukan
pinjaman untuk usahanya dan kepentingan lain, disisi lain bank tidak akan
memberikan pinjaman kepada pengusaha pemula, bank biasanya akan
memberikan pinjaman untuk pengembangan usaha kepada pengusaha yang
usahanya sudah berjalan dengan baik.
Tetapi tenang saja, saya akan ajari siasat kepada anda sehingga siapapun
anda, karyawan, pengusaha pemula, professional dan pengusaha sukses pun
bisa mendapat pinjaman dari bank.
Karena bank sifatnya administratif, maka kita perlu menyiasatinya dengan
administratif pula.
Salah satu senjata utama atau terpenting kalau mau berhubungan
dengan bank adalah: Rekening Koran atau Tabungan
Inilah kekuatan utama yang harus anda miliki jika berhubungan dengan
bank. Anda boleh mengaku pengusaha dengan omzet ratusan juta atau
miliaran, tetapi jika anda tidak memiliki aliran rekening yang bagus, bank
tidak akan percaya anda seorang pengusaha. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
95
Sebaliknya jika anda punya rekening yang aktif/bagus, walaupun
anda pengangguran bank akan mengira anda pengusaha atau orang
yang aktif bisnis sehingga tidak menutup kemungkinan bank malah
yang akan menawari anda pinjaman.
Tapi saya tidak punya uang untuk membuat rekening saya bagus atau aktif ?
Tenang saja, saya akan tunjukan jalan sekalipun anda tidak cukup uang
untuk membuat rekening anda bagus, nih ceritanya :
Cerita Pertama
Rekan saya si A dan si B bekerja sama dalam membuat rekening yang bagus,
caranya tiap hari ia ganti-gantian transfer, A transfer ke B, besoknya B
transfer ke A, dan demikian seterusnya, kadang di tarik tunai, di masukan
bank lagi, dan demikian seterusnya selama tiga bulan, kalau ada uang lebih
ditambahkan, pokoknya si A dan si B setiap ada uang seberapapun selalu
dimasukan ke bank walaupun sejam kemudian mereka perlu uang tersebut
mereka tinggal tarik tunai di atm.
Percaya atau tidak ? Si A dengan modal rekening tabungan hasil kerja sama
dengan si B, si A sekarang dalam waktu 3 tahun nilai kekayaannya sudah
melebihi 10 miliar, ia menjalin hubungan baik dengan bank dengan cara
seperti itu awalnya.
Cerita Kedua
Si C hanya punya uang 5 juta, tapi dengan modal yang hanya Rp. 5 juta ia
tabung, tarik, tabung, tarik ia bisa mendapatkan pinjaman hampir Rp. 600
juta.
Dahsyat !
Ia lebih luar biasa, bahkan mungkin mukanya tebal sekali. Setelah setor, ia
tarik berkali-kali, Rp. 1 juta, Rp. 500 ribu, dan lain-lain, kemudian ia
kumpulkan dan setor lagi ke bank, ia melakukan hal ini setiap hari, demi
membuat rekening bank yang bagus
Gila . . . ! Memang kayaknya orang ini gila, he – he – he - . . . , tapi ia
berhasil mendapat pinjaman dari bank karena aktifitasnya yang seperti itu
demi membuat rekening tabungan yang bagus dan aktif.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
96
Intinya bagaimanapun caranya anda harus membuat rekening anda bagus
minimal selama 3 bulan, karena pada umumnya bank meminta copy
rekening selama 3 bulan terakhir.
Jadi bukalah rekening tabungan atau rekening Koran segera Kemudian kalau
anda punya uang ya, di buat aktif, jika anda tidak punya uang yang bisa
menyiasatinya kerja sama dengan kawan yang lain, kalau perlu juga jangan
malu malu untuk mencontoh orang-orang yang saya ceritakan diatas. Tenang
saja, bank tidak akan nanya kok, jika anda mencontoh si A, B , C dalam
cerita di atas.
Sekarang apa lagi yang anda perlu lakukan ?
Buat NPWP pribadi ! Datang saja ke Kantor Pajak, bilang mau buat NPWP,
bawa foto-copy KTP dan surat keterangan domisili dari kelurahan atau kantor
desa anda, sehari juga jadi. Buat NPWP gratis !
Kenapa perlu NPWP ?
Setiap pinjaman diatas Rp. 50 juta wajib mencantumkan NPWP. Kalau anda
pengusaha, segera buat legalitas usaha anda. Baik usaha perorangan, Firma,
Yayasan, CV, ataupun PT dan segera daftarkan perusahaan anda. Buat juga
SITU, SIUP, TDP, dan NPWP Perusahaan dan Akte Pendirian Usaha.
Jadi segera datang langsung ke Notaris atau lewat biro jasa atau ngurus
sendiri.
Nah sekarang anda siap tempur!
Kalau anda sudah melengkapi segala yang saya sebut diatas . . . Oh iya,
kalau anda karyawan perlu fotocopy slip gaji terakhir biasanya dan surat
keterangan kerja dari atasan anda.
Saatnya anda membuktikan ilmu beli rumah gak pakai duit, malah dapat duit,
dan lebih hebat lagi gak perlu ngangsur. Sekarang carilah rumah akan di jual.
Temui pemiliknya dan tawar. Tunggu, tunggu ! Saya kan gak punya uang,
belum punya uang ? Hmm . . . mungkin ada berkata begitu.
Saya jawab, nawar itu gak pakai uang . . . nawar itu gratis ! Tanyakan
sertifikatnya, cek apakah Hak Milik, Hak Guna Banguan atau yang lain-lain.
Bank nantinya mau yang Hak Milik atau HGB. Tanya kelengkapan lain-lainya
seperti IMB dan PBB terakhir. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
97
Jadi tawarlah dengan percaya diri, sekali lagi percaya diri ! Kalau sudah oke
harga, mintalah fotokopy sertifikat rumahnya. Minta juga surat penawaran
jualnya. Datang ke bank, dan bawa copy sertifikatnya dan mengajukan
pinjaman ke Bank.
Datangi bank dengan percaya diri dan gagah perkasa, jangan minder atau
malu atau takut. Pandanglah Bank sebagai ‘Toko Kecil’ dan anda akan
membeli produknya, yaitu utang ! He – he – he . . .
Gila ?
Ya memang harus gila kalau mau kaya, gila yang positif lho, yaitu percaya
diri tinggi. Lagi pula kalau tidak ada yang meminjam, bank tidak akan
jalan operasionalnya, jadi anda adalah orang mulia, kalau anda pinjam ke
bank, dari uang pinjaman anda akhirnya karyawan bank bisa mendapatkan
gaji untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.
Jadi percaya dirilah! Untuk sukses beli rumah tanpa uang anda malah dapat
uang anda harus menaikan kredit pinjaman anda, misalnya anda akan
membeli rumah dengan harga Rp. 100 juta, harga yang telah disepakati
dengan penjual, anda bisa mengajukan pinjaman kepada bank misalnya Rp.
150 juta , nah nantinya Bank pun akan memberikan sekitar 80 % dari
permintaan anda.
Kalau anda minta Rp. 150 juta, dan Bank setuju kira-kira ia akan memberikan
sekitar Rp. 120 juta (biasanya pembeli dan penjual perlu kong kalikong /
kerja sama dulu. Sampaikan saja uangnya uang bank, jadi minta pengertian
dia, lagi pula anda bisa bilang uang lebihnya mau buat renovasi dan lain-lain.
Jadi anda masih untung Rp. 20 juta, anda dapat pinjaman Rp. 120 juta
sedangkan harga rumah Rp. 100 juta. Tentunya tidak Rp. 20 juta bersih,
karena nanti anda akan dikenakan biaya macam-macam, ada asuransi,
notaris, uang jajan pegawai bank yang ngurus dan lain-lain.
Jadi anda kalau ceritanya seperti ini sudah beli rumah gak pakai uang malah
dapat uang . . .
Nah kalau misalnya anda meminjam 120 juta selama 20 tahun maka cicilan
anda perbulan {misalnya bunga 14% Efektif} maka cicilan perbulannya
sekitar: Rp. 1,5 jutaan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
98
Kalau anda mau ringan atau tidak membayar cicilan rumah ini dengan uang
anda, anda bisa gunakan uang yang Rp. 20 juta sisanya untuk usaha,
sehingga menghasilkan keuntungan yang syukur-syukur lebih untuk cicilan
bulanannya, dan lain-lain caranya.
Kalau ceritanya seperti ini anda sudah memakai ilmu membeli rumah gak
pakai duit, dapat duit dan gak perlu nyicil, karena yang nyicil usaha anda.
Tapi tentunya mungkin bagi beberapa orang tidak sesingkat ini ceritanya.
Ada rekan saya yang langsung berhasil, ada yang 3 Bank ia datangi baru
berhasil ada pula yang sekitar 8 Bank ia datangi dan akhirnya kembali lagi
ke Bank pertama dan akhirnya mendapatkan pinjaman di Bank pertama, luar
biasa!
Semoga anda di Bank pertama langsung di terima! Lagi pula mereka yang di
tolak berkali-kali karena senjatanya tidak lengkap! Jadi lakukanlah !
Sekarang kita bahas permasalahan-permasalahan yang timbul biasanya dari
mempraktekan ilmu ini, yaitu :
• Bank biasanya minta bukti pembayaran DP (Down Payment).
Beberapa orang yang memakai ilmu ini: membuat dp fiktif, kerja sama
dengan penjual.
• Kadangkala ketika bank membayar lebih ke anda, ada penjual yang
minta uang lagi kepada anda ya anda bilang baik-baik, misalnya anda
perlu untuk renovasi sehingga mengajukan kredit lebih, dan lain-lain.
• Belum ada IMB - nya. Bisa anda urus di Dinas Tata Kota sambil proses
KPR jalan terus.
Selamat mencoba !
Jurus ini lebih efektif biasanya untuk membeli rumah second atau ruko
second, dan bukan perumahan baru atau ruko baru. Setelah anda berhasil
membeli rumah dengan cara ini, perbanyak asset property anda
dengan cara membeli seperti ini kembali atau dengan DP, dll.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
99
Rahasia 100% Berhasil Cari Pinjaman
Tanpa Jaminan, Tanpa Bunga Dan Bebas
Waktu Melunasinya Serta Bagimana
Menjadi Kaya Dari Pinjaman Tersebut
Kaget baca judulnya ?
Yang kami maksud dengan pinjaman tanpa jaminan adalah dengan ‘Kartu
Kredit’ (Credit Card). Lalu kok tanpa bunga dan bebas waktu melunasinya
bagaimana bisa ?
Simak terus . . . Ok !
Belum pernah denger cerita dengan judul tersebut ? Bukannya selama ini
sering kita dengar orang-orang malah banyak yang tercekik oleh karena kartu
kreditnya. Ada yang sampai tercekik karena memiliki 10 kartu kredit dan
semuanya sudah jatuh tempo, di kejar-kejar debt-kolektor, malu sama
teman-teman sekantor atau tetangga karena sering ditagih, dan lain-lain.
Benar banyak kisah-kisah orang tercekik karena pemakaian kartu kredit yang
salah, namun disisi lain banyak orang yang tadinya gak punya apa-apa malah
menjadi kaya karena memiliki kartu kredit.
Orang yang yang tercekik biasanya adalah orang yang memakai kartu kredit
untuk keperluan konsumtif semata dan tanpa hikmat memakainya, asal
gesek! Sementara orang yang sukses dengan kartu kredit karena
memakainya dengan bijak.
Tunggu . . . tunggu ! Bukannkah kartu kredit hanya alat pembayaran,
pengganti uang tunai ? Betul ! Tetapi jika anda tahu sisi lain kartu kredit,
anda bisa memanfaatkannya dengan baik.
Baiklah saya akan ceritakan kisahnya sebelum kita membahas lebih dalam
kisah nyata ini :
Suatu hari si A (demikian nama orang ini untuk menjaga kerahasiaannya),
ketika masih jadi karyawan memulai usahanya, mulai dari kecil-kecilan. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
100
Alkisah usaha si A mulai lumayan maju, tapi ia kekurangan modal. Mau
pinjam ke Bank, belum tahu cara dan permainannya dan nggak ada agunan.
Mau pinjam ke kawan, kawan-kawannya kebetulan pada bokek juga, juga
malu.
Akhirnya ia datang ke seorang yang dianggapnya pintar bisnis, dan ia di
sarankan untuk buat kartu kredit, memanfaatkan jabatannya sebagai
karyawan, memakai slip gajinya.
Berapa saya harus buat kartu kredit pak ? tanyanya. Buat saja sekalian di 10
bank yang berbeda, jangan tanggung-tanggung !
Kemudian ia melakukan apa yang di ajarkan guru bisnisnya.
Singkat cerita akhirnya setelah kurang lebih satu bulan ia keluar masuk bank
ia memiliki 10 kartu kredit dan ia mendatangi guru bisnisnya. Pak, saya
sekarang sudah memiliki 10 kartu kredit, sekarang harus di apakan ?
Begini, kata guru bisnis itu : Sekarang kamu perlu berapa juta untuk modal
Usahamu ? “Rp. 15 juta saja pak”, jawabnya.
Oke, gini : Sekarang dari setiap kartu kreditmu itu, kamu tarik tunai setiap
hari masing-masing Rp. 2 juta untuk 8 kartu kredit saja, lalu yang 2 jangan
kamu pakai dulu . . . !
Jadi kamu akan mendapat sekitar Rp. 16 juta, masing-masing Rp. 2 juta
perkartu kredit di kali 8 kartu kredit, oke..dan sekali lagi yang 2 dari kartu
kreditmu jangan ditarik, untuk membayar nanti jika masing-masing kartu
kredit tersebut akan jatuh tempo !
“Lalu kamu bisa pakai uang tersebut sebagai modal usahamu. Nanti kalau
kartu kredit mu yang pertama akan jatuh tempo, kamu tarik tunai salah satu
kartu kreditmu yang tidak dipakai - yaitu yang 2 buah, ambil Rp. 2 juta atau
secukupnya untuk membayar kartu kredit pertamamu yang akan jatuh
tempo, sehingga kamu tidak keluar uang dari kantongmu demikian
seterusnya”.
“Kartu kredit yang telah kamu bayar, besoknya juga kamu bisa kamu tarik
tunai lagi”.... “Semoga kamu segera sukses’, kata guru bisnisnya.
Si A melakukan yang di ajarkan guru bisnisnya. Singkat cerita si A sukses dan CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
101
sekarang memiliki toko dengan nama yang ia berikan sendiri di tokonya di
beberapa tempat. Ia telah menjadi kaya dari kartu kredit.
Mari kita pelajari lebih seksama kisah nyata ini:
1. Bagaimana cara membuat kartu kredit ?
Kalau anda karyawan beda dengan direktur atau professional atau
pengusaha. Persyaratannya berbeda. Kalau anda karyawan cukup
fotocopy KTP dan slip gaji terakhir, sedangkan kalau anda professional
biasanya di minta fotocopy KTP, Surat Izin Profesi, dan bukti
penghasilan asli juga rekening Tabungan / Rekening Koran 3 bulan
terakhir.
Sedangkan kalau anda pengusaha anda biasanya di minta fotokopy
ktp, fotokopy akte pendirian/SIUP/TDP dan juga rekening Tabungan /
Rekening Koran 3 bulan terakhir, juga NPWP. Sebaiknya siapapun
anda lengkapkan fotokopy NPWP ! Buat NPWP gratis kok di Kantor
Pajak, sehari juga jadi. Karena kalau mau pinjam di atas Rp. 50 juta
wajib ada NPWP-nya. Kemudian alangkah baiknya kalau rekening
tabungan anda aktif dan bagus.
Saya akan ajarkan caranya membuat rekening tabungan anda bagus
walaupun anda tidak punya uang. Ini rahasia lho, jadi harus di jaga
rapat-rapat, selama ini Bank nggak bisa tahan dengan ilmu ini.
Sebelum saya ajarkan cara membuat bagus rekeningmu saya akan
menekankan pentingnya Rekening Koran / Tabungan bagi sebuah
Bank apabila anda mau membuat kartu kredit atau meminjam uang di
Bank.
Kenapa ?
Anda mengaku pengusaha, walaupun sudah lengkap SITU / SIUP /
TDP / Akte Pendirian Usaha, dan lain-lain, tetapi rekening anda tidak
punya atau rekening anda jelek / tidak layak, Bank tidak akan percaya
kepada anda, dan akan sulit memberikan pinjaman kepada anda . . .
Sebaliknya, katakanlah anda tidak ada rencana meminjam, tapi
rekening anda sangat bagus dan aktif, mungkin malah Bank yang akan
mengejar-ngejar anda untuk menawarkan pinjamannya.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
102
Sebagai entrepreneur, sebaiknya kita tidak hanya memiliki satu sumber
penghasilan saja. Tetapi bagaimana, kita dapat menciptakan banyak sumber
penghasilan. Ibarat kita punya telur sepuluh menetas sembilan, itu lebih baik
dari pada mempunyai satu telur menetas semua.
Dengan kita membuat bisnis yang ke-2, ke-3, dan seterusnya, kita berharap
akan mendapatkan penghasilan yang ke-2, ke-3, dan seterusnya. Sehingga,
dengan kita memiliki banyak sumber penghasilan, maka kita sebagai
pengusaha mempunyai peluang untuk memiliki kebebasan finansial.
Semangat kita menciptakan bisnis ke-2, ke-3, dan seterusnya akan punya
dampak sosial, yaitu menciptakan lapangan kerja, mambagi-bagi
keuntungan, dan lain-lain. Artinya, kita sebagai entrepreneur memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. Silahkan mencoba !
Berani Nyumbang Berani Investasi
“Jika kita berani menyumbang dan berinvestasi, maka kita
berani menghadapi resiko dan ketidakpastian”.
Sebenarnya keberanian kita memberikan sumbangan pada orang lain atau
pihak lain yang kita berikan secara tulus ikhlas adalah sama halnya dengan
kita memiliki jiwa entrepreneur atau jiwa wirausaha. Pasti anda bertanya,
kenapa demikian ? Padahal kita tahu bahwa sebagian uang yang kita miliki
telah kita sumbangkan pada orang lain, tapi sikap wirausahawan yang seperti
itu pertanda bahwa dia telah memiliki suatu keberanian mengambil resiko CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
64
yang harus selalu dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dan, sebagai
wirausahawan kita tetap memiliki kepedulian sosial. Hanya saja, masing-
masing wirausahawan di dalam memberikan sumbangan tentu saja berbeda-
beda. Tergantung keikhlasan masing-masing.
Barangkali sudah selayaknya kalau cukup berhasil dalam bisnis kita lantas
memberikan sumbangan yang cukup berarti, itu wajar saja. Berbeda halnya
dengan mereka yang pendapatannya masih relatif kecil. Namun sekalipun
pendapatan kecil sebaiknya kita juga membiasakan untuk menyumbang.
Oleh karena itulah, saya kira, kita tak perlu berpikir negatif kalau tiba-tiba di
kantor kita kedatangan tamu yang minta sumbangan. Berpikir positif saja.
Justru kita seharusnya berterima kasih pada sang tamu yang minta
sumbangan pada kita, bahwa di tengah kesibukan kita sehari-hari dalam
menjalankan bisnis, ternyata masih ada orang yang mengingatkan kita atau
yang mengetuk hati kita untuk ikhlas memberikan sumbangan.
Dalam konteks inilah, mengapa saya menganggap bahwa sesungguhnya
pemberian sumbangan ini adalah langkah positif dan langkah maju. Bahkan,
bisa diartikan kalau kita berani menyumbang, maka kita tidak akan takut lagi
berinvestasi. Kita juga tidak akan takut lagi memulai atau mengembangkan
bisnis. Karena, kita sudah terbiasa terlatih dengan ketidak-takutan
memberikan sumbangan.
Berani menyumbang dan berinvestasi merupakan keberanian kita untuk
menghadapi resiko dan ketidakpastian. Singkatnya kalau kita berani
menyumbang pasti kita telah memiliki keberanian memulai bisnis atau
mengembangkan bisnis, dan memiliki keberanian berinvestasi.
Sesungguhnya keberanian kita memberikan sumbangan mudah-mudahan
akan membantu melancarkan bisnis yang kita jalani saat ini. Percayalah,
banyak menyumbang banyak rejeki.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
65
Intuisi Itu Perlu
Mengambil Keputusan
“Pertimbangan intuisi lebih peka dari pertimbangan rasional,
maka kita jangan ragu untuk menggunakan intuisi dalam
bisnis”.
“Haruskah saya membuka rumah makan padang ?”
Itulah pertanyaan yang sempat muncul dalam benak saya saat itu. Ketika ide
semacam ini saya coba lontarkan pada orang lain, mereka malah pesimis dan
menanyakan:
“Mengapa anda harus membuka bisnis rumah makan padang, padahal bisnis
seperti itu ‘kan sudah menjamur. Apakah punya prospek bagus?
Dengan adanya berbagai komentar tersebut, membuat saya semakin
tertantang untuk membuktikan-nya. Padahal, sebelumnya saya sama sekali
belum pernah terjun ke bisnis rumah makan, tetapi hal itu saya anggap saja
sebagai peluang bisnis.
Sebagai entrepreneur, saya harus berani mencoba untuk membuktikannya,
dan sanggup mengambil keputusan yang tepat. Namun, saat itu saya tetap
optimis, bahwa ide tersebut bisa terealisir.
Pada akhirnya saya mengambil keputusan, bahwa saya harus berani
mencoba bisnis ini. Saya yakin peluang pasar tetap ada, khususnya untuk
kalangan masyarakat menengah ke atas.
Ternyata, bisnis ini terwujud dan jalan.
Bahkan di masa krisis pun, saya optimis bisnis rumah makan tetap prospektif.
Kenyataannya, tamu semakin banyak, ada menteri, tokoh masyarakat, artis,
dan kalangan pengusaha.
Di dalam mengambil keputusan seperti itu, pertimbangan intuisi saya
rupanya lebih peka dari pertimbangan rasional. Memang sebagai CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
66
entrepreneur kita harus berani menggunakan intuisi secara efektif, baik untuk
pengambilan keputusan dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun kemungkinan kita tidak menyadari prosesnya, bahwa setiap
keputusan yang kita buat dengan menggunakan intuisi ini hanya
salah satu contoh dari sekian banyak pengalaman yang saya alami.
Saya merasakan betul, betapa tajamnya sentuhan intuisi itu. Hal itulah yang
barangkali memungkinkan saya membiarkan data intuisi itu melengkapi data
lain, yang akhirnya saya gunakan dalam membuat keputusan. Sehingga, saya
semakin yakin, bahwa dalam menggeluti bisnis maupun kehidupan ini,
sebaiknya kita tetap menggunakan intuisi. Sebab, intuisi akan ikut membuka
pikiran dan memberi nilai tambah bagi emosi kita, dan intuisi akan
memberdayakan kita agar semakin produktif dan aktif dalam setiap situasi.
Intuisi menjadi sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan sekarang,
namun juga untuk kepentingan masa depan. Sebab, diperkirakan tantangan
bisnis di masa mendatang, relatif berbeda dengan sekarang. Perubahannya
sangat cepat dan serba kacau, tidak menentu, sehingga sulit bagi kita untuk
memprediksikannya.
Suatu tantangan dengan tingkat turbulensi yang tidak menentu semacam ini,
jelas akan membuat intuisi kita semakin berperan dalam setiap mengambil
keputusan.
Kemungkinan besar ilmu manajemen yang sekarang kita geluti, masih sulit
untuk bisa memecahkan berbagai tantangan yang akan terjadi di masa
mendatang. Padahal, kita tentunya tetap berharap, bahwa bisnis yang kita
jalani sekarang ini harus tetap terus berkembang.
Kita sebagai entrepreneur, disukai atau tidak, harus tajam dalam intuisi. Kita
harus mampu berpikir cepat, dan akhirnya mampu mengambil keputusan
yang tepat.
Saya melihat ada sesuatu yang unik pada intuisi, yakni berlawanan dengan
proses nalar. Proses intuisi itu tidak linier (bermacam-macam pola), sedang
proses rasional adalah linier. Itu sebabnya, mengapa kebanyakan
entrepreneur dalam setiap mengambil keputusan atau langkah dalam
bisnisnya, sering membuat kejutan, tidak rasional, dan berani menghadapi
resiko.
Antara intuisi dan irasionalitas, saling berkaitan. Sebagian keputusan yang
kita ambil merupakan campuran berbagai macam ingatan, gagasan, CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
67
perasaan, dan fakta yang kadang-kadang saling bertentangan. Sehingga
“sentuhan” intuitif itu memungkinkan kita membiarkan data intuisi itu
melengkapi data lain yang akan kita gunakan untuk mengambil keputusan.
Menurut Quinn Spitser dan Ron Evans, intuisi adalah analisa kilat dari
fakta dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman sebagai filter.
Dalam bisnis, memang dikenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada
wawasan, pengalaman, mental, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki
intuisi bisnis yang tajam, maka dia tidak hanya mampu mengandalkan
perasaan, tapi ada juga wawasan yang luas, pengalaman banyak,
dan mental yang dalam.
Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul melalui :
1. Fisik
2. Emosi
3. Mental dan
4. Spiritual
Banyak cara mengembangkan intuisi, di antaranya seperti yang
dikembangkan oleh Robert K. Cooper, Phd, yaitu: terjun ke dalam
pengalaman, kerahkan kemampuan sedikit lebih banyak, tetap terbuka
terhadap segala kemungkinan, atasi rasa takut, kenali dan cari cara untuk
mengatasi apapun yang menghalanginya.
Selain itu Cooper juga menyarankan, supaya peluang penginderaan harus ke
luar dunia binis, berikan perhatian ekstra kepada tanggapan pertama
terhadap pertanyaan - pertanyaan, perhatikan bagaimana intuisi
berkomunikasi dengan diri kita, luangkan waktu beberapa menit saja dalam
sehari untuk catatan kecerdasan emosional, dan jangan lupa memperluas
rasa percaya diri.
Jamming
“Jamming bukan hanya milik musisi jazz, tapi juga milik
wirausahawan berintuisi tajam”.
Dalam menghadapi dan menjawab kondisi ekonomi yang terus berkembang,
cenderung berfluktuatif, dan tidak menentu sekarang ini, maka saya pikir
sebaiknya kita melakukan jamming. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
68
Tom Peter mengungkapkan, bahwa perubahan yang serba cepat dan
cenderung kacau itu pertanda zaman edan. Sehingga, disukai atau tidak
disukai, kita harus berani akrab dengan kekacauan. Jika kita punya
keberanian yang besar untuk melakukan jamming akan sangat mungkin
membantu bisnis kita untuk terus berkembang.
Menurut John Kao, pakar kewirausahaan terkemuka yang pernah mengajar
di Harvard Business School dan Stanford University, jamming itu identik
dengan improvisasi. Dari improvisasi inilah akan memunculkan banyak ide-
ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Dan hal ini akan sangat menguntungkan
bagi kemajuan b isnis kita.
Hanya masalahnya sekarang adalah, apakah “pemain lain” atau katakanlah
manager dan karyawan kita itu bisa kompak atau tidak dalam melakukan
jamming.
Saya berpendapat bahwa jamming akan berhasil jika bawahannya kompak.
Ini penting. Mengingat, bahwa setiap manager maupun karyawan adalah
mitra kreatif dalam bisnis kita. Dengan begitu, kita sebagai entrepreneur
akan lebih siap menghadapi setiap perubahan, dan akan lebih siap lagi
mengatasi krisis, jika kita berhasil melakukan jamming.
Memang, tidak setiap perusahaan itu berani melakukannya. Antara lain,
karena masih adanya perasaan takut dengan munculnya perubahan. Masih
adanya keinginan untuk mempertahankan status qua.
Tapi, saya pikir, jika sesuatunya tidak jelas ke depan, maka lebih baik
jamming. Sehingga, kita akan lebih bisa leluasa untuk bertindak luwes
dalam berbisnis pada setiap situasi apapun juga.
Jamming atau improvisasi menurut saya, bukanlah seni yang hanya dimiliki
musikus jazz. Tapi jamming juga harus dimiliki oleh entrepreneur yang
memiliki intuisi yang tajam. Dan, kalaupun misalnya, manajer atau karyawan
kita juga melakukan jamming dengan melontarkan ide-ide kreatif yang dapat
dilaksanakan, itu juga positif.
Anggap saja, ide-ide kreatif yang berbeda-beda dalam perusahaan kita
seperti bunga yang berwarna-warni yang semerbak harum baunya. Namun,
tentu saja semua ide-ide bisnis kreatif itu harus tetap terkoordinasi dengan
baik.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
69
Pendeknya, kita sebagai entrepreneur harus bisa memimpin atau
mengkoordinasikan semua itu. Kita lihat saja, bagaimanapun musisi jazz ini
mampu bermain dalam sebuah struktur. Mereka bersepakat tentang siapa
yang akan bermain, dan kapan memulainya. Karena ada yang memimpin,
maka mereka menjadi kompak, sehingga melahirkan irama-irama musik yang
terdengar merdu.
Sebaliknya, jika terjadi ketidak-kompakan itu justru akan menimbulkan
kebisingan, sebab musikjazz - sebagaimana halnya bisnis - memang
menggambarkan serangkaian perilaku kita yang seimbang. Artinya, setiap
permainan walaupun eksperimental, namun kesemuanya tetap masih bisa
diatur sedemikian rupa.
Begitu juga dalam bisnis. Saya rasa, “permainan-permainan” semacam ini
akan sangat mungkin terjadi. Ada baiknya, hal itu janganlah sebagai
hambatan di dalam kita menggeluti bisnis. Tapi, justru hal itu akan lebih
membuat kita dinamis, penuh semangat, dan tekun dalam berbisnis.
Oleh karena itu, di era global yang terus menerus menuntut kita untuk
melakukan hal-hal baru secara lebih cepat seperti sekarang ini, ada baiknya
kita selalu melakukan jamming.
Paradigma Bisnis Di Era Millenium
“Bergerak adalah awal kesuksesasan bisnis”.
Zaman semakin maju, dan waktu terasa cepat. Itu barangkali, yang kita
rasakan saat ini. Maka, agar kita tidak ketinggalan zaman, sebaiknya
entrepreneur harus lebih mampu bergerak cepat, lebih proaktif, dan berani
mengambil risiko. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengantisipasi
kemungkinan munculnya berbagai kendala bisnis yang mungkin terjadi.
Bukan, bersikap seperti dulu, yang hanya reaktif dan menghindari
risiko.
Saya jadi teringat dengan Rupert Murdoch, yang melangkah cepat dalam
bisnisnya. Pada saat boss perusahaan lainnya masih terlelap tidur, ia selalu
menjadi penelpon pertama untuk melakukan negosiasi bisnis. Dengan
bergerak cepat, ia mampu mengambil keputusan lebih cepat dari pesaingnya.
Bagi Murdoch : “Bergerak lamban adalah milik mereka yang kalah”.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
70
Langkah semacam ini menunjukkan, jika kita tidak bertindak dan bergerak,
maka bisnis yang kita geluti sekarang akan sulit bergerak maju. Karena, pada
dasarnya, bergerak adalah awal kesuksesan bisnis kita.
Dalam konteks ini, Matthew J. Kiernan, penulis “The Commandments of
the 21st Century Management” mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi
pergeseran paradigma. Jika, di abad ke-20, bisnis kita lebih terkesan stabil
dan bisa diprediksi, namun di abad ke-21 atau di era millenium ketiga ini,
perubahannya cenderung terputus-putus.
Begitu pula, bisnis kita yang dulu lebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini
lebih pada kecepatan dan responsif. Kepemimpinan, kalau dulu banyak
dilakukan dari atas, kini dilakukan semua orang. Maka, tak mengherankan
bila dalam menjalankan bisnis di era milenium ketiga ini, memang dituntut
untuk lebih luwes, tidak kaku. Sebab, perjalanan bisnis lebih dikendalikan
oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebelumnya yang semata-mata hanya
dikendalikan peraturan dan hirarki.
Selain itu, kalau kita dulu di dalam menjalankan bisnis selalu membutuhkan
kepastian, tapi kini harus lebih toleran terhadap ambiguitas atau memiliki
sikap mendua.
Soal informasi bisnis demikian juga, yang sebelumnya hanya untuk pucuk
pimpinan, tapi kini disebarkan ke semua orang. Sehingga, saat ini bisnis tak
lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan
intuisi.
Tanpa itu, bisnis yang kita jalankan sekarang ini akan banyak tersendat
atau sulit untuk maju. Bahkan, kalau dulunya kita berkeyakinan, bahwa
masing-masing perusahaan bisa mandiri, tapi sekarang terasa sulit. Karena
pada dasarnya, perusahaanperusahaan akan saling tergantung satu dengan
lainnya.
Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan mengajak kita,
kalau dulu hanya berfokus pada organisasi internal, tapi kini kita harus lebih
berfokus pada lingkungan yang kompetitif. Juga dari integrasi vertikal ke
integrasi maya. Seperti ‘Amazon.com’ toko buku virtual pertama dan terakbar
di dunia maya.
Bahkan, kalau dulu, kita hanya bersaing untuk pasar masa kini tapi
sekarang kita justru lebih tertantang untuk menciptakan pasar
masa depan.CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
71
Karena itu, kita jangan lagi hanya mengandalkan pada keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan, tapi justru harus terus-menerus mencari
keunggulan.
Dengan kepekaan kita terhadap kondisi tersebut, maka kita akan lebih siap
menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide
baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis,
lebih berani mengambil risiko, dan tentu saja akan lebih siap meraih
keberhasilan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
72
Hobi Bisnis - Pekerjaan Golf
GOLF sebagai olahraga atau sport yang tak hanya untuk kesehatan fisik saja,
tapi secara psikologis kita juga akan mendapatkan suasana yang hampir
sama dengan kegiatan bisnis. Misalnya, ketika kita harus memukul bola, bola
bisa jauh atau dekat, lurus atau kanan-kiri, bisa masuk ke lubang, tapi bisa
juga tak masuk lubang. Bisa sukses, bisa gagal.
Begitu juga dalam kita menekuni bisnis, bisnis kita bisa saja sukses, tapi bisa
juga gagal. Dalam olahraga golf, ketika kita gagal memasukan bola ke
lubang, maka kegagalan itu bisa saja kita perbaiki pada saat itu juga,
walaupun mungkin sudah masuk dalam hitungan atau penilaian.
Soal penilaian, tentu saja berbeda saat kita masih sekolah dulu. Katakanlah,
kalau saat sekolah dulu kita mendapatkan nilai 8 atau nilai 9, tentu saja
nilai itu sudah bagus. Sementara, di golf berbeda. Justru nilai 8 atau nilai 9
itu jelek.
Lantas, nilai yang terbaik adalah 1, atau yang biasa disebut hole in one.
Sedang nilai baik lainnya 2,3,4,5 tergantung jaraknya (par-nya ). Itu sama
artinya, mainnya kita bagus kalau saja saat kita memukulnya paling sedikit
atau banyak melakukan kesalahan atau kegagalan.
Sedang, kalau dalam bisnis kegagalan itu bisa berisiko finansial. Tapi dalam
golf, kegagalan itu bisa kita artikan bahwa, bola lari kanan-kiri, bola masuk
kolam, bola hilang, mukulnya banyak. Tentu, kalau kita jelek, kita akan
penasaran dan ingin mengulangi supaya mainnya lebih bagus. Jika kita main
bagus, juga akan membuat kita penasaran untuk mengulangi lagi.
Manfaat lain dengan kita rajin berolahraga golf, kita akan bisa ambil
hikmahnya pada aspek manajemennya. Dalam konteks inilah, saya melihat
bahwa manajemen golf itu sendiri sangat baik untuk kita pelajari. Misalnya,
bagaimana kita menggunakan berbagai alat pemukul bola atau stik. Alat
tersebut, seperti kita ketahui punya fungsi yang berbeda, yang membuat
jarak pukulannya juga berbeda. Termasuk kejelian kita mau pakai stik nomer
berapa untuk memukul bola golf itu.
Memang, tak sedikit tantangan atau hambatan yang harus kita taklukkan.
Misalnya saja, bagaimana cara memukulnya, kalau bola itu masuk bunker CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
73
atau pasir. Belum lagi, menghadapi arah angin yang kencang. Dan setiap
kita bermain akan saja mendapatkan suasana yang berbeda. Sama dengan
bisnis kita.
Nah, kalau saat ini kita sebagai wirausahawan. Maka tak ada salahnya
manajemen golf tadi kita pelajari, maka itu akan pandai dalam memilih staf
atau karyawan. Kita juga akan semakin banyak relasi atau lebih mudah
berhubungan dengan orang lain, dan membuat ita lebih mudah cepat akrab.
Jelas, manfaatnya kita akan bisa melakukan lobi-lobi bisnis. Selain itu, bukan
hal yang tak mungkin, segala keputusan bisnis bisa kita lakukan dari
lapangan golf. Dalam mengelola perusahaan, kita bisa juga melakukan dari
lapangan golf. Misalnya dengan menggunakan teknologi, seperti HP, itu kita
bisa manfaatkan untuk bisnis.
Oleh karena itulah, ketika kita sering melihat orang yang hari-harinya di
lapangan golf, namun ternyata bisnisnya tetap saja jalan. Sehingga, tak
mengherankan kalau kita lantas berkomentar: “Orang itu hobinya bisnis, tapi
pekerjaannya main golf.”
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
74
PENGALAMAN ORANG LAIN
Manajemen Padang
Saya kira, manajemen model “padang” layak juga diterapkan di
sektor jasa maupun produksi lainnya.
Ada sebuah manajemen yang menarik di Indonesia - setidaknya itu menurut
saya - yaitu ‘Manajemen Restoran Padang’. Mengapa demikian? Itu
karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan
pembagian keuntungannya lewat system bagi hasil.
Dampak dari model manajemen ini, memang tidak hanya pada faktor
manajerial semata, tetapi juga berdampak pada faktor pelayanan. Dimana,
pelayanan yang serba cepat menjadikan restoran padang dikenal. Kita pun
juga bebas memilih menu. Menu pun bervariasi, begitu juga minumannya.
“Menu Nano-Nano” begitulah, banyak orang yang menyebut buat aneka
menu yang dihidangkan dan pasti dijamin halal.
Selain itu, kelebihan restoran padang adalah selain pelayanan cepat, juga
lebih terkesan fleksibel. Artinya, hidangan yang kita pesan itu bisa saja
dimakan di restoran tersebut, tapi kita bisa juga meminta karyawan restoran
padang untuk membungkusnya dan kita santap di rumah.
Dan satu lagi, masakan padang punya rasa yang khas, dan memenuhi selera
hampir semua masyarakat dari berbagai negara. Selain itu, factor kebersihan
ruangan juga selalu mendapat prioritas.
Dalam manajemen ini, memang ada pemilik modal, dan ada pula tim
manajemennya, dimana ada manajer dan karyawan. Pada karyawan sendiri
ada yang bagian dapur induk (koki), book keeper (pembukuan), pantry (buat
minuman), palung (pembawa makanan), teller (pembayar suplier), kasir,
waiter dan waitress. Selain transparansi, model manajemen bagi hasil itu
telah menjadikan restoran padang punya ciri khas sendiri.
Dan, yang menarik lainnya adalah hubungan antara pemilik modal dengan
manajemen lebih sebagai mitra. Karena apa ? Mereka tidak mendapatkan
gaji, namun mereka mendapatkan bagian dari keuntungan bersih restoran
tersebut. Jadi, dalam memberikan keuntungan itu, memang ada pembagian CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
75
untuk penanam modal sendiri dan ada pula bagian keuntungan untuk
manajemennya atau karyawannya. Itu biasanya dibagikan setelah
keuntungan dikurangi 2,5 % untuk zakat.
Sedang pendapatan karyawan adalah dengan sistem poin. Jadi, setiap
karyawan punya poin atau nilai. Dan, biasanya perhitungannya dilakukan
setiap 100 hari sekali. Nilai tertinggi ada pada karyawan yang bekerja di
dapur induk (koki). Mengapa demikian ? Karena, pada bagian inilah yang
mampu memberikan nilai rasa menu makanan maupun minuman yang
dihidangkan.
Manajemen semacam ini, akan membuat mereka yang bekerja di restoran
padang selalu punya semangat tinggi. Dengan semakin tinggi semangat
mereka bekerja, menjadikan hasil yang diterima banyak. Kalau malas,
hasilnya pun sedikit.
Selain itu, sistem keuangannya yang selalu transparan menjadikan setiap
karyawan level apa pun tahu, berapa omset yang diraih perusahaan dalam
setiap harinya. Sehingga, hal itu menjadikan karyawan akan lebih termotivasi
untuk maju.
Di samping itu, manajemen padang juga mendidik karyawan lebih kompak
bekerja. Sebab, tanpa ada kekompakan mereka bekerja, hasil yang diraih
berkurang. Bahkan, bukan tak mungkin hal itu menimbulkan dampak pada
pelayanan maupun rasa.
Oleh karena itu, saya kira manajemen padang ini bisa sebagai alternatif, dan
cukup bagus untuk kita terapkan pada sektor jasa maupun produksi lainnya.
Dan, satu hal lagi yang menarik adalah, karyawan restoran padang dengan
manajemen seperti itu, tidak membuat setiap karyawan menanyakan kapan
SK (surat keputusan) pengangkatan kerja itu dibagikan. Mereka juga tidak
akan menanyakan kapan naik gaji. Sebaliknya, justru mereka akan berupaya,
bagaimana harga poinya bisa selalu naik. Karena, harga poin inilah yang akan
menentukan jumlah penghasilan setiap bulan. Jadi yang menentukan
penghasilan adalah dirinya sendiri.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
76
Manajemen Sari Bundo
“Kebersamaan antara profesi, hubungan baik pimpinan dan
karyawan akan membuat bisnis kita tetap bertahan”
Untuk kesekian kalinya, saya mencoba menikmati sajian masakan di Rumah
Makan Padang Sari Bundo di Jalan Juanda, Jakarta. Rumah makan yang
ngetop ini menjadi favorit banyak kalangan. Mulai dari mahasiswa, wartawan,
eksekutif sampai menteri. Bahkan, presiden pernah merasakan nikmatnya
masakan Ranah Minang ini. Padahal harganya cukup mahal dibanding
dengan rumah makan sejenis lainnya.
Namun, siapa tidak kenal dengan Rumah Makan Padang Sari Bundo ini,
rumah makan padang terlaris di Jakarta, yang memiliki delapan puluh
karyawan dan beromzet dua puluh lima juta per harinya itu.
Dibanding rumah makan yang baru berdiri, biasanya karyawannya banyak
yang muda-muda, Sari Bundo yang didirikan sejak tahun 1968 ini, ternyata
sebagian besar usia karyawannya rata-rata sudah cukup umur, bahkan ada
yang ikut bekerja sejak rumah makan ini berdiri. Maka tak mengherankan,
banyak di antara mereka yang sudah punya cucu.
Saya melihat loyalitas mereka bekerja di Sari Bundo, karena paling tidak
manajemen bagi hasil yang diterapkan. Dengan sistem seperti itu - seperti
kebanyakan restoran padang - manajemen di sini terbuka atau transparan.
Faktor kekeluargaan demikian kuat. Dan, kebersamaan antara sesama
profesi, hubungan baik pimpinan dan karyawan, juga ikut menjadikan rumah
makan ini tetap bertahan.
Dalam operasional rumah makan ini, pemasukan dan pengeluaran setiap
harinya semua karyawan ikut mengetahui. sehingga, ada rasa memiliki, dan
akhirnya mereka pun optimal dalam bekerja. Bila laba perusahaan sedikit,
mereka semakin tertantang untuk kerja keras, dengan harapan bisa meraih
untung lebih banyak lagi.
Mereka percaya bahwa antusiasme bekerja seperti “mukjizat” di dalam setiap
menggeluti bisnis, termasuk bisnis rumah makan padang. Sehingga, wajar
kalau karyawan di sini sangat yakin bahwa bila usaha meningkat, maka
kesejahteraan mereka pun ikut meningkat pula.
Soal upah bagi mereka prinsipnya adalah berat sama dipikul, ringan sama CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
77
dijinjing, sehingga mulai pimpinan sampai karyawan memiliki rasa tanggung
jawab untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan “brand image”
dari Sari Bundo.
Dan, anehnya, bila ada saudara-saudara pemilik rumah makan Sari Bundo ini,
ingin membuka cabang dengan memakai merek Sari Bundo, tidak menjadi
masalah. Boleh-boleh saja.
Agaknya, manajemen Sari Bundo, Jalan Juanda Jakarta ini, masih percaya,
bahwa membantu orang lain untuk berhasil itu perlu. Barangkali, hal itu
membuat manajemen sari Bundo Jalan Juanda Jakarta lebih tertantang lagi
untuk semakin maju di dalam menggeluti bisnisnya ini, agar tidak tersaingi
dengan Sari Bundo lainnya.
Diperbolehkannya, saudaranya membuka cabang di Jakarta atau pun di
daerah lain, itu jadi bukti bahwa manajemen sari Bundo, tidak menerapkan
sistem franchise atau waralaba. Bahkan, pada mereka pun tidak dipungut
biaya sesen pun. Hanya sebelumnya mereka harus ijin. Meski demikian, yang
terbesar dan teramai didatangi tamu tetap sari Bundo Jalan Juanda Jakarta
itu.
Disini ada empat hal pokok mengapa dia tetap bisa bertahan sampai
sekarang meski di saat krisis ekonomi sekalipun, selain penerapan
menejemen terbuka tadi, juga karena:
1. Rasa masakan
Setiap menu yang ada memang lezat rasanya. Bumbunya sangat
terasa. Ikan masih fresh, terasa enak saat dimakan.
2. Pelayanan
Layanannya memang serba cepat. Dengan pengunjung yang banyak
tanpa diimbangi dengan layanan cepat, tentu akan mengecewakan
pengunjung. Hanya dalam waktu satu menit, tamu bisa langsung
menikmati berbagai menu yang terhidang disini. Sari Bundo benar-
benar memberikan service bagi para pelanggan atau orang yang
dilayani, sehingga mereka merasa seperti “raja” yang harus dihormati.
Sari Bundo lakukan ini semua karena, mereka sangat mengerti, bahwa
pelanggan adalah orang-orang yang menjadi sumber pendapatan,
yang menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
78
3. Lokasinya yang strategis
Manajemen Sari Bundo menyadari, bahwa lokasi rumah makan yang
strategis juga akan lebih mendekatkan dengan konsumen. Meski,
bangunannya tidak terkesan mewah dan besar, namun penggemar
masakan padang tidak terlalu sulit mencarinya, karena lokasinya
memang sangat strategis, di Jalan Juanda Jakarta. Apalagi tamu
dilayani dengan ramah.
4. Nama Sari Bundo yang terkenal
Tamu yang menikmati sajian masakan padang di rumah makan
terkenal, seperti Sari Bundo, membuat para tamu merasa mantap.
Artinya, sebelum mereka ke Sari Bundo, seolah belum makan masakan
padang.
Kalau kesemua faktor tersebut tetap dipertahankan oleh manajemen Rumah
Makan Padang Sari Bundo, maka pengunjung akan tetap ramai. Omzet akan
meningkat, apalagi manajemen Sari Bundo tahu persis, bahwa bisnis ini
didirikan untuk sukses menjual produknya. Itu akan jauh lebih mudah kalau
citra yang dipancarkan selama ini tetap dipertahakan, bahkan kalau mungkin
ditingkatkan.
Hanya masalahnya, mampu tidak Sari Bundo mempertahankan kualitas
produknya, pelayanannya, demi kestabilan usahanya. Itu juga penting.
Namun, saya yakin, manajemen Sari Bundo paham sekali akan hal itu. Sebab
Sari Bundo sebagai rumah makan yang sukses akan terus menerus bertanya,
“Bagaimana saya bisa paling baik melayani keinginan. kebutuhan, dan
keperluan pelanggan saya?” Yah, begitulah Manajemen Sari Bundo.
Club The Fish Market
“Membuat restoran sekaligus menjadi tempat rekreasi
merupakan suatu peluang bisnis yang menarik”
Saat saya ada tugas di Jakarta beberapa waktu lalu, saya sempat mampir ke
sebuah restoran, yang bagi saya unik. Namanya: Restoran Club The Fish
Market. Restoran Pasar ikan ini terletak bersebelahan dengan Club Store, di
dekat Bengkel Cafe.
Uniknya, dan itu menarik bagi saya, adalah dalam ruangan restoran itu ada CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
79
ratusan jenis ikan laut dan ikan tawar yang masih segar-segar. Bahkan, saya
lihat ada juga seperti Ikan Hiu, Ikan Kue, Ikan pari, Lobster, dan lain-lain.
Bagi tamu yang ingin menikmati sajian di restoran ini, dipersilahkan memilih
sendiri jenis ikan apa saja yang ingin dinikmatinya.
Nah, setelah ikan itu diambil dan dibeteti (dibersihkan), dicuci dan
dimasukkan plastik, kemudian ditimbang berapa berat ikan tersebut. Setelah
itu, kita langsung bayar. Kita ambil tempat duduk. Dan, pelayan langsung
menanyakan, ikan yang kita pilih itu mau dimasak apa ? Tentu, terserah kita,
apakah ikan itu mau dibakar, digoreng atau dibuat soup.
Setelah itu, sambil menunggu ikan tersebut diolah, kita bisa pesan nasi
dan minuman. Nah, tak lama kemudian, sajian ikan tersebut telah tersaji di
meja makan kita. Dan, tentu sudah siap kita santap. Jangan lupa, setelah kita
selesai makan, kita mesti bayar lagi nasi dan minuman yang kita pesan tadi,
serta cookingfee-nya.
Ada sebab, mengapa banyak tamu yang tertarik pada restoran ini ? Menurut
saya, karena restoran ini tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual
atmosfer. Manajemen restoran ini mampu berkomunikasi dengan baik
terhadap setiap tamu yang datang. Sehingga, menjadikan restoran ini
memiliki citra tersendiri.
Tamu yang banyak datang di Restoran Club The Fish Market ini, seolah
tak mempedulikan harganya. Bagi mereka yang terpenting, berada di
restoran itu seperti sedang rekreasi.
Saya sempat merenungkan apa yang saya lihat ini. Apakah tidak mungkin
model restoran seperti ini berdiri Yogyakarta ? Saya yakin, jika restoran
semacam itu muncul di kota pariwisata tersebut, tentu sangat tepat dan
menarik. Hal itu mengingat Yogyakarta memiliki banyak potensi laut, dengan
berbagai jenis ikan dari Laut Selatan. Sehingga, tak mustahil hal ini bisa
menjadi peluang bisnis yang menarik bagi kita semua. Siapa mau mencoba ?
NO TIPPING, NO BAKPIA
“Bisnis kita akan lebih baik, kalau kita mau menaruh
kepentingan konsumen di tempat pertama, dan menaruh
kepentingan kita di tempat kedua”
Soal tipping atau memberikan tips di hotel tentu bukan hal baru lagi. Telah CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
80
membudaya. Apalagi, bila kita sebagai tamu hotel, pasti akan tahu dan harus
tahu bahwa memberi tips itu wajib. Kalau tidak, maka bell boy yang semula
ramah mengantar kita membawakan barang ke kamar hotel, akan tetap
berdiri di pintu kamar. Apalagi, kalau bukan menunggu tips dari kita. Setelah
tips diberikan, dia baru pergi.
Barangkali, kejadian yang saya alami kali ini sebaliknya. Saat saya menginap
di Hotel Marcopolo, di Jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat, semua bell boy
maupun karyawan bagian lainnya menolak tips. Bahkan, ketika saya bawa
oleh-oleh kue khas Yogya, Bakpia, juga ditolak halus. “Maaf Pak, kami tidak
dapat menerima apapun dari tamu,” ujar mereka.
Manajemen hotel ini rupanya melarang tamunya memberi tips dalam bentuk
apapun. Bukan hanya no tipping, tapi juga no bakpia.
Hal itu semakin membuat saya merasa enjoy bila menginap disana. Bahkan,
saat ada keperluan bisnis yang harus tinggal lama di Jakarta, saya memilih
tinggal di Marcopolo tiga bulan lamanya. Sehingga, saya tidak sempat
menghitung sudah berapa kali saya menginap di sana. Tapi yang jelas, saya
pernah menginap pertama kali di Hotel Marcopolo sejak sepuluh tahun lalu.
Hotel yang accoupancy room-nya rata-rata 90% ini, sampai kini menjadi
langganan saya, baik saat ada kepentingan bisnis maupun keluarga di
Jakarta. Larangan itu tentu ada maksud. “Hotel bagus yang mampu
memberikan pelayanan terbaik bagi setiap tamu yang datang”, inilah motto
hotel ini yang memang sangat cocok buat keluarga, meski banyak juga
kalangan bussinesman merasakan nyamannya menginap di hotel ini.
Pokoknya aman dan nyaman. Tak ada gangguan atau godaan apapun juga.
Sehingga, setiap tamu yang menginap di sini akan selalu enjoy. Dan, sang
suami yang menginap di hotel ini membuat sang istri di rumah merasa lebih
lega. Manajemen hotel ini sengaja memberikan citra tersendiri pada hotelnya
dan secara tidak langsung membentuk citra kharisma tersendiri yang dapat
mempersuasi atau mempengaruhi lingkungan beserta orang-orang yang
terlibat di dalamnya.
Maka tak mengherankan, sikap tegas dan disiplin ditegakkan di hotel ini. Bagi
karyawan yang diketahui terbukti menerima tips akan dikeluarkan. Ada yang
berpendapat, bahwa sikap manajemen seperti ini terkesan arogan, defensif
serta kaku.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
81
Sikap itu perlu juga untuk citra positif perusahaan. Hanya masalahnya, kalau
kondisi ini tidak dipertahankan justru merupakan bumerang. Sebab, belum
tentu semua tamu menanggapi positif secara cepat dan tepat akan masalah
ini.
Tampaknya menejemen Hotel Marcopolo mengacu juga pada salah
satu jurus seperti yang ada dalam buku “Siasat Bisnis Rupert Murdoch”.
Dalam buku itu disebutkan, bahwa selama kita berhati lunak, maka kita akan
tetap menempati peringkat ke dua. Lunak hati akan menuntun sebuah
perusahaan pada kesengsaraan.
Maka tak mengherankan, Marcopolo mengatur karyawannya dengan sikap
tegas dan disiplin. Tidak ada konsep tengah baginya. Pilihannya hanya
sedikit, kinerja karyawan mau bagus atau . . . dipecat!
Selain itu, ada budaya kerja lain yang saya kagumi di hotel ini, yakni :
1. Ciri khas pelayanannya.
Dimana segala fasilitas yang disediakan pada kondisi ready. Sehingga
kita tak diberi kesempatan complaint.
2. Harga bersaing
Mulai dari sewa kamar, restoran dan drugstore. Makan pagi
(breakfast) di dinning room hanya Rp 11.000,-/pax, dan untuk makan
malam (dinner) kita cukup membayar Rp l4.000,-/pax untuk
prasmanan lengkap, harga yang sulit kita temui di Jakarta. Drugstore-
nya yang mirip mini market mungkin merupakan drugstore terbesar
dan termurah di Jakarta.
Saya sempat merenungkan observasi ini, bahwa salah satu kunci sukses
meraup banyak tamu adalah karena kejeliannya menaruh kepentingan tamu
di tempat pertama dan menaruh kepentingan manajemen Marcopolo sendiri
di tempat kedua.
Artinya, tamu tidak akan termotivasi menginap di sana kalau kepentingannya
diposisikan di tempat kedua. Sehingga tak mengherankan, semua energi
karyawan Marcopolo dipusatkan pada kepentingan tamu. Mereka lebih
mengutamakan pelayanan tamu, sehingga tamu merasa seperti tinggal di
rumah sendiri. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
82
Mereka yakin hal itu akan membuat citra harum bagi hotel berbintang dua
tersebut.
Bisnis ‘Mbah Mo’
“Tradisi mentoring merupakan cara yang ampuh untuk alih
pengetahuan, alih ketrampilan, transfer budaya, dan etos kerja
entrepreneur”
Anda penggemar bakmi godhog (rebus) khas Yogya?
Bila ya, pasti pernah mencicipi bakmi godhog Mbah Mo di Dusun Code,
tiga kilometer arah Timur Kota Bantul Yogyakarta, atau kurang lebih
jaraknya 15 km arah Selatan Kota Yogya.
Mbah Mo, nama panggilan Mbah Atmo, juga berfungsi sebagai “merek
dagang” dari jasa, produk, sekaligus warungnya. Ia membuka dagangannya
mulai pukul 5 sore hingga pukul 10 malam.
Ingin tahu siapa pelanggannya ? Sebagai gambaran, 90% pelanggannya
datang dari Yogyakarta, Magelang, Klaten, bahkan Jakarta. Kebanyakan
pelanggannya menggunakan kendaraan roda empat. Berbagai merek mobil
dari yang mewah hingga mobil kuno, parkir berderet-deret di depan
“outletnya” silih berganti.
Saya sempat heran, siapa dan apa yang membuat mereka tahu ada “bakmi
super enak” di tengah perkampungan pedesaan ini. Padahal untuk
menjangkau tempat ini, harus dilalui ruas jalan yang tidak lebar dan tidak
begitu bagus.
Pada sebuah gang di Dusun Code yang belum beraspal itu, semua
pelanggan datang untuk mencoba atau membebaskan “rasa kangennya”
terhadap bakmi buatan Mbah Mo, yang menurut saya memiliki ciri khas yang
tiada duanya.
Ramuan Mbah Mo yang spesial bagaikan koki hotel berbintang itu,
merupakan jasa sekaligus produk yang memiliki kelebihan dibanding produk
sejenis (deferential advantage). Hal itu masih ditambah lagi dengan kemasan
suasana (atmosphere) pedesaan yang “ngangeni”.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
83
Menurut Mbah Mo, promosi pun tak pernah ia lakukan. Proses yang terjadi
adalah pemasaran tradisional dari mulut ke mulut (word by mouth) alias
getok tular.
Tentunya “kesadaran” Mbah Mo, bahwa produk yang berkualitas adalah
kekuatan pemasarannya. Dan, karena itulah setiap malamnya, Mbah Mo
mengais omset dengan menghabiskan 10 kilogram mie, dan 10 ekor ayam.
Bisnis Mbah Mo dirintis sejak 1986. Memang, bertahun-tahun sebelumnya,
Mbah Mo pernah berjualan pecel dengan konsumen tetangga dan warga
sekitar. Untuk terjun ke bisnis barunya ini, Mbah Mo harus melakukan
magang atau mentoring, guna menimba pengalaman membuat bakmi.
Orang yang dijadikan mentor untuk membuat bakmi yang lezat adalah kakak
iparnya sendiri, yang juga berjualan bakmi dan tinggal di Yogyakarta.
Pengalaman Mbah Mo yang mendapat mentoring dari kakak iparnya ini,
mengingatkan saya pada apa yang dikatakan Steven R. Covey, bunyinya:
“Kalau Anda memberikan ikan pada seseorang, berarti Anda
memberi makan sehari. Kalau Anda memberi pancing pada
seseorang, berarti Anda memberi makan seumur hidup.”
Pandangan Covey ini oleh rekannya Raymond WY. Kao, dikembangkan
menjadi:
“Seandainya Anda memberi pancing, kemudian mendidik cara
memancing, dan sekaligus menanamkan tanggung jawab moral,
maka Anda berarti ikut membangun suatu negara.”
Ternyata tradisi mentoring merupakan cara ampuh untuk alih pengetahuan,
alih keterampilan, sekaligus transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur.
Seperti halnya Mbah Mo, tradisi mentoring sebenarnya dapat dikembangkan
dalam masyarakat, bila kita ingin melahirkan lebih banyak lagi wirausahawan
baru dalam masyarakat.
Tak Suka Bisnis Besar
“Ketentraman hati ada kalanya lebih penting dari puda
keuntungan bisnis”
Anda penggemar soto? CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
84
Kalau ya, pasti Anda telah mengenal atau bahkan telah menjadi pelanggan
tetap Soto Kadipiro, yang terletak di jalan Wates Yogyakarta itu.
Di restoran yang didirikan 1921 oleh Pak Karto Wijoyo (alm), dan sejak
1975 dikelola putra sulungnya, Pak Widadi (60 thn) sampai sekarang ini,
secara terbuka memaparkan tulisan besar pada sebuah papan yang dipasang
di restoran tersebut. Isinya, “Tidak Buka Cabang di Jakarta dan di kota
lainnya”.
Menurutnya, ia sengaja tak buka cabang di kota lainnya, meski banyak pihak
yang menawarinya kerjasama. Hal itu, katanya, ia ingin hidup tenteram
dengan bisnisnya sekarang. Selain itu, ingin tetap memegang teguh nasehat
orangtuanya, yaitu untuk selalu hidup sederhana, ulet, sabar, jujur dalam
bisnis, dan nrimo dengan apa yang di dapat sekarang. Maka tak
mengherankan, filosofinya berbunyi :
“Kamulyaning urip iku, dumunung ono tentreme ati.” ( Sesungguhnya
kebahagiaan orang hidup itu hanya pada ketenteraman hati).
Tidak sedikit pengusaha atau entrepreneur kita yang justru lebih senang
bisnisnya tidak terlalu besar, seperti pak Widadi dengan Soto Kadipiro-nya.
Artinya, dia sama sekali tak suka kalau bisnisnya jadi besar. Karena, dia
merasa bisa menikmati asyiknya berbisnis dan merasa tentram.
Dan, sebenarnya masih banyak contoh pengusaha kita lainnya yang seperti
itu. Contoh ini justru menarik dan jika dikaji lebih jauh, ternyata sikap mereka
tak suka bisnis besar, karena :
1. Mereka masih ada perasaan takut kehilangan suasana kekeluargaan.
Jadi, mereka itu sudah terlanjur kental dengan suasana kekeluargaan
seperti itu, apalagi di awal-awal tahun pengembangan bisnisnya.
Dimana, dia tahu potensi setiap karyawannya. Bisa bekerja langsung
dengan mereka, dan bahkan bisa mengatur operasional kegiatan
bisnisnya. Sebab, jika bisnisnya berkembang besar, tentu suasana
seperti itu akan berubah. Dia tak lagi bisa langsung bekerja dengan
karyawannya. Dan, tentu saja hal ini akan menyulitkannya untuk
mempertahankan suasana kekeluargaan.
2. Mereka lebih senang dengan posisinya sekarang.
Bisa tetap memegang kendali bisnisnya dan tanpa adanya delegasi.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
85
3. Mereka lebih senang padaupaya pemberdayaan sumber daya
manusianya atau karyawannya, dan bukan pada kontrol.
Tipe pengusaha seperti ini biasanya visinya sederhana. Dan, misinya lebih
pada aspek kekeluargaan. Sebab, baginya aspek kesejahteraan yang
diinginkannya, dan hal itu bisa diraihnya tanpa harus lebih dulu menunggu
bisnisnya besar. Sehingga, tidak mengherankan sosok pengusaha seperti ini
lebih condong suka memelihara pasar lama, yang diajadikan sebagai bagian
dari sifat kekeluargaan.
Oleh karena itulah, agar bisnisnya tetap seperti sekarang, mereka biasanya
tak ada keinginan membuka cabang di luar kota, seperti Soto Kadipiro
tersebut. Dengan begitu otomatis mengurangi pelanggannya, dan jam
operasionalnya. Soto Kadipiro hanya buka pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.
Rupanya orang seperti Pak Widadi termasuk orang yang percaya pada Craig
J. Cantoni, seorang pakar entrepreneur yang berpendapat bahwa “Bisnis
besar hanya akan mengurung kita dalam kotak-kotak organisasi sempit dan
hanya menyisakan sedikit ruang untuk kita bisa berkreasi dan meraih
kesenangan.”
Berkembang Dengan Franchise
“Pilihan tepat mengembangkan bisnis masa depan adalah
model franchise. Sebab,bisnis franchise tak hanya
menguntungkan pemilik merek saja, tapi juga menguntungkan
pengguna merek”
Baru saja saya membuka cabang Primagama dengan sistem franchise di tiga
kota, yaitu Pekanbaru, Sampit Kalimantan Tengah, dan Tangerang.
Sebelumnya, cabang yang ada selama ini kami buka dengan dikelola sendiri.
Sistem ini, saya kira sangat tepat untuk kita kembangkan. Di saat ekonomi
mulai membaik, usaha kita bisa tetap berkembang meski tidak dengan
menyiapkan dana sendiri. Justru dengan sistem franchise, kita akan
mendapatkan dana awal dan royalti.
Franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek,
untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sistem ini lebih CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
86
menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibanding cara yang
lainnya. Oleh karena, ketika kita menggunakan sistem franchise terhadap
usaha kita, maka jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya
pada kita. Biayanya lebih rendah dari pada cara lainnya, dan kita tak perlu
mengalokasikan uang atau modal untuk tempat usaha dan yang lainnya.
Selain, tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi, ternyata keuntungan
yang bisa dipetik oleh kita sebagai pemilik merek dari cara berekspansi model
ini, cukup besar. Bahkan, kerap kali usaha yang dikelola dengan cara ini lebih
maju ketimbang kita membuka cabang sendiri.
Ternyata sistem ini, juga lebih mudah segera menciptakan lapangan kerja.
Jika kita tahu manfaat sistem ini, mengapa kita tidak berani mengembangkan
sistem franchise dalam bisnis kita agar bisa lebih berkembang ?
Bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka, sebelum kita membuat sistem ini,
kita harus jeli dan hati-hati dalam menentukan pewaralabanya. Dapatkah dia
atau pewaralaba menjalankan usaha yang kita jalankan ? Dapatkah dia
memperoleh keuntungan menjalankan usaha kita ? Begitu juga lokasi
waralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah
tersebut ? Apakah usaha kita menarik orang lain ?
Sebagai seorang entrepreneur, saya sendiri melihat sebenarnya begitu
banyak produk lokal yang bisa dikembangkan dengan sistem franchise.
Menurut hasil pemantauan Asosiasi Waralaba Indonesia, kini tak kurang
dari 292 perusahaan lokal yang menyelenggarakan waralaba.
Saya kira, upaya itu positif. Bahkan, saya punya keyakinan bahwa bisnis
waralaba merek lokal akan jauh lebih berkembang, karena sebenarnya begiru
besar potensi merek lokal. Misalnya di Yogya: Soto Pak Sholeh, Soto
Kadipiro, Sate Samirono, Ayam Goreng Ny. Suharti, Bakmi Mbah Mo,
Bakmi Kadin, SGPC, dan Bakpia Patuk.
Sebenarnya, masih banyak produk merek lokal lain yang tidak harus
berwujud makanan, yang ternyata sangat memungkinkan juga untuk masuk
ke bisnis waralaba. Jika merek lokal tersebut masuk bisnis waralaba, maka
tak mustahil, tak hanya menjadi produk nasional, tapi juga produk global.
Hanya saja, kita belum mencobanya.
Untuk membantu mengembangkan sistem ini, memang perlu ada semacam
lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan sistem franchise mulai dari
persiapan awal sampai jadi. Kita bisa sebagai konsultannya atau lembaga CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
87
yang mengantarkan franchise. Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis
yang menarik kita kembangkan.
Hanya saja, hal itu perlu diikuti dengan membuat Standard Operating
Procedure (SOP), Guaranteed income level, Complete Training &
Continued Support, dan lainnya yang merupakan rangkaian dari proses
franchise itu sendiri. Tentu saja, produk yang diwaralabakan itu harus
merupakan produk yang disukai atau dibutuhkan oleh pasar.
Cara mengembangkan bisnis dengan melibatkan nama besar sekaligus
penularan trik-trik dagang dalam memperoleh keuntungan itu, sekarang
memang telah ada. Seperti misalnya, merek lokal Es Teler 77, Mie Tek-
Tek, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi.
Sementara, McDonald’s, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken (KFC),
dan English First yang merupakan waralaba asing justru telah mendahului
dari pada merek lokal, dan ternyata produk itu memikat pasar.
Bisnis franchise ini sebenarnya tak hanya menguntungkan pemilik merek
saja, tapi bagi yang menggunakan merek tersebut juga memetik untung
cukup besar. Walaupun, untuk membeli merek tersebut, dia mesti merogoh
kocek yang tidak sedikit, kendati tidak semahal fee franchise asing. Baik itu,
untuk membayar fee franchise, sarana pendukung plus pelatihan atau
training bagi karyawan.
Saya yakin, dana yang dikeluarkan pembeli merek itu akan cepat kembali.
Sebab dalam sistem ini, semuanya telah ada hitungannya secara rasional.
Oleh karena itulah, jika Anda ingin mengembangkan bisnis ke depan, maka
cara yang paling cepat dan menguntungkan adalah model franchise.
Belajar Dari Bank Mega
“Menggali sumur ada baiknya di saat musim kemarau, dan
bukan di musim penghujan”
Terus terang, saya acung jempol buat Bank Mega, yang ternyata saat ini
tetap eksis, meski di saat krisis ekonomi sekalipun. Setahu saya, memang
pergantian manajemen yang terjadi sejak 1996 lalu, terbukti telah
meningkatkan kinerja bank itu. Setidaknya, ini terlihat dari perjalanan
bisnisnya yang berhasil meraih prestasi demi prestasi, baik dalam skala
nasional, regional, maupun internasional. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
88
Prestasi pertama yang diraih Bank Mega adalah keberhasilannya
mendapatkan peringkat pelayanan terbaik di antara 34 bank (pemerintah,
swasta, dan asing). Keberhasilan ini sekaligus mengawali pencanangan tahun
1999 sebagai “Tahun Service Excellence”.
Selaras dengan itu, kualitas pelayanan terus dikembangkan dari waktu ke
waktu, berdasarkan kebutuhan nasabah. Mengagumkan sekali bahwa di
dalam mengantisipasi kondisi pasar yang segera mengglobal, ternyata bank
ini dengan langkah pasti dan meyakinkan, berhasil juga meraih prestasi
berskala intenasional. Dimana oleh SGS Yarsley International
Certification Services Ltd, United Kingdom, bank ini dinyatakan layak
menerima Sertifikat ISO 9002.
Dengan keberhasilannya ini, maka nasabah akan memperoleh standar
pelayanan yang sama (cepat, lancar, dan tanpa masalah) pada semua outlet
Bank Mega di seluruh kantor cabangnya. Sehingga di tahun 2000 ini, tak
mengherankan, kalau lantas manajemennya menerapkan sebagai “Tahun
Operational Excellence”.
Pada tahun 2000, bank ini membuka cabang baru yang semula jumlahnya
hanya 31 akan berkembang menjadi 90 cabang. Tahun 2001 akan
dikembangkan lagi menjadi 140 cabang. Bahkan, saya dengar pada bulan
Maret tahun 2000 lalu Bank Mega melakukan go public.
Memang konsekuensinya, strategi pengembangan pelayanan yang
dijalankannya harus memenuhi standar-standar yang diakui secara umum,
dan diterima masyarakat. Karena, bagaimana pun juga setiap gerak
kinerjanya pasti akan terus diamati dan dievaluasi publik.
Menarik untuk kita amati adalah, Bank Mega justru berhasil dikembangkan di
saat krisis ekonomi. Hal itu seperti orang yang menggali atau membuat
sumur pada saat musim kemarau. Dimana, saat menggali sumur pada saat
musim kemarau itu, agar bisa meraih kedalaman tertentu sampai air itu
mengalir, tentunya membutuhkan tenaga atau kerja keras yang tinggi.
Nah, ternyata Bank Mega itu begitu piawai di dalam menggali “sumur”. Yakni,
menggalinya di saat musim kemarau tiba, atau di saat krisis ekonomi terjadi.
Sehingga, begitu musim penghujan tiba, air sumur yang mengalir pun
semakin deras. Itu terbukti dengan pertumbuhan Bank Mega sebagai retail
banking tergolong pesat. Bahkan, kini Bank Mega yang terlihat tetap eksis,
tampak terus tumbuh, dan malahan bertekad menjadi salah satu dari 10
bank terbaik. CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
89
Sedangkan, soal banyaknya bank-bank lain yang bermasalah, dan banyak
tutup, itu karena memang dulunya mereka suka berlomba-lomba menggali
sumur justru di saat musim penghujan. Akibatya, ketika musim kemarau tiba
atau muncul krisis ekonomi, yang terjadi adalah: mereka “kehabisan air”.
Akhirnya, bangkrut atau tutup.
Karena itu wajar dan tidak ada salahnya bagi kita yang berkeinginan meraih
sukses bisnis, bisa saja belajar dari apa-apa yang terbaik dari Bank Mega.
Misalnya, jika kita ingin menggali sumur, ada baiknya dilakukan di saat
musim kemarau. Bukan sebaliknya, di lakukan di musim penghujan.
Begitu pula halnya, sekalipun terjadi krisis ekonomi, jangan jadikan hal itu
sebagai alasan bagi kita untuk tidak memulai bisnis, dan jangan pula
membuat kita berhenti mengembangkan usaha. Keraguan atau ketakutan itu
justru harus kita buang jauh-jauh. Maka, kita janganlah setengah-setengah di
dalam mengembangkan usaha yang kita geluti sekarang ini.
“Tukang Jahit” Ala Tanzia
“Pasar dulu kita ciptakan, baru pabrik kita bangun”
Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta “Entepreneur University” ke
Jakarta. Tujuan kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia
Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam
menjalankan bisnisnya.
Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat
perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah
kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home
care bermacam-macam merek.
Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau
barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampo, pembersih lantai,
pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun
berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering
kita jumpai di media massa.
Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya “tukang
jahit”. Dimana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan
produk yang mereka inginkan. Ini memberi keuntungan, bahwa apabila kita CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
90
ingin memasarkan suatu produk tertentu, kita tidak mesti harus membuat
sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut.
Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena
ada persyaratannya, yaitu antara lain: tidak boleh memalsu produk orang
lain, dan ada batas minimal order.
Kita sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan
cara “menjahitkan” seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya
kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu, maka
kita tidak harus punya pabrik terlebih dulu. Kita bisa “menjahitkan” pada
perusahaan semacam ini, yang saya kira ada beberapa perusahaan yang juga
bergerak di bidang yang sama.
Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan,
dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat
produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga persaingan itu terjadi di
pasar.
Kalau kita tak punya gudang pun, perusahaan itu bisa menyiapkan
gudangnya. Sedangkan distribusinya, dia bisa juga mencarikannya.
Hmm . . . mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita
garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk
dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Hanya saja, kita
memang harus berani memasarkannya. Setelah pasar berkembang, kita bisa
buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita
“Jahitkan”, kalau tidak laku, kita akan rugi.
Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru
pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun
tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk
kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita “menjahitkan” pada pihak
lain, dan setelah itu kita pasarkan.
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
91
Nyontek Bisnis Sah-Sah Saja
“Nyontek itu kreatif. Nyontek dalam bisnis itu sah-sah saja”
APA boleh kita menyontek bisnis atau kesuksesan pengusaha lain ? Saya kira
dalam dunia usaha, itu sah-sah saja. Apalagi bagi kita yang baru belajar
memulai usaha.
Saya sendiri ketika pertama kali buka usaha sewaktu mahasiswa dulu, saya
juga bingung mau usaha apa. Saya lihat, Sky Mulyono suskes besar buka
bimbingan belajar di Jakarta. Saya pikir, kenapa saya tidak buka bimbingan
belajar di Yogya. Waktu itu, saya belum punya pengalaman bisnis. Pokoknya
saya buka saja. Saya tidak pernah menghitung-hitung, apakah bisnis itu
fisible atau tidak. Karena saya yakin, kalau usaha Sky Mulyono bisa sukses,
maka saya pun juga bisa sukses.
Pendeknya, saya memberanikan buka usaha bimbingan belajar itu, baru
hitungan bisnisnya menyusul. Bukan sebaliknya, kita banyak hitungan bisnis,
tapi akhirnya usaha tak pernah munculmuncul, dan hanya sekedar ide.
Akhirnya, saya buka bimbingan belajar Primagama. Begitu juga, ketika saya
buka restoran padang Prima Raja, saya juga meniru kesuksesan restoran
Padang Sari Ratu di Jakarta.
Ini beda dengan tradisi sistem pendidikan kita di sekolah. Jadi yang namanya
nyontek dilarang keras. Padahal, menurut saya, orang nyontek itu kreatif.
Nyontek dalam bisnis itu sah-sah saja. Maka Bambang Rahmadi nyontek
membuka Mc Donald-nya lewat franchise bisa sukses. Begitu juga,
pengusaha Pizza Hut, Kentuky Fried Chicken, dan masih banyak usaha
lainnya.
Usaha mereka, kini jadi besar, juga bukan karena modal besar. Sebaliknya
mereka sukses dari modal kecil. Memang tak sedikit tantangan atau
kegagalan yang dialaminya. Tapi, semuanya dilalui dengan sabar karena
mereka ingin meraih sukses dalam usahanya.
Kita pun juga bisa demikian. Kalau orang lain maju usahanya, kita semestinya
harus maju pula. Oleh karena itu menurut saya, “Kita tak usah khawatir
dengan resiko bisnis kalaupun itu muncul. Hadapilah dengan sabar dan
penuh percaya diri. Kita harus yakin pada usaha kita.CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
92
Memang benar apa yang pernah dikatakan Peter F. Drucker bahwa,
“Sebenarnya setiap orang dapat belajar jadi entrepreneur sukses. Sebab
untuk jadi entrepreneur tidak ada yang misterius”. Buktinya coba kalau kita
jeli, sebenarnya peluang bisnis di depan mata kita, yang kita jalakan. Namun,
memang akhirnya kembali pada kita, “Beranikah kita untuk mencoba peluang
tersebut ?”
Nah Sekarang saatnya beraksi
1 . . . 2 . . . 3 . . .
Buka halaman berikut ini !
CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
93
BELI RUMAH GAK PAKAI DUIT
MALAH DAPAT DUIT
(Ini sungguh-sungguh kisah nyata !)
Seorang rekan saya di Lampung membeli sebuah ruko tanpa uang dan malah
dapat uang. Ia membeli ruko seharga 450 juta tanpa uang malah dapat uang
tunai sekitar Rp. 150 juta, ia dapat ruko dan sekaligus dapat uang tunai . . .
Rekan saya di Bandung membeli rumah seharga 1 miliar langsung mendapat
Keuntungan Rp. 250 juta padahal membelinya tanpa uang.
Di semarang juga ada, di Surabaya juga ada, dimanamana ada beberapa
orang yang sudah tahu rahasia ini, bisa membeli rumah tanpa uang
sepeserpun, gak harus bayar!
Gimana caranya ? Cepetan dong ajarin !
Oke, inilah caranya :
Kita kupas lebih dalam kasus kawan saya yang dari Lampung yang saya
sebut diatas tadi dalam membeli ruko tanpa uang malah dapat uang. Ia
seorang karyawan swasta, sampai saya mengetik ini pun ia masih seorang
karyawan, tapi bisnisnya yang dijalankan oleh orang lain sekarang
menghasilkan miliaran rupiah perbulannya.
Ada sebuah ruko yang mau di jual oleh pemiliknya, harganya Rp. 450 juta
Kemudian ia datangi bank, ajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Bank
taksir nilai ruko tersebut sekitar Rp. 750 juta dan bank memberi pinjaman
kepada rekan saya sebesar Rp. 600 juta sehingga uang yang ia terima dari
bank, untuk membayar ruko tersebut masih sisa Rp. 150 juta, angka ini di
dapat dari Rp. 600 juta di kurangi Rp. 450 juta
Dahsyatnya lagi rekan saya tidak perlu membayar cicilan bulanannya, karena
dari penghasilan usaha yang ada di ruko tersebut (Warnet) perbulannya
cukup.
Singkat cerita, kawan saya ini gak perlu ngangsur tiap bulannya dari uang
kantongnya sendiri, karena rumah itu bisa ngangsur sendiri, juga usaha yang CARA GILA JADI PENGUSAHA
_________________________________________________________________
Purdi E. Chandra
94

1 komentar:

Unknown mengatakan...

APAKAH ANDA PRIA BISNIS / WANITA, A PEKERJA DI ORGANISASI, Wiraswasta? Membutuhkan pinjaman pribadi untuk bisnis tanpa stres, Jika demikian, hubungi kami hari ini, kami menawarkan pinjaman musim Natal di tingkat bunga rendah dari 2%, Anda dapat mulai bulan baru dengan senyum di wajah Anda, keselamatan, kebahagiaan kami pelanggan adalah kekuatan kita. Jika Anda tertarik, mengisi formulir aplikasi pinjaman di bawah:
Informasi Peminjam:

Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Seks: ______________________
Usia: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com

Posting Komentar

Dapatkan Uang Lotre $10.000 Hanya Dengan Mengklik Banner di Bawah,Serta free Login Register.Get $10000 Only By Clickling This Banner.